Implikasi Manajerial TINJAUAN PUSTAKA

Teamwork merupakan alternatif dengan prioritas utama dan harus segera dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan. Dengan adanya kerjasama antar pihak yang berkaitan dengan penerapan SMM ISO 9001:2008, maka akan adanya implementasi penerapan SMM yang baik. Penambahan fasilitas penunjang merupakan alternatif kedua. Filling Cabinet merupakan suatu hal yang diperlukan di SMP Negeri 1 Bogor. Filling Cabinet diperlukan untuk menyimpan seluruh dokumen yang ada, sehingga dokumen akan tersusun secara rapi dan aman. Input data yang tepat waktu menjadi alternatif ketiga 3 dalam pemecahan masalah yang dihadapi. Masukan data secara maksimal dan tepat waktu di sekolah dapat mendukung dalam penerapan ISO 9001:2008, sehingga tidak terjadi keterlambatan dalam penyiapan laporan atau dokumen yang akan diserahkan pada pihak sekolah. Entry data secara online merupakan alternatif keempat dalam pemecahan masalah yang dihadapi. Entry data secara online merupakan kegiatan yang menerapkan teknologi secara maksimal didalam pelaksanaannya. Entry data secara online perlu dilakukan untuk pemprosesan data yang lebih cepat, sehingga data untuk input dapat ditinjau langsung oleh pihak sekolah. Laporan harian, mingguan dan bulanan yang dilakukan pihak sekolah harus tetap dilaksanakan secara konsisten dan tepat waktu. Tabel 8. Susunan prioritas alternatif tindakan Alternatif Tindakan Bobot Prioritas TeamworkKerjasama 0,4801 1 Penambahan Fasilitas Penunjang 0,3909 2 Input Data yang Tepat Waktu 0,2754 3 Entry Data Secara Online 0,2163 4

4.6 Implikasi Manajerial

Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi yang berguna bagi pihak SMP Negeri 1 Bogor dalam upaya memelihara penerapan SMM ISO 9001:2008, dimana didapatkan empat 4 alternatif tindakan dengan nilai bobot lebih dari 20 , yaitu pada prioritas pertama perlu dilakukan kerjasama dengan pihak yang terkait. Sedangkan prioritas kedua 2 adalah penambahan fasilitas penunjang yang mendukung kegiatan administrasi sekolah. Hal ini dapat diwujudkan dalam bentuk pengadaan filling cabinet untuk menyimpan semua dokumen dan penambahan ruangan untuk menyimpan keseluruhan dokumen dalam filling cabinet tersebut. Prioritas ketiga 3 adalah input data tepat waktu, prioritas keempat 4 adalah entry data secara online, karena sangat membantu proses penyebaran data menjadi lebih cepat, maka sangat diperlukan sistem informasi berupa website. Sistem informasi tersebut harus selalu diawasi setiap waktu, sehingga apabila terdapat gangguan jaringan, dapat segera diatasi, sehingga proses input data tidak akan terhambat. Prioritas ketiga 3 ini sebaiknya digunakan, apabila prioritas kedua 2 telah dilakukan oleh perusahaan. Keempat 4 alternatif tersebut dapat memberikan manfaat pada beberapa bagian SMP Negeri 1 Kota Bogor. Pada aspek pemasaran dapat meningkatkan citra sekolah karena telah mendapatkan sertifikasi ISO 9001:2008 yang memberikan jaminan mutu. Pada aspek SDM, alternatif yang ada dapat meningkatkan pemahaman staff TU sebagai wujud pembelajaran terhadap SMM, serta perwujudan kelompok kerja efektif dan efisien. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. ISO 9001:2008 adalah suatu standar yang menetapkan persyaratan, dimana suatu organisasi harus menunjukkan kemampuannya dalam memberikan produk dan memenuhi persyaratan pelanggan dan pedoman hukum, serta peraturan. Penerapan ISO 9001:2008 pada SMP Negeri 1 Kota Bogor dimulai sejak tahun 2009, bekerjasama dengan WQA. 2. Faktor-faktor yang menjadi permasalahan dalam kajian permasalahan ISO 9001:2008 berdasarkan hirarki penyusunannya adalah SMM, tanggungjawab manajemen, manajemen sumber daya, realisasi produk, pengukuran, analisis dan peningkatan. Dengan metode AHP diketahui bahwa faktor yang paling berpengaruh adalah SMM bobot 0,326; Aktor yang memegang peranan penting adalah middle management dengan bobot 0,6585; Penyebab permasalahan dalam penerapan SMM adalah perbaikan dokumentasi dan administrasi prioritas 1, perbaikan sistem informasi prioritas 2 dan perbaikan mutu karyawan prioritas 3. Alternatif pemecahan masalah berupa teamworkkerjasama prioritas 1, penambahan fasilitas penunjang prioritas 2, input data tepat waktu prioritas 3 dan entry data secara online prioritas 4.

