HK.00.05.52.6291 tentang Acuan Label Gizi Produk Pangan tahun 2007 untuk kelompok ibu hamil dan ibu menyusui.
1. Minuman Khusus Ibu Hamil
Data tentang persentase AKG kandungan gizi semua produk minuman khusus ibu hamil yang dikaji ditunjukkan pada Lampiran 5. Sebaran mengenai
rata-rata persentase AKG kandungan gizi pada produk minuman khusus ibu hamil per sajian ditunjukkan pada Gambar 17. Rata-rata vitamin B6 memberikan
persentase terbesar 62 terhadap AKG. Hal ini dikarenakan terdapat 3 buah produk yang memiliki persentase terhadap AKG sebesar 295 dan ketiga
produk tersebut ditujukan untuk awal kehamilan dengan menyatakan klaim fungsi vitamin B6 yaitu dapat menghilangkan rasa mual pada masa kehamilan.
Terjadinya mual selama awal kehamilan dikarenakan defisiensi protein yang sangat cepat yang merupakan reaksi fisiologi tubuh akibat ketidakseimbangan
homeostatic. Ketidakseimbangan tersebut didorong oleh kebutuhan untuk sintesis protein dalam rangka pembelahan sel dan perkembangan sel, dimana
cadangan protein yang tersedia untuk janin dan ibunya tidak mencukupi untuk mencapai proses ini secara optimal. Green 2010. Vitamin B6 berperan dalam
bentuk fosforilasi Pyridoxal 5 phosphate PLP dan pyridoxamine 5 phosphate PMP sebagai ko-enzim aktif terutama dalam transaminasi, dekarbosilasi dan
reaksi lain yang berkaitan dengan metabolisme protein. Vitamin B6 juga berperan dalam perkembangan kognitif melalui biosintesis nuerotransmitter dan
mempertahankan homocysteine, asam amino dalam darah pada tingkat normal. Berdasarkan mekanisme tersebutlah vitamin B6 dapat membantu mengurangi
rasa mual selama awal kehamilan Almatsier 2001. Rata-rata persentase AKG untuk keseluruhan zat gizi yang terkandung dalam produk minuman khusus ibu
hamil per saji adalah 21.
2. Minuman Khusus Ibu Menyusui
Data tentang persentase AKG kandungan gizi semua produk minuman khusus ibu menyusui yang dikaji ditunjukkan pada Lampiran 6. Sebaran rata-rata
persentase AKG kandungan gizi pada produk minuman khusus ibu menyusui per sajian ditunjukkan pada Gambar 18. Berdasarkan gambar tersebut diketahui
bahwa vitamin D memberikan suplementasi terbesar yaitu 60 terhadap AKG. Vitamin D berperan dalam memfasilitasi penyerapan kalsium dan pembentukan
tulang. Vitamin D
3
kolekalsiferol dibentuk di dalam kulit oleh sinar ultraviolet dari 7-dehidrokolesterol. Vitamin D
3
di dalam hati diubah menjadi bentuk aktif 25- hidroksi kolekalsiferol [25OHD
3
] yang lima kali lebih aktif daripada vitamin D
3
. Bentuk [25OH D
3
] adalah bentuk vitamin D yang paling banyak di dalam darah dan banyaknya tergantung pada konsumsi dan penyingkapan tubuh terhadap
matahari. Bentuk paling aktif adalah kalsitriol atau 1,25-hidroksi kolekalsiferol yang 10 kali lebih aktif dari vitamin D
3
. Bentuk aktif ini dibuat oleh ginjal. Kalsitriol pada usus halus meningkatkan absorpsi kalsium dan fosfor dan pada tulang
meningkatkan mobilisasinya. Sintesis kalsitriol diatur oleh taraf kalsium dan fosfor dalam serum. Hormon paratiroid PTH yang dikeluarkan bila kalsium dalam
serum darah rendah, merupakan perantara yang merangsang poduksi kalsitriol oleh ginjal. Jadi taraf konsumsi kalsium yang rendah tercermin pada taraf kalsium
serum yang rendah. Hal ini yang akan mempengaruhi sekresi PTH dan peningkatan sintesis kalsitriol oleh ginjal Almatsier 2001.
Menurut IOM dalam Picciano dan Mc Guire 2008 menyatakan bahwa wanita, baik yang sedang hamil maupun tidak hamil, yang menerima paparan
sinar matahari secara rutin tidak perlu suplementasi vitamin D. Hal ini perlu menjadi pertimbangan bagi perusahaan yang memproduksi minuman khusus ibu
hamil dalam membuat formulasi produknya. Rata-rata persentase AKG untuk keseluruhan zat gizi yang terkandung dalam produk minuman khusus ibu
menyusui per saji adalah 21.
Gambar 17 Rata-rata persentase AKG per saji produk minuman khusus ibu hamil
7 4
2 2
10 8
5 33
57
21 4
31 31 25
27 62
47 35
42
7 8 37
42 23
28 25 25
12 1 0
10 20
30 40
50 60
70
E ner
gi Lem
ak t
ot al
Lem ak
jenuh K
ol es
ter ol
A s
am Li
nol eat
P rot
ei n
K ar
bohi dr
at t
ot al
S er
at m
ak anan
V it
am in A
V it
am in D
V it
am in E
V it
am in K
V it
am in B
1 V
it am
in B 2
V it
am in B
3 V
it am
in B 5
V it
am in B
6 V
it am
in B 9
V it
am in
B 12
V it
am in C
K al
ium N
at ri
um K
al s
ium F
os for
M agnes
ium B
es i
Y odi
um S
eng S
el eni
um M
angan F
lour
Ra ta
-ra ta
A K
G p
e r s
a ji
Gambar 18 Rata-rata persentase AKG per saji Minuman Khusus Ibu Menyusui 3. Minuman Khusus Ibu Hamil dan Ibu Menyusui
Data tentang persentase AKG kandungan gizi semua produk minuman khusus ibu hamil dan ibu menyusui yang dikaji ditunjukkan pada Lampiran 7.
