2.1.1 Arah dan Strategi Pembangunan
Menurut Suryana 2000:1, pembangunan ekonomi dipandang sebagai suatu proses multidimensional yang mencakup segala aspek dan kebijaksanaan
yang komprehensif di bidang ekonomi. Akan tetapi yang lebih penting dalam menentukan sasaran pembangunan, ialah kebijaksanaan ekonomi harus mampu
mempengaruhi realita maupun keadaan pikiran yang dimiliki oleh masyarakat yaitu mencakup usaha – usaha untuk memperoleh kehidupan yang lebih baik.
Adapun kehidupan yang lebih baik menurut Suryana 2000 pada dasarnya meliputi i kebutuhan hidup; ii kebutuhan harga diri; iii kebutuhan kebebasan.
Oleh sebab itu sasaran pembangunan yang minimal dan juga harus ada menurut Todaro dalam Suryana, 2000:2 adalah:
1. Meningkatkan persediaan dan memperluas pembagianpemerataan bahan pokok yang dibutuhkan untuk bisa hidup, seperti perumahan, kesehatan dan
lingkungan. 2. Mengangkat taraf hidup termasuk menambah dan mempertinggi pendapatan
dengan penyediaan lapangan kerja, pendidikan yang lebih baik, dan perhatian yang lebih besar terhadap nilai – nilai budaya manusiawi, yang semata – mata
bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan materi, tetapi untuk meningkatkan kesadaran akan harga diri baik individu maupun nasional.
3. Memperluas jangkauan pilihan ekonomi dan sosial bagi semua individu dan nasional dengan cara membebaskan mereka dari sikap budak dan
ketergantungan, tidak hanya hubungan dengan orang lain dan negara lain, tetapi juga dari sumber – sumber kebodohan dan penderitaan.
Untuk dapat mencapai sasaran pembangunan diatas, Suryana 2000:3 menyebutkan bahwa strategi pembangunan ekonomi harus diarahkan kepada:
1 Meningkatkan output nyata atau produktivitas yang tinggi secara terus – menerus. Karena dengan output yang tinggi ini akhirnya akan dapat
meningkatkan persediaan dan memperluas pembagian bahan kebutuhan pokok untuk hidup, termasuk penyediaan perumahan, pendidikan, dan
kesehatan. 2 Tingkat penggunaan tenaga kerja yang tinggi dan pengangguran yang
menurun yang ditandai dengan tersedianya lapangan kerja yang cukup dan memadai.
3 Pengurangan dan pemberantasan ketimpangan. 4 Perubahan sosial, sikap mental, dan tingkah laku masyarakat dan lembaga
pemerintah. Menurut Kartomo Wirosuhardjo 1986:298, Jumlah penduduk yang
sangat besar, apabila dapat dikerahkan sebagai tenaga kerja yang efektif akan merupakan modal pembangunan yang besar dan sangat menguntungkan bagi
usaha – usaha pembangunan di segala bidang. Oleh karena itu perluasan kesempatan usaha dan terbukanya lapangan
kerja baru bagi masyarakat adalah sejalan dengan upaya meningkatkan kesejahteraan dan peningkatan pemerataan pendapatan antar golongan penduduk
dalam meningkatkan mutu kehidupannya.
2.2 Definisi Kemiskinan