B. Saran

1. Perbaikan dokumentasi dan administrasi perlu mendapat perhatian khusus dan dapat dijadikan prioritas pertama dalam perbaikan yang dilakukan SMP Negeri 1 Kota Bogor, dengan cara meningkatkan tanggungjawab staf TU dan guru yang ada di sekolah, serta selalu berorientasi pada proses perbaikan dan memberikan pemahaman merata tentang penerapan SMM ISO 9001:2008.

2. Alternatif penyelesaian masalah yang perlu dijadikan prioritas utama adalah

penambahan fasilitas penunjang kegiatan operasional pada SMP NEGERI 1 KOTA BOGOR menjadi menurut prosedur ISO 9001:2008, yaitu menambah filling cabinet untuk menyimpan dokumen secara rapi dan aman. DAFTAR PUSTAKA Atmadi, S. 2010. Panduan Membangun Gugus Mutu. PT. Bernam Cipta Perkasa, Tangerang Selatan. Gaspersz, V. 2003. ISO 9001:200 And Continual Quality Improvement. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Haberer dan Webb. 2010. Total Quality Management Terjemahan. PT. Indeks, Jakarta. Hadis, A dan Nurhayati. 2010. Manajemen Mutu Pendidikan. Alfabeta, Bandung. Laksmi. 2010. Analisis Implementasi ISO 9001:2000 pada Departement Collection PT. Para Bandung Propertindo Jakarta. Skripsi pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Bogor. Patterson, J.G. 2010. ISO 9000 Standar Kualitas Seluruh Dunia Terjemahan. PT. Indeks, Jakarta. Saaty, T.L. 1993. Pengambilan Keputusan Bagi Para Pemimpin Terjemahan. PT. Pustaka Binaman Pressindo, Jakarta. Sallis, E. 2010. Total Quality Management In Education. IRCiSoD, Yogjakarta. Setyawan, W. 2010. Prinsip Dasar ISO 9001:2008. http:www.infometrik.comwp-contentuploads200908PRINSIP- DASAR-ISO-9001.pdf. [08-08-2011]. Syukur, A. 2010. 5R ISO 9001:2008 dan Poke Yoke Strategi Jitu Manajemen Mutu Perusahaan. Kata Buku, Yogyakarta. Widianingrum. 2006. Analisis Penerapan ISO 9001:2000 pada PT.Telekomunikasi Indonesia Tbk, Bogor. Skripsi pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Bogor. Widodo, S.E. 2011. Manajemen Mutu Pendidikan. PT. Ardadizya Jaya, Jakarta. Wulandari. 2009. Kajian Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 pada PT. Unitex Tbk, Bogor. Skripsi pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Bogor. LAMPIRAN Lampiran 1. Daftar pertanyaan wawancara kepada pihak SMP NEGERI 1 KOTA BOGOR Tahap 1 1. Bagaiman gambaran umum institusi pendidikan ? 2. Bagaimana sejarah memperoleh ISO 9001:2008 ? 3. Bagaimana penerapan ISO 9001:2008 pada institusi pendidikan, terutama pada klausul-klausul yang ada ? Tahap 2 1. Identifikasi permasalahan sesuai ISO 9001:2008 yang mencakup SMM, tanggungjawab manajemen, manajemen sumber daya, realisasi produk, analisis dan peningkatan. 2. Siapakah pihak yang bertanggungjawab dalam penerapan ISO 9001:2008 ? 3. Bagaimana bentuk tanggungjawab pihak yang terlibat dalam penerapan ISO 9001:2008 ? 4. Apa tujuan pihak-pihak yang bertanggungjawab dalam penerapan ISO 9001:2008 ? Tahap 3 1. Manfaat penerapan ISO 9001:2008 yang dilakukan oleh institusi pendidikan ? 2. Tindakan apakah yang dapat menjadi solusi untuk menyelesaikan permasalahan dalam penerapan ISO 9001:2008 ? 3. Bagaimana proses audit ISO 9001:2008 yang dilakukan oleh institusi pendidikan ? TERIMA KASIH Lampiran 2. Kuesioner penelitian KAJIAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 PADA SMP NEGERI 1 KOTA BOGOR Kuesioner ini merupakan salah satu cara pengumpulan data dalam rangka penyusunan skripsi berjudul : KAJIAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 PADA SMP NEGERI 1 KOTA BOGOR Oleh Nama : Siti Nuraini JurusanFak : ManajemenFakultas Ekonomi Manajemen Universitas : Institut Pertanian Bogor Saya mengharapkan partisipasi dari BapakIbu dapat mengisi kuesioner ini secara benar dan obyektif, karena hasil kuesioner ini akan digunakan untuk tujuan ilmiah. Atas perhatian dan kerjasama yang baik, saya sampaikan terima kasih. Identitas Responden Nama : Jabatan : Jenis Kelamin :

