Gangguan Jaringan Lokal Akses Kabel Fiber Optik Bulan Mei 2006

50 100 150 200 250 300 350 400 450 01 5 06 02 5 06 03 5 06 04 5 06 05 5 06 06 5 06 07 5 06 08 5 06 09 5 06 10 5 06 11 5 06 12 5 06 13 5 06 14 5 06 15 5 06 16 5 06 17 5 06 18 5 06 19 5 06 20 5 06 21 5 06 22 5 06 23 5 06 24 5 06 25 5 06 26 5 06 27 5 06 28 5 06 29 5 06 30 5 06 31 5 06 Tanggal J u m la h G a n g g u a n Pada gambar 4.4 di atas menunjukkan gangguan terbanyak terjadi pada tanggal 20 Mei 2006 yang penyebabnya didominasi oleh gangguan alam, sebanyak 192, dan jenis gangguannya adalah isolasi yang letaknya didominasi pada drop wire 1x2 data terlampir.

2. Gangguan Jaringan Lokal Akses Kabel Fiber Optik Bulan Mei 2006

Data gangguan jaringan lokal akses kabel fiber optik yang digunakan adalah data sekunder gangguan yang tersedia di TELKOM. Data tersebut dikumpulkan dan diambil dari database gangguan yang dilaporkan oleh pelanggan di PT. TELKOM Indonesia.Tbk. Dari data tersebut kemudian di sortir. Sortir data dilakukan dengan menggunakan short dan tool filter dari Microsoft Excell 2003, yaitu total data gangguan yang terjadi pada tanggal tersebut dikurangi dengan data gangguan yang tidak memiliki karakter letak gangguan tidak teridentifikasi letak gangguan pada tanggal yang sama. Tujuan dari langkah sortir data adalah untuk memastikan bahwa data yang diambil memiliki informasi letak gangguan. Adapun hasil sortir data pada tabel 4.32 di bawah ini. Gambar 4.4 Grafik jumlah gangguan jarlokat bulan Mei 2006 Sumber: TELKOM, 2006 No Tanggal Gangguan awal Tidak teridentifikasi letak gangguan Data hasil sortir 1 01 Mei 2006 13 2 11 2 02 Mei 2006 16 3 13 3 03 Mei 2006 21 9 12 4 04 Mei 2006 15 2 13 5 05 Mei 2006 25 2 23 6 06 Mei 2006 18 1 17 7 07 Mei 2006 24 1 23 8 08 Mei 2006 23 1 22 9 09 Mei 2006 19 3 16 10 10 Mei 2006 15 15 11 11 Mei 2006 13 2 11 12 12 Mei 2006 33 2 31 13 13 Mei 2006 17 17 14 14 Mei 2006 13 13 15 15 Mei 2006 20 1 19 16 16 Mei 2006 17 17 17 17 Mei 2006 21 5 16 18 18 Mei 2006 20 16 4 19 19 Mei 2006 34 2 32 20 20 Mei 2006 35 2 33 21 21 Mei 2006 38 38 22 22 Mei 2006 26 3 23 23 23 Mei 2006 28 1 27 24 24 Mei 2006 32 9 23 25 25 Mei 2006 22 10 12 26 26 Mei 2006 21 1 20 27 27 Mei 2006 30 30 28 28 Mei 2006 2 2 29 29 Mei 2006 5 5 30 30 Mei 2006 8 1 7 31 31 Mei 2006 1 1 Total 545 Sumber: TELKOM, 2006 Hasil sortir pada tabel 4.32 di atas, selanjutnya akan dicari gangguan apa yang terbanyak pada jarlokaf. Kemudian gangguan tersebut akan menjadi top level event pada fault tree diagram. Tabel diatas dapat digambarkan pada gambar 4.5 di bawah ini. Tabel 4.32 Jumlah gangguan jarlokaf bulan Mei 2006 setelah di sortir 5 10 15 20 25 30 35 40 01 5 06 02 5 06 03 5 06 04 5 06 05 5 06 06 5 06 07 5 06 08 5 06 09 5 06 10 5 06 11 5 06 12 5 06 13 5 06 14 5 06 15 5 06 16 5 06 17 5 06 18 5 06 19 5 06 20 5 06 21 5 06 22 5 06 23 5 06 24 5 06 25 5 06 26 5 06 27 5 06 28 5 06 29 5 06 30 5 06 31 5 06 Tanggal J u m la h G a n g g u a n Pada gambar 4.5 di atas menunjukkan gangguan terbanyak terjadi pada tanggal 21 Mei 2006 yang penyebabnya didominasi oleh gangguan alam, sebanyak 14, dan jenis gangguannya adalah saluran putus yang letaknya didominasi pada drop wire 1x2 data terlampir.

3. Gangguan Jaringan Lokal Akses Radio Bulan Mei 2006

Dokumen yang terkait

Determinan Efisiensi BUMD RegionalSumatera Berdasarkan Data Envelopment Analysis (DEA) Studi Kasus: Bank Aceh, Bank Nagari, dan Bank Sumut

0 50 77

Usulan Perbaikan Kualitas Produk Genteng dengan Metode Six Sigma (DMAIC) dan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA).

11 66 166

Rancangan Perbaikan Kualitas Dan Efektivitas Dengan Integrasi Konsep Overall Equipment Effectiveness, Failure Mode & Effect Analysis Dan Fault Tree Analysis Di PT.Paperteries De Mauduit (PDM) Indonesia

4 45 120

Penggunaan Fuzzy Failure Mode and Effect Analysis (Fuzzy FMEA) Dalam Mengidentifikasi Resiko Kegagalan Pada Proses Produksi di PT. Mahogany Lestari

28 123 220

ANALISIS PENYEBAB LOSSES ENERGI LISTRIK AKIBAT GANGGUAN JARINGAN DISTRIBUSI MENGGUNAKAN METODE FAULT TREE ANALYSIS DAN FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS DI PT. PLN (PERSERO) UNIT PELAYANAN JARINGAN SUMBERLAWANG

5 29 72

TUGAS AKHIR ANALISIS DAN IDENTIFIKASI KERUSAKAN PADA MESIN BUBUT DENGAN METODE FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS DAN FAULT TREE ANALYSIS (Studi Kasus di UD. Kian Maju Desa Karangasem).

0 0 14

PENDAHULUAN ANALISIS DAN IDENTIFIKASI KERUSAKAN PADA MESIN BUBUT DENGAN METODE FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS DAN FAULT TREE ANALYSIS (Studi Kasus di UD. Kian Maju Desa Karangasem).

1 2 7

Usulan Peningkatan Kualitas Jasa Berdasarkan Penyebab Ketidakpuasan Mahasiswa Dengan Menggunakan Metode Fault Tree Analysis dan Failure Mode & Effect Analysis Di Jurusan Teknik Industri Universitas Kristen Maranatha.

0 0 38

Analisis Gangguan Jaringan Kabel dengan Kombinasi Metode Fault Tree Analysis dan Failure Mode and Effect Analysis (Studi kasus PT. ABC).

0 1 6

Manajemen Risiko Operasional Onshore Processing Facility Dengan Menggunakan Risk Failure Mode And Effect Analysis Dan Fault Tree Analysis - ITS Repository

0 0 100