Pengukuran aktivitas enzim peroksidase. Ekstrak daun diencerkan
Identifikasi dan karakterisasi molekuler
DNA genom diekstraksi menggunakan XPrep Stool DNA Mini Kit Philekorea Technology, INC. Seoul Korea dengan mengikuti prosedur yang
direkomendasikan oleh produsennya. DNA yang diperoleh digunakan sebagai template untuk amplifikasi 16S rDNA dan beberapa gen lainnya. Amplifikasi
DNA 16S rRNA dilakukan menggunakan pasangan primer 63f 5’- CAGGCCTAACACATGCAAGTC-3’ dan 1387r 5’-GGGCGGWGTGTACAA-
GGC-3’ sebagaimana yang dipublikasikan oleh Marchessi et al. 1998. Komposisi dan kondisi reaksi reaksi PCR dipaparkan pada Tabel 2 dan 3.
Amplikon dikirim ke perusahaan jasa sekuensing Genetika Science Indonesia untuk proses sekuensing DNA. Sekuen DNA yang diperoleh dianalisa
kesejajarannya menggunakan Program Clustal W Thompson et al. 1994 dan dibandingkan dengan basis data sekuen DNA 16S rRNA yang terdapat gene bank.
Pohon filogenetik dikonstruksi menggunakan neighbor-joining method with Maximum Composite Likelihood model in Mega 5.05 Tamura et al. 2011.
Tabel 2 Komposisi campuran reaksi PCR untuk amplifikasi 16S rDNA G053 dan G062
Komponen reaksi Konsentrasi akhir
G053 G062
Bufer untuk KOD Hot Start polymerase MgSO
4
dNTPs masing-masing Primer “Forward”
Primer “Reverse” Template DNA
KOD Hot Start DNA polymerase Phusion Master Mix
1x 1.5 mM
0.2 mM 0.3
μM 0.3
μM 100 ng
0.02 UµL -
- -
-
0.3 μM
0.3 μM
100 ng -
1x Tabel 3 Kondisi reaksi PCR amplifikasi 16S rDNA G053 dan G062
Tahapan reaksi Durasi
G053 G062
Polymerase activation Denaturation
Annealing Extention
Final extention 95
⁰C, 2 menit 95
⁰C, 30 detik 56.5
⁰C, 45 detik 73
⁰C, 1 menit 15 detik 73
⁰C, 2 menit 95
⁰C, 2 menit 95
⁰C, 2 detik 55
⁰C, 30 detik 72
⁰C, 1 menit 72
⁰C, 5 menit
Potensi genetik produksi of 2,4-diasetilfloroglusinol DAPG oleh isolat G062 dideteksi menggunakan pasangan primer phl2a 5’-GAGGACGTCGAA-
GACCACCA-3’ dan phl2b
5’-ACCGCAGCATCGTG-TATGAG-3’, sedangkan untuk produksi gen pyrrolnitrin dengan menggunakan pasangan primer
prnCf 5’-CCACAAGCCCGGCCAGGAGC-3’ dan prnCr 5’-GAGAAG- AGCGGG-TCGATGAAGCC-3’. Kondisi amplifikasi untuk kedua gen metabolit
sekunder tersebut sebagaimana kondisi PCR yang dipublikasikan oleh Raaijmakers et al. 1997 dan Mavrodi et al. 2001.
Karakterisasi fisiologis dan biokimia a. Uji fisiologis dan biokimia umum
. Kultur yang dipergunakan untuk uji fisiologis dan biokimia ditumbuhkan pada media TSA atau TSB dan diinkubasi
pada suhu ruang 29 ⁰C-30⁰C selama 24 jam bila tidak ada keterangan lain yang
disebutkan secara khusus. Penggolongan tipe Gram sel yang diambil dari kultur umur 24 jam dilakukan menggunakan metode non-staining Buck, 1982 dan
selanjutnya diverifikasi menggunakan metode pewarnaan Benson 2001 serta pengamatan pada perbesaran 1000 kali menggunakan mikroskop medan terang
Olympus CH20BIMF200.
Uji aktivitas katalase dilakukan dengan cara mengamati pembentukan gelembung pada 1 lup massa sel bakteri yang dicampur dengan 1-2 tetes H
2
O
2
3, sedangkan aktivitas oksidase diuji dengan menggunakan oxidase paper Difco.
Aktivitas kitinolitik, proteolitik, dan amilolitik berturut-turut diobservasi pada kultur umur 7 hari yang tumbuh pada media 1 wv TSA yang
mengandung 1 koloidal kitin, 1 susu skim, dan 1 soluble starch sedangkan aktivitas hidrolisis CMC Carboxy methyl cellulose di amati pada kultur yang
tumbuh pada media agar CMC.
Aktivitas pelarutan fosfat isolat terpilih diuji pada media agar Pikovskaya Pikovskaya, 1948.
Tingkat toleransi terhadap NaCl diamati dengan cara menumbuhkan bakteri pada media kaldu LB yang
mengandung NaCl pada berbagai konsentrasi 0-15. Penentuan pH pertumbuhan dilakukan dengan cara menumbuhkan bakteri pada media TSB yang
telah diatur pH-nya menggunakan larutan NaOH atau HCl. Sedangkan penentuan suhu pertumbuhan dilakukan terhadap kultur cair bakteri yang diinkubasi pada
suhu 13
⁰C, 18⁰C, 20⁰C, 30⁰C, 37⁰C, 40⁰C, dan 42⁰C. Kultur untuk uji toleransi NaCl serta suhu dan pH pertumbuhan diinkubasi sambil digoyang pada kecepatan
75 rpm diatas shaker. Pertumbuhan kultur-kultur tersebut diamati dengan cara diukur rapat optisnya pada 600 nm.
Selain uji-uji yang telah diuraikan diatas, uji fisiologis dan biokimia untuk isolat G062 juga dilakukan menggunakan kit API
20NE bioMerieux SA, Lyon, France.