A. PETUNJUK

1. UMUM

1. Pengisian kuesioner dilakukan secara tertulis oleh responden dengan menjawab setiap pertanyaan tertulis. 2. Jawaban dapat merupakan pendapat pribadi ataupun hasil diskusi atau pemikiran orang lain. 3. Pertanyaan yang ditujukan adalah membandingkan data dua faktor berdasarkan tingkat kepentingan atau besarnya peranan dengan memberikan skala penilaian petunjuk pada butir 2. 4. Dalam pengisian kuesioner ini, diharapkan responden melakukan dengan sekaligus tidak tertunda. Lanjutan Lampiran 2.

2. SKALA PENILAIAN

Berilah nilai pada kolom yang tersedia pada tebel skala penilaian dengan memilih nilai yang ditentukan, berdasarkan tingkat kepentingan atau besarnya peranan dari faktor yang dibandingkan dengan ketentuan di bawah ini : Misalnya, A dibandingkan dengan B, maka berilah nilai : A Mutlak lebih penting B 9 Sangat jelas lebih penting 7 Jelas lebih penting 5 Sedikit lebih penting 3 Sama penting 1 Sedikit kurang penting 13 Jelas kurang penting 15 Sangat Jelas kurang penting 17 Mutlak kurang penting 19 Nilai skala 2, 4, 6, 8 atau 12, 14, 16, 18, diberikan apabila terdapat sedikit saja perbedaan dengan patokan-patokan di atas. CONTOH Apabila jenis kebutuhan hidup seperti bernafas, makan, minum, mendengarkan radio, menonton televisi dibandingkan dengan tingkat kepentingannya dalam memenuhi kebutuhan manusia, maka jika : a. Bernafas jelas lebih penting dari mendengarkan radio b. Minum sedikit lebih penting dari makan c. Mendengarkan radio sama penting dengan menonton televisi d. Makan sedikit kurang penting dari bernafas Dapat diukur dengan memberikan nilai skala banding berikut : YANG DIBANDINGKAN SKALA Bernafas terhadap mendengarkan radio 5 Minum terhadap makan 3 Mendengarkan radio terhadap menonton televisi 1 Makan terhadap Minum 13 Mendengarkan radio terhadap bernafas 15 Lanjutan Lampiran 2.

