14 sumber daya manusia yang mampu menciptakan pekerjaan sendiri atau bahkan
menyediakan lapangan pekerjaan bagi orang lain”. Bekal pengetahuan yang diperoleh dari pendidikan kewirausahaan tersebut
dapat membentuk jiwa dan sikap kewirausahaan pada diri siswa. Wasty Soemanto 2002:86 berpendapat “Satu-satunya perjuangan atau cara untuk mewujudkan
manusia yang mampu moral, sikap dan ketrampilan wirausaha adalah pendidikan”. Lebih lanjut Wasty Soemanto berpendapat 2002:87 “Pendidikan kewiraswastaan
adalah pertolongan untuk membelajarkan manusia Indonesia sehingga mereka memiliki kekuatan pribadi yang dinamis dan kreatif sesuai dengan kepribadian
bangsa Indonesia yang berdasakan pancasila”. Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa pendidikan
kewiraswastaan bertujuan untuk menjadikan manusia bukan hanya mampu mencari pekerjaan saja, melainkan untuk mengembangkan sumber daya manusia yang mampu
menciptakan pekerjaan sendiri atau bahkan menyediakan lapangan pekerjaan bagi orang lain sehingga mereka memiliki kekuatan pribadi yang dinamis dan kreatif
sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia yang berdasakan pancasila. Berdasarkan uraian di atas, maka indikator mata diklat kewirausahaan yang
digunakan dalam penelitian ini adalah : penanaman sikap, pembukaan wawasan, pembekalan teknis, dan pembekalan pengalaman awal.
2. Pendidikan Sistem Ganda
a. Pengertian Pendidikan Sistem Ganda
Pendidikan Sistem Ganda merupakan penyelenggaraan pendidikan keahlian profesional yang memadukan secara sistematik dan sinkron antara program
pendidikan di bangku sekolah dengan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan langsung di dunia kerja. Menurut Badeni 2002:714 “PSG
merupakan suatu bentuk penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kejuruan yang dipadukan secara sistematik, dimana pendidikan dilaksanakan secara kombinasi yaitu
15 pemberian pelajaran di sekolah dan pengalaman kerja syarat nilai di industri dan
lembaga pasangan”. Menurut Anwar 2002: 422 : Pendidikan Sistem Ganda dual sistem dalam hal ini merupakan model
penyelenggaraan pendidikan kejuruan di mana perencanaan dan pelaksanaan pendidikan diwujudkan melalui kemitraan antara dunia kerja dengan sekolah,
dan penyelenggaraan pendidikan berlangsung sebagian di sekolah dan sebagian lagi di dunia kerja atau di dunia industri.
Berdasarkan pengertian di atas maka disimpulkan bahwa pendidikan sistem ganda adalah suatu bentuk pendidikan yang mengarah pada pendidikan keahlian
profesional dan dalam pelaksanaanya harus ada sinkronisasi antara pihak sekolah dengan dunia industri dan dunia usaha untuk mencapai tenaga kerja yang sesuai
dengan kebutuhan pasar kerja. Pada awal pendidikan kejuruan menggunakan model konvensional school-
based model yang memiliki banyak kelemahan, hal ini menyebabkan kualitas lulusan SMK bermutu rendah sehingga kurang relevan dengan kebutuhan dunia usaha atau
industri yang menjadi konsumen pemakai tenaga kerja. Oleh karena itu pendidikan kejuruan memerlukan reformasi antara lain dengan menerapkan pendidikan sistem
ganda yang digulirkan pada tahun pelajaran 19941995 dan diujicobakan pada 200 SMK di Indonesia. Dengan konsep Pendidikan Sistem Ganda PSG para lulusan
SMK tidak saja dibekali dengan pengetahuan-pengetahuan dasar dunia industri, melainkan langsung dengan pengalaman dan kemampuan praktek di dunia nyata.
Faktor ganda dalam pendidikan sistem ganda terletak pada penyelenggaraan pendidikan, yaitu di sekolah dan di dunia industri.
b. Tujuan Pendidikan Sistem Ganda