Minuman Khusus Ibu Hamil dan Ibu Menyusui

Peningkatan kebutuhan seng selama kehamilan sebesar 4 sampai 13 kali lebih tinggi dari perkiraan seng yang disekresi pada ASI. Rendahnya asupan seng tidak menggambarkan rendahnya konsentrasi seng pada ASI dan tidak ada risiko kesehatan yang terkait dengan asupan seng yang lebih rendah dari kebutuhan yang disarankan IOM 1991.

3. Minuman Khusus Ibu Hamil dan Ibu Menyusui

Pada SNI minuman khusus ibu hamil danatau ibu menyusui tidak terdapat persyaratan khusus untuk produk minuman khusus ibu hamil dan ibu menyusui. Persyaratan kandungan gizi yang terdapat dalam standar tersebut diperuntukan untuk produk minuman khusus ibu hamil dan produk minuman khusus ibu menyusui sehingga dalam melakukan kajian kesesuaian digunakan persyaratan dengan nilai kisaran antara persyaratan kandungan gizi produk minuman khusus ibu hamil dan persyaratan kandungan gizi produk minuman khusus ibu menyusui. Hasil analisis kesesuaian produk minuman khusus ibu hamil dan ibu menyusui dengan standar kandungan gizi wajib maupun kandungan gizi yang dapat ditambahkan diperoleh sebanyak 7 100 produk tidak memenuhi standar. Hasil kajian selengkapnya terkait dengan jumlah zat gizi dalam produk minuman khusus ibu hamil dan ibu menyusui terdapat pada Lampiran 4. Berdasarkan Gambar 16 diketahui persentase produk minuman khusus ibu hamil dan ibu menyusui yang tidak sesuai standar kandungan gizi meliputi energi 14, lemak 14, karbohidrat 86, vitamin A 71, vitamin B1 57, vitamin B2 86, vitamin B3 14, vitamin B6 86, vitamin B9 29, vitamin B12 86, vitamin C 86, kalsium 43, seng 14, dan iodium 50. Berdasarkan hasil kajian kesesuaian 3 tiga kategori produk minuman khusus baik untuk ibu hamil maupun ibu menyusui terhadap SNI, menunjukkan bahwa sebagian besar produk yang tidak sesuai standar dikarenakan nilai kandungan gizi dalam produk tersebut melebihi nilai standar. Walaupun diketahui, nilai zat gizi yang melebihi standar tersebut masih di bawah nilai upper level. Selain itu tidak adanya persyaratan untuk produk minuman khusus bagi ibu hamil dan ibu menyusui dapat menyulitkan penilaian produk tersebut oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan dan juga formulasi produk oleh produsen. Hal tersebut terlihat bahwa 100 produk ini tidak sesuai standar. Dengan pertimbangan diatas maka perlu menjadi perhatian bagi pemerintah jika akan memberlakukan SNI Minuman Khusus Ibu Hamil danatau Ibu Menyusui menjadi wajib atau sebagai regulasi teknis. Dalam hal penetapan nilai zat gizi untuk produk ini, sebaiknya mempertimbangkan takaran saji, anjuran konsumsi serta asupan zat gizi dari makanan lainnya. Agar tidak terjadi kelebihan konsumsi zat gizi tertentu dari produk ini terutama pada ibu hamil dan ibu menyusui dengan status gizi normal. Adapun hal lain yang perlu ditekankan, bahwa produk minuman khusus bagi ibu hamil dan ibu menyusui ini merupakan makanan tambahan yang diharapkan dapat menyumbangkan asupan gizi bagi ibu hamil dan ibu menyusui. Sehingga dengan diberlakukannya SNI tersebut menjadi wajib atau sebagai regulasi teknis diharapkan tidak ada lagi produk minuman khusus bagi ibu hamil dan ibu menyusui yang memiliki kandungan gizi yang tidak sesuai standar. Gambar 16 Persentase pemenuhan kesesuaian kandungan gizi produk minuman khusus ibu hamil dan ibu menyusui terhadap SNI

C. Persentase Angka Kecukupan Gizi AKG