B. PERTANYAAN

1. Dalam kaitan dengan fokus hirarki yaitu identifikasi permasalahan penerapan

ISO 9001:2008, faktorkriteria masalah yang teridentifikasi adalah : a. Sistem Manajemen Mutu SMM : SMM yang ditetapkan oleh Institusi b. Tanggungjawab Manajemen : Tanggungjawab manajemen terhadap pelaksanaan ISO 9001:2008 c. Manajemen Sumber Daya : Pengelolaan sumber daya yang dimiliki institusi d. Realisasi Produk : Lulusan bermutu e. Pengukuran, Analisis Peningkatan : Pengukuran dan upaya peningkatan mutu manajemen oleh institusi Untuk itu, bandingkanlah besarnya perananpengaruhtingkat kepentingan masalah tersebut terhadap : YANG DIBANDINGKAN SKALA SMM terhadap Tanggungjawab Manajemen SMM terhadap Manajemen Sumber Daya SMM terhadap Realisasi Produk SMM terhadap Pengukuran, Analisis dan Peningkatan Tanggungjawab Manajemen terhadap Manajemen Sumber Daya Tanggungjawab Manajemen terhadap Realisasi Produk Tanggungjawab Manajemen terhadap Pengukuran, Analisis dan Peningkatan Manajemen Sumber Daya terhadap Realisasi Produk Manajemen Sumber Daya terhadap Pengukuran, Analisis dan Peningkatan Realisasi terhadap Pengukuran, Analisis dan Peningkatan Lanjutan Lampiran 2. 2. Dalam kaitannya dengan faktorkriteria masalah, aktor-aktor yang berperan dalam penerapan ISO 9001:2008 adalah : a. Top Management : Kepala Sekolah b. Middle Management : PKS Kesiswaan, PKS Kurikulum, PKS Pendanaan dan PKS Manajemen c. Operational Management : Staff Guru Untuk itu, bandingkanlah besarnya perananpengaruhtingkat kepentingan aktor-aktor yang berperanbertanggungjawab tersebut terhadap :

1. Masalah SMM

YANG DIBANDINGKAN SKALA Top Management terhadap Middle Management Top Management terhadap Operational Management Middle Management terhadap Operational Management

2. Masalah Tanggungjawab Manajemen

YANG DIBANDINGKAN SKALA Top Management terhadap Middle Management Top Management terhadap Operational Management Middle Management terhadap Operational Management

3. Masalah Manajemen Sumber daya

YANG DIBANDINGKAN SKALA Top Management terhadap Middle Management Top Management terhadap Operational Management Middle Management terhadap Operational Management 4. Masalah Realisasi Produk YANG DIBANDINGKAN SKALA Top Management terhadap Middle Management Top Management terhadap Operational Management Middle Management terhadap Operational Management Lanjutan Lampiran 2.

5. Masalah Pengukuran, Analisis dan Peningkatan

YANG DIBANDINGKAN SKALA Top Management terhadap Middle Management Top Management terhadap Operational Management Middle Management terhadap Operational Management 3. Dalam kaitannya dengan aktor-aktor yang berpengaruh dalam penerapan ISO 9001:2008, tujuan yang ingin diraih adalah : a. Perbaikan dokumentasi dan administrasi b. Perbaikan Sistem Informasi c. Peningkatan mutu Karyawan Untuk itu, bandingkanlah besarnya perananpengaruhtingkat kepentingan permasalahan yang dihadapi tersebut terhadap :

1. Top Management

YANG DIBANDINGKAN SKALA Perbaikan Dokumentasi terhadap Sistem Informasi Perbaikan Dokumentasi terhadap Peningkatan Mutu Karyawan Perbaikan Sistem Informasi terhadap Peningkatan Mutu Karyawan

2. Middle Management

YANG DIBANDINGKAN SKALA Perbaikan Dokumentasi terhadap Sistem Informasi Perbaikan Dokumentasi terhadap Peningkatan Mutu Karyawan Perbaikan Sistem Informasi terhadap Peningkatan Mutu Karyawan

3. Operational Management

YANG DIBANDINGKAN SKALA Perbaikan Dokumentasi terhadap Sistem Informasi Perbaikan Dokumentasi terhadap Peningkatan Mutu Karyawan Perbaikan Sistem Informasi terhadap Peningkatan Mutu Karyawan Lanjutan Lampiran 2.

