2.4.2. Manfaat Penerapan SMM ISO 9001 :2008
Menurut Widodo 2011, penerapan SMM ISO dalam dunia pendidikan pada dasarnya sama dengan penerapan ISO pada organisasi
lain. Untuk itu, ISO berkarakter industri perlu diterjemahkan dengan jelas pada dunia pendidikan Tabel 1.
Tabel 1. Karakteristik ISO pada Dunia Pendidikan.
NO Karakteristik ISO Terjemahan untuk Pendidikan.
1. Tanggungjawab Manajemen
Komitmen Manajemen terhadap mutu. 2.
Sistem Mutu Sistem Mutu.
3. Kontrak
Kontrak dengan pelanggan internal dan eksternal.
4. Kontrol Dokumen
Kontrol dokumen. 5.
Pengadaan Bahan Kebijakan seleksi dan ujian masuk.
6. Persediaan Produk Layanan
pendukung bagi peserta didik, yaitu kesejahteraan, konseling dan pengajaran.
7. Identifikasi Produk Catatan
kemajuan peserta didik. 8.
Kontrol Proses Pengembangan design dan penyampaian
kurikulum dan strategi pembelajaran. 9.
Inspeksi dan Tes Penilaian dan Tes
10. Perlengkapan, inspeksi,
pengukuran, dan tes Konsistensi metode penilaian
11. Status inspeksi dan
tes Prosedur dan catatan penilaian
12. Kontrol produk yang
tidak sesuai Metode dan prosedur diagnostik untuk
mengidentifikasi kegagalan dan keabsahan. 13.
Tindakan Perbaikan Tindakan perbaikan terhadap peserta didik
dan sistem dalam menghadapi tuntutan masyarakat.
14. Penanganan pengamanan,
pengepakan dan penyampain
Fasilitas dan lingkungan fisik, bentuk tawaran lain seperti fasilitas olahraga,
kelompok, ekstrakurikuler, osis dan fasilitas pembelajaran.
15. Catatan Mutu
Catatan mutu. 16.
Audit Mutu Internal Proses pengesahan audit mutu.
17. Pelatihan
Pelatihan dan pengembangan staf yang mencakup prosedur-prosedur untuk menilai
kebutuhan pelatihan dan Evaluasi.
18. Teknik-teknik Statistik
Metode Review dan monitoring.
Dinamika Pelanggan
Menghendaki Mutu
Produk dan Jasa yang
semakin tinggi
Standar dan sasaran mutu mengacu pada kepuasan pelanggan
2.4.3. Langkah-Langkah Penerapan ISO 9001:2008
Widodo 2011 menjelaskan bahwa proses uji sertifikasi meliputi pengendalian, dokumentasi, pengendalian rekaman,
pengendalian produk, audit internal, perkembangan produk dan koreksi produk. ISO mengharuskan penggunaan model perbaikan proses
berkelanjutan sebagai pengembangan prinsip-prinsip TQM dengan mematok titik anjak standar mutu yang telah ditetapkan pada Gambar 2.
Plan Do
Check Act
menghendaki
Gambar 2. Model perbaikan proses berkelanjutan dengan titik anjak standar mutu Widodo, 2011
P D A C
Pada Gambar 2, ISO menetapkan titik anjak dimana ukuran mutu, yaitu relevansi, efektivitas, efisiensi dan akuntabilitas organisasi
yang harus tetap bertahan tidak boleh turun. Untuk itu organisasi sekolah dituntut selalu meningkatkan mutu, melalui langkah-langkah
berikut : 1.
Memperhatikan tuntutankeinginan pelanggan. 2.
Manajemen sumber daya yang baik, yaitu mengelola sumber daya yang baik manusia, uang, alat, mesin dan metode.
3. Realisasi dari produk menghasilkan outcame, yaitu lulusan yang
bermutu dan melanjutkan ke jenjang sekolah bermutu. 4.
Adanya pengukuran dan analisa serta pengembangan sekolah, sehingga instruksi kerja dijadikan patokan dalam melakukan
perbaikan berkelanjutan. 5.
Adanya tanggungjawab dari manajemen yang memungkinkan proses manajemen sekolah berjalan baik.
6. Hasillulusanoutcome dari sekolah memenuhi tuntutan pelanggan.
2.4.4 Persyaratan dari SMM ISO 9001:2008