karakteristik gelombang ultrasonik berupa koefisien atenuasi dan nilai Mo. Selebihnya tidak dapat digunakan untuk menduga tingkat kerusakan mangga
arumanis karena nilai korelasinya kecil. Secara umum, semakin besar nilai koefisien atenuasi mangga arumanis
semakin kecil tingkat kerusakan mangga arumanis tersebut. Sebaliknya semakin besar nilai Mo mangga arumanis semakin besar tingkat kerusakan mangga
arumanis. Sementara nilai kecepatan gelombang ultrasonik mangga arumanis tidak memiliki korelasi yang jelas dengan tingkat kerusakan mangga arumanis.
4.7 Model Pendugaan Kerusakan Mangga Arumanis
Nilai koefisien atenuasi mangga yang tidak terserang lalat buah dan yang terserang larva lalat buah terdapat perbedaan, sebagaimana ditampilkan pada
Gambar 23. Mangga yang tidak terserang lalat buah memiliki nilai koefisien atenuasi terkecil 35.08 Npm sedangkan mangga yang terserang lalat buah
memiliki nilai koefisien atenuasi terbesar 34.44 Npm. Sehingga nilai koefisien atenuasi lebih besar dari 34.44 Npm dan kurang dari 35.08 Npm dapat dijadikan
sebagai pembatas untuk menduga rusak atau tidaknya mangga arumanis akibat serangan larva lalat buah.
20 25
30 35
40 45
300 400
500 600
700 800
900 1000
Kecepatan ms K
o e
fi si
e n
a te
n u
a si
N p
m
M angga normal M angga terserang larva lalat buah
Gambar 23 Koefisien atenuasi mangga arumanis.
Berdasarkan hasil pengukuran didapatkan nilai koefisien atenuasi terkecil untuk mangga yang terserang lalat buah sebesar 26.22 Npm. Nilai lebih kecil dari
26.22 Npm dapat dicapai pada kondisi mangga yang lebih rusak atau lebih banyak larva yang ada di dalamnya. Sedangkan nilai koefisien atenuasi terbesar
pada mangga yang tidak terserang lalat buah besarnya 40.78 Npm. Kisaran koefisien atenuasi pada mangga tidak terserang lalat buah antara 35.08 Npm
dan 40.78 Npm. Nilai tengah antara koefisien atenuasi terendah mangga arumanis yang
tidak terserang lalat buah yaitu 35.08 Npm dan nilai koefisien atenuasi tertinggi mangga yang terserang lalat buah yaitu 34.44 Npm dipilih sebagai nilai batas
kerusakan. Sehingga didapat nilai batas kerusakan sebesar 34.76 Npm. Mangga yang memiliki koefisien atenuasi lebih besar 34.76 Npm terkategori mangga yang
tidak terserang lalat buah, sedangkan yang kurang dari atau sama dengan 34.76 Npm terkategori mangga yang terserang lalat buah. Secara matematika batas
kerusakan akibat serangan lalat buah berdasarkan koefisien atenuasi dinyatakan pada Persamaan 11 dan 12.
n
76
. 34
11
r
76
. 34
12
Dimana adalah koefisien atenuasi dengan satuan Npm, n adalah mangga
tidak terserang lalat buah, sedangkan r mangga terserang lalat buah. Sementara kecepatan gelombang ultrasonik mangga yang tidak terserang
lalat buah tidak dapat dibedakan secara jelas dengan mangga yang terserang larva lalat buah, namun rata-rata kecepatan gelombang ultrasonik mangga yang tidak
terserang lalat buah lebih rendah dibandingkan dengan mangga yang terserang lalat buah.
Untuk mangga yang tidak terserang lalat buah besarnya 518.19 ms sedangkan mangga yang terserang sebesar 731.72 ms. Sementara pada udara
kecepatannya 340 ms, mengingat gelombang ultrasonik termasuk gelombang suara. Namun nilai kecepatan gelombang ultrasonik hasil perhitungan besarnya
378.23 ms dan 404.12 ms hasil perhitungan penelitian Juansah 2005, nilai ini dipengarui oleh kelembaban dan suhu udara. Perbandingan antara kecepatan
gelombang ultrasonik dengan kecepatan hasil perhitungan merupakan nilai konstanta c, nilai ini digunakan untuk mengkalibrasi kecepatan gelombang
ultrasonik dalam buah mangga arumanis.
200 400
600 800
1000
25 30
35 40
45 Koefisien atenuasi Npm
K e
c e
p a
ta n
m s
M angga normal M angga terserang larva lalat buah
Gambar 24 Kecepatan gelombang ultrasonik mangga arumanis. Selain Koefisien atenuasi, nilai Mo juga dapat digunakan untuk menduga
kerusakan buah mangga arumanis karena nilai Mo mangga yang rusak berbeda dengan nilai Mo pada mangga yang tidak terserang lalat buah Gambar 25.
Besarnya nilai Mo mangga yang tidak terserang lalat buah rata-rata 4.58 sedangkan mangga terserang lalat buah 6.40. Nilai Mo mangga yang tidak
terserang lalat buah tertinggi 5.49, sedangkan nilai Mo mangga yang terserang lalat buah terendah 5.71 sehigga nilai Mo antara 5.71 sampai 5.49 dapat dipilih
sebagai pembatas antara mangga yang terserang lalat buah dengan yang tidak terserang lalat buah.
2 4
6 8
10
300 400
500 600
700 800
900 1000
Kecepatan ms M
o
M angga normal M angga terserang larva lalat buah
Gambar 25 Moment zero power mangga arumanis Nilai tengah antara kedua nilai Mo tersebut dipilih sebagai batas
kerusakan, yaitu 5.60. Mangga yang memiliki nilai Mo kurang dari 5.60
terkategori mangga arumanis yang tidak terserang lalat buah, sedangkan mangga arumanis yang memiliki nilai Mo lebih besar dari atau sama dengan 5.60
terkategori mangga yang terserang lalat buah atau rusak bagian dalamnya. Kerusakan akibat serangan lalat buah berdasarkan nilai Mo secara
matematika dinyatakan pada Persamaan 13 dan 14. n
M
o
60
. 5
13 r
M
o
60
. 5
14 Dimana
o
M adalah moment zero power tanpa satuan, n adalah mangga tidak terserang lalat buah, sedangkan r adalah mangga terserang lalat buah.
4.8 Validasi Model Pendugaan Kerusakan Mangga Arumanis