4. Dalam kaitannya dengan tujuan yang ingin diraih dalam penerapan ISO

9001:2008, maka alternatif kegiatantindakan yang dapat diambil antara lain melalui : a. Teamwork kerjasama b. Penambahan fasilitas pendukungpenunjang c. Input data yang tepat waktu d. Entry data secara online Untuk itu, bandingkanlah besarnya perananpengaruhtingkat kepentingan alternatif kepentingan alternatif kegiatantindakan tersebut terhadap permasalahan berikut :

1. Perbaikan Dokumentasi dan Administrasi

YANG DIBANDINGKAN SKALA Teamwork terhadap penambahan fasilitas pendukungpenunjang Teamwork terhadap input data yang tepat waktu Teamwork terhadap entry data secara online Penambahan fasilitas pendukungpenunjang terhadap input data yang tepat Penambahan fasilitas pendukungpenunjang terhadap entry data secara online Input data terhadap entry data secara online

2. Perbaikan Sistem Informasi

YANG DIBANDINGKAN SKALA Teamwork terhadap penambahan fasilitas pendukungpenunjang Teamwork terhadap input data yang tepat waktu Teamwork terhadap entry data secara online Penambahan fasilitas pendukungpenunjang terhadap input data yang tepat Penambahan fasilitas pendukungpenunjang terhadap entry data secara online Input data terhadap entry data secara online Lanjutan Lampiran 2.

3. Peningkatan Mutu Karyawan

YANG DIBANDINGKAN SKALA Teamwork terhadap penambahan fasilitas pendukungpenunjang Teamwork terhadap input data yang tepat waktu Teamwork terhadap entry data secara online Penambahan fasilitas pendukungpenunjang terhadap input data yang tepat Penambahan fasilitas pendukungpenunjang terhadap entry data secara online Input data terhadap entry data secara online TERIMA KASIH Lampiran 3. Struktur organisasi SMP NEGERI 1 KOTA BOGOR KOMITE SEKOLAH KEPALA SEKOLAH WAKIL KEPALA SEKOLAH KEPALA TATA ADMINSTRASI SEKOLAH PKS KESISWAAN PKS KURIKULUM PKS PENDANAAN PKS MANAJEMEN BPBK LABORAN PUSTAKAWAN STAFF GURU SISWA STAFF TATA ADMINSTRASI SEKOLAH Lampiran 6. Susunan Hierarki Pengindentifikasian Permasalahan Implementasi ISO 9001:2008 pada SMP Negeri 1 Bogor ada d lampiran kerangka AHP Lampiran 5. Hasil Pengolahan Data 1. Pengolahan data Level 2 Kriteria masalahfaktor SMM : Sistem Manajemen Mutu TJM : Tanggungjawab Manajemen MSD : Manajemen Sumber Daya RP : Realisasi Produk PAP : Pengukuran, Analisis dan Peningkatan Matriks pendapat untuk kriteria masalah UG SMM TJM MSD RP PAP VE VP SMM 1 4,16 1,88 2,22 3,33 1,7853 0,3261 TJM 0,24 1 3,70 3,22 4 1,4164 0,2587 MSD 0.53 0,27 1 2,56 2,85 1,0061 0,1837 RP 0,45 0,31 0,39 1 1,96 0,7263 0,1326 PAP 0,30 0,25 0,35 0,51 1 0,5399 0,0986 TOTAL 5,474 1,0000

2. Pengolahan data level 3 aktor

TM : Top Management MM : Middle Management OM : Operational Management

a. Matriks pendapat SMM terhadap aktor