konservasi lingkungan,
peningkatan kesejahteraan
masyarakat, dan
kenyamanankeamanan hidup Arifin, 2010
2.3 Konsep Keberlanjutan Lanskap
Pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan yang dapat memenuhi kebutuhan saat ini tanpa mengorbankan kemampuan generasi mendatang untuk
mencukupi kebutuhan mereka. Pembangunan berkelanjutan memiliki dua konsep kunci yaitu kebutuhan, khususnya fakir miskin pada negara berkembang dan
keterbatasan dari teknologi dan organisasi sosial yang berkaitan dengan dengan kapasitas lingkungan untuk mencukupi kebutuhan generasi sekarang dan masa
depan. Brundtland Comission, 1987 diacu dalam Mitchel et al. 2007 Menurut Robinson et.al 1990 terdapat beberapa prinsip keberlanjutan, yaitu:
A. Prinsip lingkunganekologi 1. Melindungi sistem penunjang kehidupan
2. Melindungi dan meningkatkan keanekaragaman biotik 3. Memelihara
atau meningkatkan
integritas ekosistem,
serta mengembangkan dan menerapkan ukuran-ukuran rehabilitasi untuk
ekosistem yang sangat rusak 4. Mengembangkan dan menerapkan strategi yang preventif dan adaptif
untuk menanggapi ancaman perubahan lingkungan global B. Prinsip sosio politik
B.1 Dari hambatan lingkunganekologi 1. Mempertahankan skala fisik dari kegiatan manusia di bawah daya
dukung biosfer 2. Mengenali biaya lingkungan dari kegiatan manusia; mengembangkan
metode untuk meminimalkan pemakaian energi dan material per unit kegiatan ekonomi; menurunkan emisi beracun; merehabilitasi
ekosistem yang rusak. 3. Meyakinkan adanya kesamaan sosial, politik, dan ekonomi dalam
transisi menuju masyarakat yang lebih berkelanjutan. 4. Menjadikan perhatian-perhatian lingkungan lebih langsung dan
menerus pada proses pembuatan keputusan secara politik
5. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pembangunan, interpretasi dan penerapan konsep pembangunan berkelanjutan.
6. Menjalin kegiatan politik lebih langsung pada pengalaman lingkungan secara aktual melalui alokasi kekuatan politik yang secara lingkungan
lebih bermakna keadilan
B.2 Dari kriteria sosio politik 1. Menerapkan proses politik yang terbuka dan mudah dicapai, yang
meletakkan kekuatan pembuatan keputusan secara efektif oleh pemerintah pada tingkat yang paling dekat dengan situasi dan
kehidupan masyarakan yang terkena akibat dari keputusan tersebut. 2. Meyakinkan masyarakat bebas dari tekanan ekonomi
3. Meyakinkan masyarakat dapat berpartisipasi secara kreatif dan langsung dalam sistem politik dan ekonomi
4. Meyakinkan tingkat minimal dari pemerataan equality dan keadilan sosial, termasuk pemerataan untuk merealisasikan potensi penuh
sebagai manusia, sumberdaya untuk sistem legal yang terbuka, bebas dari represi politik, akses ke pendidikan dengan kualitas tinggi, akses
yang efektif untuk mendapat informasi, dan kebebasan beragama, berbicara dan bertindak.
Menurut Bossel 1988 konsep keberlanjutan berjalan dalam lebih dari satu skala spasial, sebagai contoh sebuah keberlanjutan dari sebuah lahan basah
tidak dapat dipisahkan dari keberlanjutan dari DASnya. Oleh karena itu keberlanjutan mengacu pada kemampuan suatu sistem untuk bertahan dan tetap
sama dalam waktu jangka waktu yang panjang. Bossel 1998 menambahkan, keberlanjutan merupakan suatu keadaan yang dinamis yang mana semua sistem
kebutuhan bertemu. Ekosistem yang berlanjut adalah ekosistem yang sehat efektif, produksi yang tidak menghasilkan limbah zero waste, dapat mengatur
diri sendiri, mempunyai gaya pegas dan kekuatan untuk memperbaiki atau memperbarui diri, serta fleksibel. Sementara itu masyarakat yang berlanjut adalah
masyarakat yang memiliki etika berlandaskan hubungan emosional yang kuat
antar sesama, pemenuhan kebutuhan psikologi, dan kerja sama dalam kehidupan bersama.
Lanskap berkelanjutan berkontribusi bagi kesejahteraan manusia sekaligus tetap harmoni dengan alam karena tidak merusak ekosistem. Ketika aktivitas
manusia dapat menyesuaikan dengan pola-pola alami, maka lanskap berkelanjutan dapat berjalan fungsi dan strukturnya sesuai dengan kondisi alaminya.
Sumberdaya yang berharga seperti air, hara, tanah, dan energi akan terjaga. Di samping itu keanekaragaman hayati akan terkelola dan meningkat. Council of
Educators in Landscape Architecture dalam Thompson Sorvig, 2008. Pada debat tentang lingkungan dasar yang paling kuat mucul pada cara untuk memanen
dan mengelola sumberdaya yang terbarukan seperti hasil pertanian, kehutanan, dan perikanan. Benson Roe, 2000. Dalam Arifin 2010 dinyatakan bahwa
pada lanskap secara meso desa dan kota aspek sosial ekonomi, budaya, dan spiritual masyarakat akan menentukan keberlanjutan suatu masyarakat dalam
wilayah tersebut.
2.4 Ecovillage