7. Mutually Beneficial Supplier Relationships adalah suatu organisasi dan
para pemasok harus saling bergantung, serta hubungan saling menguntungkan akan meningkatkan kemampuan kedua 2 pihak untuk
menciptakan suatu nilai value. Manfaat penerapan ISO 9001 menurut Syukur 2010, adalah :
1. Membuat sitem kerja menjadi standar kerja terdokumentasi yang
memudahkan pelaksanaan pekerjaan. 2.
Ada jaminan bahwa perusahaan mempunyai SMM dan produk yang dihasilkan sesuai keinginan pelanggan.
3. Sebagai standar kerja untuk melatih karyawan baru.
4. Menjamin bahwa proses yang dilaksanakan sesuai dengan SMM yang
ditetapkan. 5.
Meningkatkan semangat karyawan karena adanya kejelasan kerja. 6.
Adanya kejelasan hubungan tanggungjawab dan wewenang antara bagian yang terlibat dalam melaksankan pekerjaan.
7. Dapat mengarahkan karyawan agar berwawasan mutu dalam memenuhi
permintaan pelanggan. 8.
Mengurangi kerja ulang untuk menghemat biaya. 9.
Membiasakan bertindak berdasarkan data. 10.
Memungkinkan pemantauan pencapaian mutu lebih ketat.
2.4 SMM ISO 9001:2008
2.4.1. Pengertian SMM ISO 9001:2008
Widodo 2011 menjelaskan bahwa ISO adalah SMM yang didasarkan pada konsensus internasional atas praktik-praktik
manajemen terbaik. Dalam hal ini disarikan menjadi persyaratan standar generik, sehingga dapat diterapkan pada semua organisasi, apapun jenis,
ukuran dan produk yang disediakan dengan menggunakan struktur hubungan antara proses yang logik.
Tujuan implementasi standar adalah peningkatan kepuasan pelanggan melalui penerapan sistem secara efektif. Menurut Syukur
2010, SMM ISO 9001:2008 menetapkan persyaratan untuk SMM dimana suatu organisasi harus menunjukkan kemampuannya dalam
memberikan produk dan memenuhi persyaratan pelanggan dan pedoman hukum dan peraturan.
Konsep dasar SMM ISO 9001:2008 adalah : 1.
Perusahaan harus mempunyai standar sistem operasional yang jelas, untuk membantu karyawan untuk bekerja dengan output mutu yang
baik. 2.
Karyawan yang bekerja harus kompeten, sehingga dapat menghindari output ketidaksesuaian terhadap persyaratan produk
sebagai akibat dari pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan kurang kompeten.
3. Infrastrukutur yang dimiliki oleh perusahaan gedung, mesin,
peralatan kerja dan hardware maupun software harus memadai untuk menghindari output mutu kurang baik akibat kurang
memadainya infrastruktur perusahaan. 4.
Perusahaan harus memiliki kebijakan mutu, sasaran mutu dan strategi untuk pencapaian sasaran mutu.
5. Perusahaan harus melakukan review secara berkala terhadap kinerja
internal perusahaan, tingkat kepuasan pelanggan dan pencapaian sasaran mutu.
6. Perusahaan harus melakukan tindakan perbaikan atas penyimpangan
yang terjadi Corrective and Preventife Action atau CAPA, mempunyai program peningkatan secara terus menerus Continuous
Improvement.
Keluaran
Proses SMM dalam ISO dapat dijabarkan pada Gambar 1.
M
Masukan Masukan
Kegiatan Penambahan nilai Aliran
Informasi
Gambar 1. Perbaikan berkelanjutan SMM Widodo, 2011
Perbaikan Berkelanjutan SISTEM MANAJEMEN MUTU
P E
L
A N
G G
A N
P e
r s
y a
r a
t a
n
P E
L
A N
G G
A N
K e
p u
a s
a n
Tanggungjawab Manajemen
Manajemen Sumber daya
Pengukuran, Analisis dan
Perbaikan
Realisasi Produk
Jasa
Produk Jasa
2.4.2. Manfaat Penerapan SMM ISO 9001 :2008