Gambar 1 Model Pendekatan Logika Induktif
FaktaDataInformasi
Kesimpulan TeoriDalilHukum
Sumber: Burhan Bungin, 2003.
Untuk mencapai maksud tersebut, peneliti membangun suatu kerangka analisis induktif yang akan digunakan sebagai alat analisis terhadap subjek penelitian, juga menganalisis pula
konteks-konteks sosial budaya yang mengitari fenomena dan peristiwa sosial yang dialami oleh subjek penelitian. Kerangka tersebut digambarkan sebagai berikut :
Gambar 2 Kerangka Analisis Induktif
Berakhir Memulai
Sumber: Burhan Bungin, 2003.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
1. Penelitian Lapangan Field Research, yaitu pengumpulan data secara langsung dengan cara observasi dan wawancara dengan informan. Untuk menghindari ketidakvalidan
data, peneliti melakukan dengan wawancara secara mendalam kepada narasumber Piramida Silogisme
II Melakukan
kategorisasi terhadap informasi
yang diperoleh V
Menarik kesimpulan-
kesimpulan umum IV
Menjelaskan hubungan-hubungan
kategorisasi III
Menelusuri dan menjelaskan
kategorisasi
maupun para ahli guna mendapatkan data yang sebenarnya dan sesuai dengan tujuan penelitian.
2. Studi Kepustakaan Library Research yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara
menghimpun data dari buku-buku yang relevan dengan masalah penelitian. Dalam hal ini peneliti mengambil data dari sumber-sumber bacaan guna mengambil teori-teori
yang dikemukakan oleh para ahli sebagai bahan rujukan.
3.5.1 Penentuan Informan
Penentuan informan adalah orang dalam pada latar penelitian. Fungsinya sebagai orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian.
Agar peneliti dapat memperoleh informan yang benar-benar memenuhi persyaratan, seyogyanya ia menyelidiki motivasinya, dan bila perlu menguji informasi yang diberikannya,
apakah benar atau tidak. Untuk menentukan atau memilih subjek penelitian yang baik, setidak-tidaknya ada beberapa persyaratan yang harus diperhatikan antara lain: a. Mereka
sudah cukup lama dan intensif menyatu dalam kegiatan atau bidang yang menjadi kajian penelitian, b. Mereka terlibat penuh dengan kegiatan atau bidang tersebut, c. Mereka
memiliki waktu yang cukup untuk dimintai informasi dalam Basrowi, 2008: 188. Informan penelitian ini meliputi beberapa macam, seperti: 1 informan kunci, yaitu
mereka yang mengetahui dan memiliki berbagai informasi pokok yang diperlukan dalam penelitian; 2 informan utama, yaitu mereka yang terlibat langsung dalam interaksi sosial
yang diteliti; 3 informan tambahan, yaitu mereka yang dapat memberikan informasi walaupun tidak langsung terlibat dalam interaksi sosial yang diteliti.
Sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan, maka informan yang digunakan dalam penelitian adalah Redaktur dan Pemimpin Redaksi Harian Tribun Medan. Karena redaktur
dan pemimpin redaksi adalah orang-orang yang bertanggungjawab terhadap hak jawab dan hak koreksi, serta pembuat keputusan apakah hak jawab dan hak koreksi tersebut di muat
atau tidak.Terdapat enam orang redaktur yaitu tiga redaktur kota, satu redaktur olah raga, satu redaktur daerah, satu redaktur ekonomi dan satu orang pemimpin redaksi. Maka, informan
dalam penelitian ini berjumlah tujuh orang.
3.5.2 Keabsahan Data
Keabsahan data dapat ditetapkan dengan melampirkan transkip wawancara yang telah diverifikasi, diklarifikasi atau telah disetujui informan. Transkip menggunakan teknik report
yaitu hasil wawancara diberikan kepada informan sebagai bukti otentik. Humphrey dalam phenomenological research methods, mencontohkan teknik validasi data ini dengan
mengirimkan hasil penelitian kepada masing-masing informan dan meminta mereka untuk mengoreksi atau memberikan masukan Rahmat, 2004: 74.
Truthworthiness adalah tolak ukur untuk menguji kebenaran dan kejujuran subjek dalam mengungkap realitas menurut apa yang dialami, dirasakan atau dibayangkan
Kriyantono, 2008: 70. Salah satu truthworthiness yakni analisis triangulasi, adalah menganalisis jawaban subjek dengan meneliti kebenarannya dengan data empiris sumber
data lainnya yang tersedia Kriyantono, 2008: 70. Ada beberapa macam triangulasi, yaitu: • Triangulasi Sumber
Membandingkan atau mengecek ulang derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh dari sumber yang berbeda. Dalam penelitian ini, peneliti dokumentasi
Harian Tribun Medan serta hasil wawancara sebagai sumber informasi. • Triangulasi Waktu
Berkaitan dengan suatu proses dan perubahan perilaku manusia, karena perilaku manusia dapat berubah setiap waktu, karena itu peneliti harus melakukan observasi
tidak hanya sekali. Observasi pada penelitian ini dilakukan sebelum dan saat penelitian.
• Triangulasi Teori Memanfaatkan dua atau lebih teori untuk diadu dan dipadu. Untuk itu diperlukan
rancangan riset, pengumpulan data dan analisis data yang lengkap supaya hasilnya komperehensif. Peneliti menggunakan beberapa teori fenomenologi untuk
menguatkan hasil penelitian. • Triangulasi Periset
Menggunakan lebih dari satu periset dalam melakukan observasi dan wawancara. Sebelumnya tim perlu mengadakan kriteria atau acuan pengamatan dan
wawancara. Peneliti membuat kriteria informan dan draft pertanyaan wawancara terstrukur dan mendalam.
• Triangulasi Metode
Usaha untuk mengecek keabsahan data dan mengecek keabsahan temuan riset. Triangulasi metode dapat dilakukan dengan menggunakan lebih dari satu
pengumpulan data untuk mendapatkan hasil yang sama. Pengumpulan data untuk penelitian ini adalah melalui kepustakaan, observasi dan wawancara mendalam.
3.6 Teknik Analisis Data