Divisi : Embryophyta Siphonagama
Kelas : Angiospermae
Ordo : Monocotyledonae
Famili : Arecaceae
Sub Famili : Cocoidae
Genus : Elaeis
Spesies : 1. E. guineensis Jacq.
2. E. oleifera H.B.K Cortes 3. E. odora
Kelapa sawit diintroduksikan pertama kali ke
Indonesia pada
tahun 1848 oleh pemerintah Kolonial Belanda Sheil et al.
2009. Pada
tahun 1911,
perusahaan perkebunan kelapa sawit didirikan di Deli
Sumatera Utara, Pulau Raja Asahan, dan Sungai Liput Aceh. Kelapa sawit E.
guineensis telah diusahakan secara komersil di Afrika, Amerika Selatan, Asia Tenggara,
Pasifik Selatan, dan beberapa daerah dengan skala yang lebih kecil Pahan 2011.
2.2
Morfologi dan Pertumbuhan Kelapa Sawit
Kelapa sawit merupakan salah satu spesies cocoideae dengan habitus terbesar
Pahan 2011. Morfologi tanaman kelapa sawit terdiri atas dua bagian yaitu bagian
vegetatif dan generatif. Bagian vegetatif meliputi akar radix, batang caulis, dan
daun folium sedangkan bagian generatif yang meliputi bunga dan buah Sastrosayono
2003. Deskripsi morfologi tanaman kelapa sawit adalah sebagai berikut,
Gambar 1 Morfologi kelapa sawit Sumber: http:caliban.mpiz-koeln.mpg.de koeh
ler PALMOEL.jpg
2.2.1 Akar
Sistem perakaran kelapa sawit dalam Pahan 2011 merupakan sistem akar serabut
yang terdiri atas akar primer, sekunder, tersier, dan kuartener. Akar primer keluar
dari pangkal batang dengan diameter 6-10 mm dan menyebar secara horizontal. Akar
primer bercabang membentuk akar sekunder dengan diameter 2-4 mm. Akar sekunder
kemudian bercabang membentuk akar tersier dengan diameter 0.7-1.2 mm dan umumnya
bercabang lagi membentuk akar kuartener. Akar kuartener dengan diameter 0.1-0.3 mm
dan panjang 1-4 mm merupakan akar absorpsi utama feeding root. Sastrosayono
2003 menyebutkan bahwa jika aerasi cukup baik, akar tanaman kelapa sawit dapat
menembus kedalaman 8 meter di dalam tanah dan akar yang tumbuh ke samping dapat
mencapai radius 16 meter. 2.2.2
Batang
Pertumbuhan memanjang batang tanaman kelapa sawit tidak terlihat pada tahun-tahun
pertama pertumbuhan tanaman kelapa sawit. Bagian pangkal atau poros batang terlihat
membesar dengan diameter mencapai 60 cm. Batang akan mengalami penyusutan setelah
tahun pertama atau kedua dengan diameter 40 cm tetapi pertumbuhan tinggi batang menjadi
lebih
cepat Pahan
2011. Menurut
Sastrosayono 2003,
batang mulai
memperlihatkan pertumbuhan memanjang setelah
tanaman berumur
4 tahun.
Pertumbuhan tinggi batang dapat mencapai 35-75 cm per tahun tergantung pada keadaan
lingkungan dan keragaman genetik. Batang diselimuti oleh pangkal pelepah daun tua
sampai umur 11-15 tahun. Bekas pelepah daun mulai rontok dari bagian tengah ke
bagian atas dan bawah Pahan 2011. 2.2.3
Daun
Daun kelapa sawit dibentuk di dekat titik tumbuh. Daun kelapa sawit yang panjangnya
mencapai 9 m terdiri atas satu pelepah daun utama, satu helai daun mencapai dengan
panjang 1.2 m dan 100-160 pasang helai anak daun Siregar 1998. Anak daun leaf leat
pada daun normal berjumlah 80-120 lembar. Dua lembar daun kelapa sawit biasanya akan
tumbuh setiap bulan dimana pertumbuhan daun awal dan daun berikutnya membentuk
sudut 135
o
. Helaian daun semakin lama akan semakin berat yang mengakibatkan daun
semakin melengkung ke bawah. Kedudukan daun pada batang dirumuskan dengan rumus
daun phylotaxis 38 artinya pada setiap 3
Daun folium
Batang caulis
Akar radix
Bunga Jantan
Serbuk Bunga
Jantan TBS
Biji Sawit
Bunga Betina
putaran terdapat 8 daun. Daun kesembilan berada di garis lurus dari daun yang pertama
Sastrosayono 2003. 2.2.4
Bunga dan Buah
Kelapa sawit
merupakan tanaman
berumah satu monoecious, artinya bunga jantan dan bunga betina terdapat pada satu
pohon tetapi tidak pada tandan yang sama. Namun, adakalanya bunga jantan dan bunga
betina
dijumpai pada
satu tandan
hermafrodit. Bunga jantan dan betina muncul dari ketiak daun Pahan 2011. Bunga
jantan selalu masak lebih dahulu dari bunga betina sehingga penyerbukan sendiri antara
bunga jantan dan bunga betina dalam satu tandan sangat jarang terjadi. Bunga betina
pada tanaman kelapa sawit muda tumbuh lebih banyak daripada bunga jantan sehingga
membutuhkan bantuan penyerbukan oleh manusia Sastrosayono 2003.
Tanaman kelapa sawit mulai berbuah saat berumur 18 bulan setelah tanam. Buah kelapa
sawit menempel di karangan yang sering disebut tandan buah. Tandan buah tumbuh di
ketiak daun. Satu tandan buah kelapa sawit terdiri atas puluhan sampai ribuan buah.
Tandan buah akan mencapai ukuran terbesar pada umur 4.5-5 bulan Sastrosayono 2003.
Buah kelapa sawit digolongkan sebagai buah drupe buah batu yang terdiri atas eksokarp
kulit buah, mesokarp sabut, daging buah, endocarp cangkang, dan kernel inti
Siregar 1998.
Gambar 2 Buah kelapa sawit Sumber: http:www.fao.orgdocrep006T0309E
T0309E05.gif
2.3 Ekofisiologi Kelapa Sawit