Teknik Analisis Data Pemaknaan Kode Etik Jurnalistik Tentang Hak Jawab Dan Hak Koreksi Dalam Perspektif Fenomenologi Di Harian Tribun Medan

Usaha untuk mengecek keabsahan data dan mengecek keabsahan temuan riset. Triangulasi metode dapat dilakukan dengan menggunakan lebih dari satu pengumpulan data untuk mendapatkan hasil yang sama. Pengumpulan data untuk penelitian ini adalah melalui kepustakaan, observasi dan wawancara mendalam.

3.6 Teknik Analisis Data

Penelitian ini menggunakan teknik analisis kualitatif. Metode kualitatif memungkinkan kita menyelidiki konsep-konsep yang dalam pendekatan penelitian lainnya. Konsep-konsep seperti keindahan, rasa sakit, keimanan, penderitaan, frustasi dan harapan kasih sayang, dapat diselidiki sebagaimana orang-orang sesungguhnya dalam kehidupan mereka sehari-hari Bogdan, 1992: 5. Oleh karena itu, data untuk penelitian ini dikumpulkan dengan metode wawancara mendalam, yakni proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman guide wawancara, pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif lama. Untuk menghindarkan dari kesalahan pemaknaan, maka proses wawancara direkam dengan menggunakan telepon genggam. Hasil wawancara kemudian dituliskan menjadi transkrip wawancara, yang kemudian melalui proses triangulasi. Transkrip wawancara kemudian ditandatangani informan sebagai bentuk persetujuan. Penelitian ini menggunakan teknik analisis kualitatif yang merupakan pengukuran dengan menggunakan data nominal yang menyangkut sejumlah variabel ke dalam beberapa subkelas nominal. Melalui pendekatan induktif, data yang diperoleh dari lapangan diambil kesimpulan dari yang bersifat khusus kepada yang bersifat umum. Singkatnya, data muncul berwujud kata-kata dan bukan rangkaian angka. Data ini telah dikumpulkan dengan berbagai macam cara yaitu: observasi, wawancara, intisari dokumen, dan pita rekaman. Data ini diproses sebelum digunakan, yang kemudian dianalisis oleh memperoleh hasil penelitian. Jelasnya penelitian kualitatif bertujuan memperoleh pemahaman yang otentik mengenai pengalaman orang-orang, sebagaimana dirasakan oleh orang-orang yang bersangkutan. Oleh karena itu, salah satu ciri penelitian kualitatif adalah bahwa tidak ada hipotesis yang spesifik pada saat penelitian dimulai. Hipotesis justru dibangun selama tahap- tahap penelitian, setelahdiuji atau dikonfrontasi dengan data yang diperoleh peneliti selama penelitian tersebut Mulyana, 2002: 150. Data untuk penelitian ini dikumpulkan melalui wawancara lalu diinterpretasikan untuk kemudian disajikan dalam bentuk narasi. Setelah proses tersebut, pendeskripsian hasil wawancara pun dilakukan. Pendeskripsian hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti menggunakan analisis filling system. Analisis filling system akan membagi instrumen-instrumen pertanyaan ke dalam kategori sesuai dengan jenisnya. Analisis ini digunakan untuk mengelompokkan hasil data penelitian, baik berupa poin-poin dan penjelasan hasil wawancara maupun observasi ke dalam kelompok- kelompok tertentu Kriyantono, 2008. Pengkategorian dilakukan pada setiap poinKEJ tentang hak jawab dan hak koreksi. Misalnya untuk melihat penting tidaknya hak jawab dan hak koreksi. Hal ini bertujuan untuk melihat bagaimana penerapan hak jawab dan hak koreksi sehingga diketahui bagaimana pemaknaan hak jawab dan hak koreksi di Harian Tribun Medan dari cara penerapannya. Hal ini juga dilakukan agar peneliti dapat melihat keterkaitan antara pemaknaan hak jawab dan hak koreksi dalam perspektif fenomenologi. Menemukan dan mengelompokkan makna pernyataan yang dirasakan oleh informan dengan melakukan horizonaliting yaitu setiap pernyataan pada awalnya diperlakukan memiliki nilai yang sama. Selanjutnya, pernyataan yang tidak relevan dengan topik dan pertanyaan maupun pernyataan yang bersifat repetitif atau tumpang tindih dihilangkan. Kemudian setelah itu data diinterpretasi dengan memadukan konsep-konsep atau teori- teori tertentu. Konsep dan teori ini membantu dalam memahami hasil penelitian. Mengutip pendapat Rachmat Kriyantono, 2008 “Riset kualitatif adalah sebuah riset yang menggunakan pola pikir induktif, yang berarti berangkat dari hal-hal yang bersifat khusus menuju hal-hal yang bersifat umum”. Maka dari itu, data yang didapatkan diintepretasi berdasarkan jawaban setiap informan, kemudian digeneralisasi dan disesuaikan dengan konsep dan teori KEJ tentang hak jawab dan hak koreksi. Pernyataan tersebut dikumpulkan ke dalam unit makna lalu ditulis gambaran tentang bagaimana pengalaman tersebut terjadi. Selanjutnya peneliti mengembangkan uraian secara keseluruhan dari fenomena tersebut sehingga menemukan esensi dari fenomena tersebut. Hasil data yang telah diinterpretasikan tersebut kemudian disajikan dalam bentuk narasi. Peneliti memberikan penjelasan secara naratif mengenai esensi dari fenomena yang diteliti dan mendapatkan makna pengalaman informan mengenai fenomena tersebut. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini peneliti akan memaparkan hasil penelitian yang dikumpulkan melalui wawancara pra-penelitian. Penelitian dilakukan dengan melakukan wawancara mendalam terhadap Redaktur Harian Tribun Medan. Selain itu, peneliti juga melakukan kepada Pemimpin Redaksi Harian Tribun Medan. Namun, sebelum melakukan wawancara mendalam dengan Redaktur dan Pemimpin Redaksi Harian Tribun Medan, peneliti harus melewati beberapa tahap agar penelitiannya disetujui oleh pihak media. Misalnya, sebelum melakukan wawancara peneliti harus memberikan daftar pertanyaan yang akan diberikan pada redaktur dan pemimpin redaksi. Setelah daftar pertanyaan disetujui, setelah itu barulah peneliti dapat berinteraksi dengan kru-kru redaksi untuk mempermudah pengumpulan data dan informasi yang peneliti butuhkan.Penelitian dilakukan di kantor Harian Tribun Medan. Wawancara terstruktur dan mendalam yang dilakukan kepada redaktur pertama kali dimulai pada tanggal 20 Maret 2015 di Tribun Medan mulai pukul 11.00 WIB sampai pukul 17.00 WIB. Berikut data Redaktur dan Pemimpin Redaksi Harian Tribun Medan Pemimpin redaksi : Abdul Haerah HR Redaktur Kota : Mohamad Yoenus Redaktur Olah raga : Arifin Al Alamudi Redaktur Kota : Randy Hutagaol Redaktur Ekonomi : Ety Wahyuni Redaktur Kota : Truly Okto Hasudungan Redaktur Daerah : Maulina Siregar

