perlakuan air panas yang temperaturnya 50 C sampai 60
C selama 10 menit, tetapi dengan waktu yang lebih singkat dari 10 menit biasanya telah mampu
membunuh larva serangga yang menyerang komoditas pertanian. Pencelupan buah-buahan pada suhu 46
C membutuhkan waktu selama 90 menit untuk dapat membunuh telur serangga yang terinvestasi dalam buah atau sayuran. Sementara
untuk pencegahan kebusukan akibat cendawan diperlukan perlakuan suhu di atas 50
C selama beberapa menit.
2.6 Gelombang Ultrasonik
Berdasarkan frekuensinya gelombang suaraakustik terbagi atas tiga jenis yaitu: infrasonik, audiosonik dan ultrasonik. Gelombang infrasonik memiliki
frekuensi di bawah 20 Hz. Gelombang audiosonik memiliki batasan frekuensi antara 20 Hz sampai 20 kHz. Gelombang ultrasonik memiliki frekuensi di atas 20
kHz. Batas atas frekuensi gelombang ini masih belum dapat ditentukan. Manusia bisa dengan mudah mendeteksi gelombang audiosonik,
sementara itu gelombang infrasonik dan ultrasonik hanya dapat didengar oleh hewan-hewan tertentu seperti kelelawar, anjing dan lainnya. Pada hewan-hewan
ini gelombang ultrasonik digunakan dalam pencarian makanan, pencarian jalan pulang atau komunikasi antara sesama hewan. Pada perkembangan dewasa ini
penggunaan gelombang ultrasonik oleh manusia sangat luas, beberapa bidang yang banyak menggunakannya adalah bidang kedokteran, elektronik, pesawat
terbang dan peralatan militer. Penggunaan gelombang ultrasonik dengan intensitas tinggi biasanya mencapai frekuensi kilo hertz sampai ratusan kilo hertz. Demikian
pula untuk aplikasi di bidang akustik bawah air menggunakan frekuensi rendah. Bidang kedokteran dan uji tak merusak biasanya menggunakan frekuensi 1MHz
sampai 10 MHz. Aplikasi gelombang ultrasonik pada komoditas pertanian telah berhasil
dilakukan pada buah yang tidak memiliki biji seperti apel, buah seperti ini dapat ditentukan sifatnya dengan mengukur kecepatan gelombang ultrasonik.
Sedangkan pada buah-buahan berbiji seperti mangga biasanya tidak ada hubungan yang jelas antara keadaan buah dengan kecepatannya sehingga perlu dilakukan
pengukuran atenuasinya.
Secara umum sifat gelombang ultrasonik sangat banyak, akan tetapi sifat akustik yang dapat menentukan sifat fisio-kimia bahan pertanian adalah kecepatan
dan atenuasi, karena kedua sifat ini tergantung pada sifat-sifat atau keadaan dari medium yang dilaluinya. Oleh karena gelombang ultrasonik ini tidak boleh
merusak maka digunakan intensitas yang rendah. Prinsip ini dikenal dengan uji tak merusak. Prinsip yang sama dari uji tidak merusak ini dapat dimanfaatkan
pada bidang pertanian, misalnya untuk menetukan sifat buah-buahan dan sayur- sayuran. Sifat-sifat yang ingin diketahui dari buah-buahan antara lain adalah
kandungan gula, kemasaman, kekerasan dan kerusakan. Dalam bidang instrumentasi, gelombang ultrasonik dapat digunakan untuk
mengukur besaran-besaran proses seperti suhu, kecepatan aliran, viskositas cairan, tekanan gas dan sebagainya. Penerapan ultrasonik pada dasarnya sama yaitu
dengan mengamati sifat akustik gelombang ultrasonik yang merambat melalui suatu medium. Sifat-sifat yang biasanya diukur adalah kecepatan gelombang dan
koefisien atenuasi. Kedua parameter ini sangat dipengarui oleh medium yang dilaluinya. Gelombang yang digunakannya biasanya rendah, hal ini dimaksudkan
supaya tidak mengganggu sifat dasar atau merusak medium yang dilaluinya.
2.7 Kecepatan Gelombang Ultrasonik