kerusakan digunakan sebagai data untuk menghitung volume kerusakan. Volume kerusakan dihitung dengan menggunakan rumus pada Persamaan 5.
h d
V
2
4 1
5
Dimana V adalah volume kerusakan cm
3
, d adalah diameter kerusakan cm dan h adalah ketebalan kerusakan cm.
Berat larva didapat dengan menimbang larva yang telah dipisahkan dan dibersihkan dari daging buah dengan menggunakan timbangan digital. Alat
pengukur ditampilkan pada Lampiran 3. Pengukuran terhadap 50 buah mangga pada bagian pertama digunakan
untuk membuat model kerusakan buah mangga arumanis akibat lalat buah. Pengukuran yang sama dilakukan terhadap 50 buah mangga, 30 buah mangga
dikondisikan terserang lalat buah dan 20 mangga yang tidak terserang lalat buah untuk menvalidasi model kerusakan mangga arumanis akibat lalat buah.
Gambar 9 Bagan pengukuran gelombang ultrasonik.
3.4 Analisis Data
3.4.1 Kecepatan Gelombang Ultrasonik
Kecepatan gelombang ultrasonik dianalisis dengan menggunakan data keluaran dari digital oscilloscope yang terlihat dalam layar monitor yang telah
disimpan dalam bentuk data excel Lampiran 4. Data yang sudah disimpan
Digital oscilloscope Personal computer
Tranduser pemancar
Tranduser penerima
Mangga Ultrasonik tester
kemudian diubah menjadi grafik gelombang dan dicatat titik pertama gelombang menembus bahan dan titik gelombang saat gelombang keluar dari bahan dan
diterima oleh receiver tranducer tranduser penerima. Data ini digunakan sebagai data waktu perambatan gelombang pada medium mangga arumanis.
Data hasil pengukuran diameter buah dan data waktu digunakan untuk menghitung nilai kecepatan gelombang ultrasonik berdasarkan Persamaan 6.
Kecepatan gelombang ultrasonik di udara diperoleh melalui pengukuran kalibrasi dengan kecepatan ultrasonik yang sebenarnya di udara, kecepatan gelombang
ultrasonik di udara adalah 340 ms, dari sini diperoleh konstanta c yang dapat digunakan untuk menghitung kecepatan gelombang ultrasonik yang sebenarnya
pada buah mangga arumanis. Kecepatan gelombang ultrasonik pada buah mangga arumanis dapat dihitung dengan menggunakan Persamaan 7.
t s
v
6 c
v V
.
7 Dimana V adalah kecepatan gelombang ultrasonik yang sebenarnya pada
buah mangga ms, sedangkan v adalah kecepatan gelombang ultrasonik pada buah hasil pengukuran ms dan secara berturut-turut s, t, c masing-masing adalah
diameter buah atau jarak antara transmitter dan receiver m, waktu tempuh gelombang ultrasonik s dan konstanta. Data kecepatan gelombang ultrasonik
pada buah mangga arumanis dihubungkan dengan tingkat kerusakan buah.
3.4.2 Koefisien Atenuasi
Koefisien atenuasi dihitung dengan mengonversi tegangan sinyal
yang dikirim dan yang diterima setelah menempuh jarak tertentu menjadi grafik gelombang. Grafik gelombang digunakan untuk menentukan amplitudo
gelombang, selain itu juga harus diukur amplitudo gelombang pada kondisi jarak antara tranduser pemancar dan penerima 2 mm, pengukuran ini digunakan untuk
menentukan nilai Ao amplitudo mula-mula amplitudo gelombang ultrasonik sebelum melewati medium. Koefisien atenuasi dihitung dengan menggunakan
persamaan 3. Koefisien atenuasi pada mangga yang terserang lalat buah dibandingkan dengan nilai koefisien atenuasi pada mangga yang tidak terserang
lalat buah.
3.4.3 Zero Moment Power Mo