4.1 Hasil Penelitian

Dokumen yang terkait

Penerapan Kode Etik Pustakawan Pada Perpustakaan Politeknik Negeri Medan

8 112 73

Pemahaman Wartawan Terhadap Kode Etik Jurnalistik (Studi Fenomenologi Pemahaman Wartawan Waspada Online Tentang Kode Etik Jurnalistik Wartawan Indonesia)

35 275 163

Implementasi Peraturan Kode Etik Polri Dalam Penanganan Terhadap Anggota Polri Yang Melanggar Ketentuan Pidana (Studi di Kepolisian RESOR Kota Besar Medan)

11 176 119

Kode Etik Jurnalistik

0 7 23

Pelanggaran Kode Etik Fotografi Jurnalistik Pada Harian Pos Metro (Studi Analisis Isi Tentang Pelanggaran Kode Etik Fotografi Jurnalistik Pada Foto Jurnalistik Harian Pos Metro Edisi Juli 2016)

4 40 155

PENERAPAN KODE ETIK JURNALISTIK DALAM BERITA KEJAHATAN SUSILA PENERAPAN KODE ETIK JURNALISTIK DALAM BERITA KEJAHATAN SUSILA (Analisis Isi Kuantitatif Penerapan Kode Etik Jurnalistik Dalam Berita Kejahatan Susila di Harian Umum Koran Merapi Periode Januari

0 3 21

PENERAPAN KODE ETIK JURNALISTIK INDONESIA DI PENERAPAN KODE ETIK JURNALISTIK INDONESIA DI HARIAN KALTENG POS (Analisis Isi Kuantitatif Kode Etik Jurnalistik Dalam Judul dan Body Berita Kekerasan Terhadap Perempuan Pada Rubrik Metrokrim Harian Kalteng Pos

0 4 18

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Paradigma Interpretif - Pemaknaan Kode Etik Jurnalistik Tentang Hak Jawab Dan Hak Koreksi Dalam Perspektif Fenomenologi Di Harian Tribun Medan

0 0 28

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah - Pemaknaan Kode Etik Jurnalistik Tentang Hak Jawab Dan Hak Koreksi Dalam Perspektif Fenomenologi Di Harian Tribun Medan

0 0 8

Pemaknaan Kode Etik Jurnalistik Tentang Hak Jawab Dan Hak Koreksi Dalam Perspektif Fenomenologi Di Harian Tribun Medan

0 0 12