Hasil Pengukuran Indikator Pilihan Berita

Tabel 16. Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Penilaian Peringkat Berita Pertanian di Koran Kampus IPB Edisi 38, 39, 40, 41 No Peringkat Berita Jumlah orangpersen Edisi 38 Edisi 39 Edisi 40 Edisi 41 1 1-2 16 42,10 18 47,37 21 55,26 14 36,85 2 3-4 13 34,21 13 34,21 8 21,05 12 31,59 3 5-6 5 13,16 6 15,79 3 7,89 9 23,67 4 7-8 4 10,53 1 2,63 6 15,80 3 7,89 Total 38 100,00 38 100,00 38 100,00 38 100,00 Metode pemeringkatan berita menunjukkan bahwa publik menilai berita pertanian sangat penting. Data Tabel 16 menginformasikan bahwa berita pertanian di setiap edisi selalu mendapatkan penilaian terbanyak pada peringkat satu atau peringkat dua. Berita pertanian di masing-masing edisi sangat jarang diberikan urutan terbawah saat diperingkatkan oleh responden, dimana diketahui bahwa hanya 10,53 persen, 2,63 persen, 15,80 persen, dan 7,89 persen responden yang mengurutkan berita pertanian di posisi tujuh atau delapan untuk setiap edisinya.

1.3.4 Hasil Pengukuran Indikator Pilihan Berita

Wimmer dan Dominick 2003 juga mengajukan metode perbandingan berganda paired comparisson methods untuk mengukur agenda publik. Berdasarkan teknik ini, setiap berita yang sudah diseleksi dipasangkan dengan berita yang lain. Kemudian publik menentukan berita mana yang lebih penting dari setiap pasangan berita. Ketika semua responen telah ditabulasi, berita diurutkan dari yang paling penting ke berita yang kurang penting. Penelitian ini mengadopsi metode perbandingan berganda namun dalam bentuk yang lebih sederhana, yakni indikator pilihan berita. Dalam hal ini, satu judul berita pertanian dipasangkan dengan satu judul berita lainnya nonpertanian, kemudian responden diminta untuk memilih berita mana yang lebih penting. Responden bebas memilih berita mana yang lebih penting bagi mereka. Setiap judul berita tersebut dipasangkan dengan judul berita nonpertanian sebanyak lima kali Tabel 17. Melalui metode ini, diketahui kecenderungan publik untuk tetap memprioritaskan satu berita pertanian atau tidak. Selain itu, kegiatan memilih ini dapat membuktikan sejauh mana ketegasan publik dalam menilai penting suatu berita. Apabila satu berita semakin sering dipilih oleh publik maka semakin penting berita tersebut sehingga semakin tinggi pula agenda publik yang terbentuk. Tabel 17. Judul Berita Pembanding untuk Pengukuran Indikator Pilihan Berita di Koran Kampus IPB Edisi 38, 39, 40, 41 Edisi Perbandingan ke- Judul Berita Pembanding 38 1 Wirausaha: Wahyu Putra Tertantang oleh Kegagalan 2 Siswa SD Bermain Ecomonopoly Raksasa 3 Berbagi dalam Kemeriahan Imlek 4 Sastra: Namaku Laut 5 Info Beasiswa 39 1 IPB Deklarasikan Diri Jadi Kampus Biodiversitas 2 Eks Penghuni Sylva Merasa Dirugikan 3 Meningkatkan Intelektualitas dengan Membaca 4 Gerakan Anti Narkoba: Kampanye Calon Duta Antinarkoba 5 Leo: Mapres adalah Cerminan IPB 40 1 P4 IPB Targetkan 1500 Proposal PKM Tahun Ini 2 Liputan Khusus MPKMB 48 3 Wawancara Eksklusif: Dekan Fahutan tentang Aksi Mahasiswa Fahutan 4 Resensi Buku: Rahasia Jakarta dalam Sebuah Buku 5 Lagi, MPF FEMA Sabet Proposal Terbaik 41 1 Napak Tilas Sejarah IPB 2 Puisi: Lewat Syair Sederhana 3 Info Wirausaha: Terajana, Minuman Alternatif Kesehatan 4 Biomethagreen: Teknologi Baru Pengolahan Sampah 5 New Seven Wonders of Natures: Komodo Sementara ini Menang Sumber: Koran Kampus IPB, 2011 1 Dari Tabel 17 diketahui jenis-jenis berita yang menjadi pembanding masing-masing berita pertanian, dimana berita-berita tersebut sangat bervariasi mewakili berbagai jenis berita, seperti budaya, sastra, kemahasiswaan, dan sebagainya. Dengan kata lain, pada indikator ini setiap judul berita pertanian 1 Produk Koran Kampus IPB edisi 38, 39, 40, 41 dibandingkan dengan lima judul berita dari rubrik lain. Hasil dari kegiatan membandingkan ini disajikan oleh Tabel 18. Tabel 18. Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Agenda Publik terhadap Berita Pertanian di Koran Kampus IPB Edisi 38, 39, 40, 41 Hasil dari Penilaian Pilihan Berita No Agenda Publik Jumlah orang Jumalh orangpersen SKPM 2009 AGH 2008 1 Sangat Tidak Penting 2 10,53 1 5,26 3 7,90 2 Tidak Penting 6 31,58 7 36,84 13 34,21 3 Penting 4 21,05 4 21,05 8 21,05 4 Sangat Penting 7 36,84 7 36,85 14 36,84 Total 19 100,00 19 100,00 38 100,00 Berdasarkan data Tabel 18 diketahui bahwa publik memiliki kepentingan yang tinggi terhadap berita pertanian saat memilih berita. Hal ini menunjukkan bahwa pada umumnya responden lebih memilih berita pertanian dibandingkan berita jenis lainnya. Tabel 24 menyajikan data banyaknya responden yang menilai sangat penting 36,84 persen dan penting 21,05 persen. Akan tetapi, masih terdapat responden yang menilai tidak penting 34,21 persen dan sangat tidak penting 7,90 persen. Tabel 19. Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Penilaian Pilihan Berita Pertanian di Koran Kampus IPB Edisi 38, 39, 40, 41 No Jumlah Terpilih kali Jumlah orangpersen Edisi 38 Edisi 39 Edisi 40 Edisi 41 1 0-1 2 5,26 10 26,32 7 18,42 5 13,16 2 2 9 23,69 5 13,16 5 13,16 10 26,32 3 3 7 18,42 7 18,42 5 13,16 10 26,32 4 4-5 20 52,63 16 42,10 21 55,26 13 34,20 Total 38 100,00 38 100,00 38 100,00 38 100,00 Dari Tabel 19 diketahui bahwa untuk lima kali percobaan memilih, publik cenderung memilih berita pertanian 4-5 kali untuk masing-masing berita. Banyaknya jumlah responden memilih berita pertanian tersebut tidak sama untuk masing-masing berita. Berita pertanian di edisi 38 dipilih 4-5 kali oleh 52,63 persen responden. Di edisi 39, 40, dan 41, jumlah responden yang memilih berita pertanian mencapai 4-5 kali adalah sebanyak 42,10 persen, 55,26 persen, dan 34,20 persen. Berdasarkan indikator ini, publik benar-benar diberikan kesempatan untuk memilih berita pertanian atau nonpertanian sehingga tingginya penilaian publik dari indikator ini semakin mendukung tingkat kepentingan berita pertanian bagi publik. Artinya, publik semakin tegas dalam menilai penting berita-berita pertanian tersebut.

1.4 Agenda Setting