Sebaran rata-rata persentase AKG kandungan gizi pada produk minuman khusus ibu hamil dan ibu menyusui per sajian ditunjukkan pada Gambar 19.
Berdasarkan Gambar tersebut diketahui bahwa vitamin C memberikan suplementasi terbesar terhadap AKG yaitu 64, hal ini diduga karena produk
yang khusus diperuntukkan ibu hamil dan ibu menyusui pada umumnya mengandung zat besi dan dengan adanya vitamin C ini membantu penyerapan
zat besi. Vitamin C mereduksi besi feri menjadi fero dalam usus halus sehingga mudah diabsorpsi. Vitamin C menghambat pembentukan hemosiderin yang sulit
dimobilisasi untuk membebaskan besi bila diperlukan. Absorpsi besi dalam bentuk non-hem, meningkat empat kali lipat bila ada vitamin C. Vitamin C
berperan dalam memindahkan besi dari transferin di dalam plasma ke feritin hati Almatsier 2001.
Tidak terdapat bukti bahwa asupan vitamin C di negara berkembang tidak mencukupi, tetapi fluktuasi musiman dilaporkan terjadi di Gambia. Sharma et al
dan Clemetson dan Cafaro melaporkan hubungan antara kejadian abruptio
7 5
3 1
5 11
7 5
32 60
15 5
32 32 28 27
31 41
33 40
8 5
40 43
22 28 27 28
12 0 0
10 20
30 40
50 60
70
E ner
gi Lem
ak t
ot al
Lem ak
jenuh K
ol es
ter ol
A s
am li
nol eat
P rot
ei n
K ar
bohi dr
at t
ot al
S er
at m
ak anan
V it
am in A
V it
am in D
V it
am in E
V it
am in K
V it
am in B
1 V
it am
in B 2
V it
am in B
3 V
it am
in B 5
V it
am in B
6 V
it am
in B 9
V it
am in
B 12
V it
am in C
K al
ium N
at ri
um K
al s
ium F
os for
M agnes
ium B
es i
Iodi um
S eng
S el
eni um
M angan
F lour
Ra ta
-ra ta
A K
G p
e r s
a ji
placentae dan konsentrasi vitamin C yang rendah. Konsumsi dosis tinggi 1000 mg per hari secara rutin tidak disarankan Ladipo 2000. Rata-rata persentase
AKG untuk keseluruhan zat gizi yang terkandung dalam produk minuman khusus ibu hamil dan ibu menyusui per saji adalah 23.
Gambar 19 Rata-rata persentase AKG per saji minuman khusus ibu hamil dan ibu menyusui
Berdasarkan uraian tersebut di atas, bahwa rata-rata persentase AKG untuk produk minuman khusus ibu hamil danatau ibu menyusui per sajian
berkisar 21-23. Nilai tersebut hanya menunjukkan rataan persentase AKG dan tidak mewakili persentase AKG setiap komponen gizi. Jika dilihat dari persentase
AKG produk minuman khusus ibu hamil danatau ibu menyusui persentase AKG untuk zat gizi makro paling besar menyumbangkan 11 AKG sedangkan untuk
zat gizi mikro bervariasi nilainya, sumbangan terbesar yaitu 64 AKG. Persentase AKG pada label dicantumkan per takaran saji sehingga
takaran saji sangat mempengaruhi informasi tentang jumlah kandungan gizi produk. Berdasarkan hasil kajian diketahui bahwa produk minuman khusus ibu
hamil danatau menyusui memiliki takaran saji yang bervariasi yaitu 30 g sampai dengan 50,3 g. Saat ini pemerintah belum menetapkan takaran saji baku untuk
produk ini. Hal ini yang mungkin dimanfaatkan oleh produsen untuk
7 4
6 2 2
11 8
4 33
47
30 18
42 51
20 57
27 39
53 64
10 9 36
42
17 17 16 25
5
10 20
30 40
50 60
70
E ner
gi Lem
ak t
ot al
Lem ak
jenuh K
ol es
ter ol
A s
am li
nol eat
P rot
ei n
K ar
bohi dr
at t
ot al
S er
at m
ak anan
V it
am in A
V it
am in D
V it
am in E
V it
am in K
V it
am in B
1 V
it am
in B 2
V it
am in B
3 V
it am
in B 5
V it
am in B
6 V
it am
in B 9
V it
am in
B 12
V it
am in C
K al
ium N
at ri
um K
al s
ium F
os for
M agnes
ium B
es i
Iodi um
S eng
S el
eni um
M angan
F lour
Ra ta
-ra ta
A K
G p
e r s
a ji
memformulasikan sejumlah takaran saji tertentu untuk produknya sehingga produk tersebut memiliki nilai kandungan zat gizi yang lebih tinggi per sajiannya
dibandingkan dengan produk pesaingnya yang mungkin memiliki jumlah takaran saji yang lebih kecil. Dengan demikian jumlah takaran saji yang lebih besar,
memiliki kandungan zat gizi yang lebih besar pula. Selain itu ketiadaan takaran saji baku juga dapat dimanfaatkan produsen untuk mengajukan klaim gizi atau
klaim kesehatan. Mengingat klaim gizi dan klaim kesehatan dihitung berdasarkan nilai kandungan zat gizi tertentu per sajinya terhadap AKG.
4. Zat gizi dan non gizi