3.3.2 Pengukuran Nilai Hambatan Sensor
Kadar Air Tanah
Sensor kadar air tanah yang digunakan terbuat dari elektroda batang aluminium yang
dirangkai pada sebuah pipa PVC sepanjang 2 meter. Nilai hambatan listrik sensor kadar air
tanah diukur pada 11 titik kedalaman yaitu 10, 20, 40, 60, 80, 100, 120, 140, 160, 180,
dan 200 cm dari permukaan tanah. Di setiap titik kedalaman, terdapat 4 buah kabel dengan
warna yang berbeda dan tidak bersentuhan satu sama lain. Kombinasi 2 warna sensor
kadar air tanah di setiap kedalaman menghasilkan 6 kali ulangan pengukuran
Lampiran 1.
Sensor kadar air tanah sebanyak 25 buah dipasang sejajar dengan jarak setiap sensor 1
meter di antara rorak. Sebanyak 4 buah sensor dipasang di bagian atas rorak pertama,
17 buah sensor di antara rorak pertaman dan rorak kedua, dan 4 buah sensor dipasang
setelah rorak kedua. Sensor pada blok kontrol dipasang sama seperti pada blok perlakuan
namun tanpa rorak.
a
b Gambar 3 Skema sensor blok a perlakuan,
b kontrol Pengukuran tahanan sensor kadar air
tanah dilakukan
dengan menggunakan
perangkat elektronik
kombinasi antara
pengukur impedansi
listrik, digital
multimeter, dan baterai 9 volt. Pengukuran sensor setiap blok dilakukan satu kali dalam
seminggu. Selang waktu pengukuran kadar air tanah blok kontrol dan perlakuan tertera
pada Lampiran 2.
3.3.3 Pengukuran Tinggi Air dalam Rorak
dan Curah Hujan
Teknik konservasi air yang diterapkan dalam penelitian ini adalah pembuatan rorak
dengan ukuran panjang 9 m, lebar 1 m, dan kedalaman 1 m pada 3 blok perlakuan.
Pembuatan rorak mengikuti kontur masing- masing blok perlakuan dan di bagian ujung
rorak digali semacam saluran air kecil atau tali air Lampiran 1. Pembuatan tali air
bertujuan untuk mengumpulkan air hujan yang jatuh pada lahan ke dalam rorak secara
maksimal dan mengurangi aliran permukaan.
Jarak pembuatan rorak adalah dua pokok tanaman kelapa sawit. Rorak digali di dekat
tumpukan pelepah daun kelapa sawit agar tidak mengganggu jalur panen. Tanah dari
penggalian rorak ditimbun di dekat rorak mengikuti
kemiringan lahan.
Hal ini
dilakukan agar air yang tertampung dalam rorak dapat tertahan apabila volume air yang
masuk dalam rorak melebihi kapasistas volume maksimum. Tinggi air dalam rorak
diukur dengan
menggunakan penggaris Lampiran 3.
Curah hujan
ditampung dengan
menggunakan penakar hujan yang terbuat dari pipa paralon berdiameter 11 cm atau luas
penampang 103 cm
2
. Penakar hujan berisi botol seberat 32 gram yang digunakan
Gambar 4 Kombinasi sensor kadar air tanah
Gambar 5 Teknik konservasi air
sebagai media untuk menampung air hujan yang jatuh Lampiran 1. Pengambilan data
curah hujan dilakukan setiap hari harian dengan menimbang berat air hujan yang
tertampung
dalam botol
menggunakan timbangan digital pada masing-masing blok
Lampiran 4.
3.3.4 Perhitungan Kadar Air Tanah