2.7 Penelitian Terdahulu yang Relevan
Laksmi 2010 dalam penelitiannya mengenai analisis implementasi ISO 9001:2000 pada departemen Collection PT. Para Bandung Propertindo
Jakarta memaparkan faktor-faktor yang menjadi permasalahan dalam penerapan SMM ISO 9001:2000 berdasarkan hirarki penyusunannya adalah
SMM, tanggungjawab manajemen, manajemen sumber daya, realisasi produk, perbaikan, analisis dan peningkatan. Alat analisis yang digunakan
adalah AHP dan dari analisis tersebut diketahui bahwa yang paling memegang peranan penting dalam penerapan ISO 9001:2000 pada
Departemen Collection adalah top management. Penyebab permasalahan dalam penerapan SMM adalah perbaikan dokumentasi dan administrasi
prioritas 1, perbaikan sistem informasi prioritas 2 dan perbaikan mutu karyawan prioritas 3. Alternatif pemecahan masalah yang dilakukan berupa
penambahan fasilitas penunjang prioritas 1, input data yang tepat waktu prioritas 2, entry data online prioritas 3 dan sosialisasi dan pendidikan
dan penelitian diklat prioritas 4. Hasil dari penelitian ini adalah keempat 4 alternatif tersebut dapat memberikan manfaat pada beberapa aspek
perusahaan yaitu aspek pemasaran, aspek SDM, aspek produksi dan operasi. Wulandari 2009 dalam penelitiannya mengenai kajian penerapan
Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 pada PT. Unitex Tbk bogor memaparkan tujuan dari penerapan ISO 9001:2000 adalah perbaikan
administrasi dan dokumentasi, perbaikan infrastruktur dan perbaikan partisipasi karyawan. Faktor-faktor yang menjadi permasalahan dalam
penerapan SMM ISO 9001:2000 berdasarkan hirarki penyusunannya adalah SMM, tanggungjawab manajemen, manajemen sumberdaya, realisasi
produk, serta perbaikan, analisis dan peningkatan. Aktor yang paling memegang peranan dalam penerapan ISO 9001:2000 adalah top
management. Alternatif tindakan berupa perbaikan sistem informasi prioritas 1, sosialisasi diklat prioritas 2, perbaikan mesin dan bangunan
prioritas 3 dan team building prioritas 4.
Widianingrum 2006 dalam penelitiannya mengenai analisis penerapan ISO 9001:2000 pada PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk Bogor
memaparkan penyusunan dan pengolahan hirarki permasalahan dalam penerapan ISO 9001:2000 pada tingkat dua 2 faktor atau kriteria masalah
adalah SMM, tanggungjawab manajemen, manajemen sumber daya, realisasi produk, serta pengukuran, analisis dan peningkatan; tingkat tiga 3 pelaku
atau aktor yang paling berperan terhadap kriteria permasalahan SMM adalah manajemen, eksekutif dan operasional; tingkat empat 4 penyebab
permasalahan dalam penerapan SMM seperti sistem prioritas 1, keuangan prioritas 2, sarana prioritas 3; pada tingkat lima 5 alternatif kegiatan
atau tindakan pemecahan masalah berupa kerjasama teamwork prioritas 1, inovasi teknologi prioritas 2, pendidikan dan pelatihan prioritas 3
dan perbaikan sistem administrasi prioritas 4. Hasil pengolahan data pada tingkat satu 1 berupa identifikasi permasalahan penerapan ISO 9001:2000
pada PT. Telekomunikasi Tbk Bogor yang merupakan sasaran utama. Dari ketiga penelitian tersebut terinformasikan bahwa penerapan ISO
9001:2000 pada sebuah perusahaan memberikan manfaat yang besar terhadap mutu perusahaan. Penerapan ISO 9001:2000 perlu dilakukan pada
seluruh departemen yang dimiliki perusahaan, sehingga meningkatkan mutu perusahaan, baik untuk aspek pemasaran, sumber daya maupun produksi.
Dalam penerapan ISO 9001:2000 tersebut diperlukan adanya pemeriksaaan dan pemantauan untuk mengetahui berbagai permasalahan yang dihadapi
untuk mencari alternatif permasalahan bagi perbaikan yang berkesinambungan dan terus-menerus.
III.
METODE PENELITIAN
3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian