Adanya tegangan liar, Kondisi material jelek, Munculnya gangguan alam, Aktivitas pihak ke-3,

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

Analisis dan interpretasi hasil penelitian bertujuan menjelaskan hasil dari pengolahan data, sehingga hasil penelitian menjadi lebih jelas.

5.1 ANALISIS HASIL PENELITIAN

Sub bab ini akan menguraikan analisis hasil penelitian dari metode fault tree analysis yang berupa basic event dari tiap gangguan jaringan dan metode failure mode and effect analysis yang berupa urutan penyelesaian masalah serta usulan perbaikan terhadap gangguan telepon.

5.1.1 Analisis Hasil Fault Tree Analysis FTA

Pada tahap ini adalah menganalisis hasil pengolahan data fault tree dari bab IV yang akan dijelaskan maksud dan penggambaran dari pengolahan data yang telah diperoleh. Berdasarkan hasil fault tree, dapat diketahui bahwa setiap basic event tersebut tidak memerlukan kombinasi dengan basic event lain untuk dapat menyebabkan gangguan jaringan. Jika suatu basic event muncul pada struktur jaringan, maka kerusakan komponen pada struktur jaringan dapat terjadi. Kerusakan komponen inilah yang kemudian akan menimbulkan gangguan.

A. Basic event jarlokat

Basic event yang menyebabkan kerusakan komponen jarlokat antara lain:

1. Adanya tegangan liar,

Gangguan yang disebabkan adanya tegangan liar biasanya terjadi pada kabel jarlokat yang berdekatan dengan instalasi kabel tegangan tinggi PLN. Gangguan ini jarang terjadi karena TELKOM sudah menggunakan kabel- kabel yang berisolator. 2. Kualitas instalasi jelek, Gangguan jarlokat yang disebabkan oleh kualitas instalasi jelek akan lebih dipengaruhi oleh faktor manusia pada saat instalasi kabel jaringan. Kualitas instalasi yang tidak baik misalnya dapat muncul pada instalasi kabel rumah atau pada instalasi pesawat telepon yang tidak baik.

3. Kondisi material jelek,

Kerusakan komponen jarlokat karena kondisi material jelek disebabkan karena faktor kualitas bahan kabel jelek sehingga fungsinya sebagai penghantar elektrik tidak dapat berjalan dengan baik. Contoh kondisi material yang tidak baik adalah kerusakan kabel indoor atau PVC dan drop wire.

4. Munculnya gangguan alam,

Gangguan alam adalah semua kejadian alam yang dapat menyebabkan kerusakan komponen jarlokat. Kejadian alam yang dapat menimbulkan gangguan isolasi jarlokat misalnya kerusakan kabel udara karena tertimpa pohon yang tumbang akibat hujan atau angin yang kencang. Kerusakan komponen jarlokat karena gangguan alam ini seharusnya dapat menjadi pertimbangan bagi TELKOM dalam membangun dan merawat komponen jarlokat. Langkah antisipasi yang dapat dilakukan misalnya dengan mengadakan pengecekan secara periodik untuk mencegah kemungkinan terjadinya kerusakan komponen jarlokat karena faktor alam.

5. Aktivitas pihak ke-3,

Aktivitas pihak ke-3 adalah aktivitas instansi-instansi lain di luar TELKOM misalnya PDAM atau PLN yang mempunyai kepentingan tertentu dan secara sengaja atau tidak sengaja dapat menimbulkan kerusakan komponen jarlokat. Berdasarkan hasil pengolahan data, kerusakan komponen jarlokat karena aktivitas pihak ke-3 sering sekali menimbulkan gangguan masal jumlah pelanggan yang mengalami gangguan telepon banyak. Solusi permasalahan yang dapat dilakukan oleh TELKOM adalah dengan lebih mengefektifkan kerja sama dengan pihak ke-3 untuk mencegah tejadinya kerusakan komponen jarlokat. Contoh langkah riil yang dapat dilakukan adalah dengan membuat kesepakatan kerja sama pada saat PDAM akan memperbaiki saluran air yang dekat dengan kabel tanah tanam langsung.

6. Aktivitas manusia,

Dokumen yang terkait

Determinan Efisiensi BUMD RegionalSumatera Berdasarkan Data Envelopment Analysis (DEA) Studi Kasus: Bank Aceh, Bank Nagari, dan Bank Sumut

0 50 77

Usulan Perbaikan Kualitas Produk Genteng dengan Metode Six Sigma (DMAIC) dan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA).

11 66 166

Rancangan Perbaikan Kualitas Dan Efektivitas Dengan Integrasi Konsep Overall Equipment Effectiveness, Failure Mode & Effect Analysis Dan Fault Tree Analysis Di PT.Paperteries De Mauduit (PDM) Indonesia

4 45 120

Penggunaan Fuzzy Failure Mode and Effect Analysis (Fuzzy FMEA) Dalam Mengidentifikasi Resiko Kegagalan Pada Proses Produksi di PT. Mahogany Lestari

28 123 220

ANALISIS PENYEBAB LOSSES ENERGI LISTRIK AKIBAT GANGGUAN JARINGAN DISTRIBUSI MENGGUNAKAN METODE FAULT TREE ANALYSIS DAN FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS DI PT. PLN (PERSERO) UNIT PELAYANAN JARINGAN SUMBERLAWANG

5 29 72

TUGAS AKHIR ANALISIS DAN IDENTIFIKASI KERUSAKAN PADA MESIN BUBUT DENGAN METODE FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS DAN FAULT TREE ANALYSIS (Studi Kasus di UD. Kian Maju Desa Karangasem).

0 0 14

PENDAHULUAN ANALISIS DAN IDENTIFIKASI KERUSAKAN PADA MESIN BUBUT DENGAN METODE FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS DAN FAULT TREE ANALYSIS (Studi Kasus di UD. Kian Maju Desa Karangasem).

1 2 7

Usulan Peningkatan Kualitas Jasa Berdasarkan Penyebab Ketidakpuasan Mahasiswa Dengan Menggunakan Metode Fault Tree Analysis dan Failure Mode & Effect Analysis Di Jurusan Teknik Industri Universitas Kristen Maranatha.

0 0 38

Analisis Gangguan Jaringan Kabel dengan Kombinasi Metode Fault Tree Analysis dan Failure Mode and Effect Analysis (Studi kasus PT. ABC).

0 1 6

Manajemen Risiko Operasional Onshore Processing Facility Dengan Menggunakan Risk Failure Mode And Effect Analysis Dan Fault Tree Analysis - ITS Repository

0 0 100