Scatter Diagram dan Penentuan Model Penyusunan Tabel Volume

Berdasarkan tabel di atas, hasil uji transformasi Z -fisher untuk kelompok jenis Dipterocarpaceae diperoleh bahwa Z hitung Z tabel α = 0,05, yang berarti bahwa hipotesa H : ρ = 0,7071 diterima, dan menolak hipotesa H 1 : ρ 0,7071. H diterima artinya hubungan antara tinggi pohon dengan diameter pohon kurang erat dalam batas yang telah disyaratkan diatas sehingga untuk kelompok jenis Dipterocarpaceae tabel volume yang disusun harus menyertakan peubah lain selain peubah diameter pohon. Tabel yang dihasilkan biasa disebut dengan tabel volume standar. Mengingat dan melihat hasil dari uji transformasi Z -fisher untuk kelompok jenis Dipterocarpaceae diperoleh bahwa Z hitung Z tabel α = 0,05 yang berselisih sangat kecil yaitu 0,04 dalam hal ini dimana Z hitung relatif mendekati Z tabel Sehingga penyusunan tabel volume lokal untuk kelompok jenis Dipterocarpaceae perlu dicoba dalam penelitian ini. Sementara itu untuk kelompok jenis Rimba Campuran Z hitung Z tabel α = 0,05, yang berarti bahwa hipotesa H : ρ = 0,7071 ditolak, dan menerima hipotesa H 1 : ρ 0,7071. Ini artinya menunjukkan bahwa koefisien korelasi dalam populasi telah memenuhi persyaratan yang diminta. Volume yang diduga berdasarkan peubah bebas diameternya akan menghasilkan pendugaan yang cukup memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan, yaitu sekurang-kurangnya 50 keragaman peubah tak bebas dapat diterangkan oleh keragaman peubah bebasnya. Maka dengan demikian tabel volume lokal layak disusun pada kelompok jenis Rimba Campuran.

5.4 Scatter Diagram dan Penentuan Model Penyusunan Tabel Volume

Untuk membantu dalam pemilihan model, maka data pohon contoh ditampilkan dalam Scatter diagram atau scatterplot diagram tebar. Dari tebaran data tersebut akan dapat dilihat bentuk penampilan penyebaran datanya, apakah mengikuti pola linier ataukah non linier, sehingga dapat membantu dalam pemilihan model pendekatannya. Scatter diagram atau scatterplot diagram tebar menggambarkan persebaran kelas diameter setinggi dada dengan volume pohon yang akan dijadikan model persamaan regresi dalam penyusunan tabel volume pohon. Berikut ini ditampilkan bentuk scatter diagram untuk setiap kelompok jenis. Gambar 3 Scatter diagram diagram tebar kelompok jenis Dipterocarpaceae. Dari gambar Scatter diagram kelompok jenis Dipterocarpaceae terlihat bahwa penyebaran datanya tidak mengikuti suatu garis lurus melainkan mengikuti pola non linier. Dari data pohon contoh kelompok jenis Dipterocarpaceae tersebut terdapat satu pohon contoh yang merupakan pencilan outlier yaitu pohon contoh no. 135 sehingga dalam proses penyusunan modelnya pohon tersebut dihilangkan. Pencilan data outlier adalah data yang memiliki nilai ekstrim atau berada di luar kumpulan mayoritas datanya. Jadi data pohon contoh dalam penyusunan model tabel volume standar kelompok jenis Dipterocarpaceae berjumlah 134 karena ada satu pohon contoh yang dihilangkan yang merupakan data pencilan. Untuk gambar Scatter diagram atau scatterplot diagram tebar persebaran kelas diameter setinggi dada dengan volume pohon kelompok jenis Rimba Campuran dapat dilihat dibawah ini. Gambar 4 Scatter diagram diagram tebar kelompok jenis Rimba Campuran. Dari gambar Scatter diagram kelompok jenis Rimba Campuran terlihat bahwa penyebaran datanya tidak mengikuti suatu garis lurus melainkan mengikuti pola non linier. Dari data pohon contoh kelompok jenis Rimba Campuran tersebut terdapat satu pohon contoh yang merupakan pencilan outlier yaitu pohon contoh no. 129 sehingga dalam proses penyusunan modelnya pohon tersebut dihilangkan. Jadi data pohon contoh dalam penyusunan model tabel volume lokal kelompok jenis Rimba Campuran berjumlah 128 karena ada satu pohon contoh yang dihilangkan yang merupakan data pencilan. Untuk penentuan model penyusunan tabel volume yang layak disusun berdasarkan uraian hasil pengujian uji transformasi Z -fisher kelompok jenis Dipterocarpaceae adalah tabel volume standar. Sementara itu kelompok jenis Rimba Campuran adalah tabel volume lokal. Model persamaan volume pohon yang disusun dan dicoba sebanyak tiga model untuk masing-masing kelompok jenis yaitu : Untuk tabel volume lokal dengan peubah bebas hanya diameter pohon terdiri dari : 1. Model Koperzky-Gehrhardt : V = a + b D² 2. Model Horenadl-Krenn : V = a + b D + c D² 3. Model Berkhout : V = aD b Sedangkan untuk tabel volume standar dengan peubah bebas diameter dan tinggi bebas cabang pohon terdiri dari : 1. Model Spurr : V = a D²Tbc b 2. Model Schumacher Hall : V = a D b Tbc c 3. Model Stoate : V = a + bD 2 +cD 2 Tbc + dTbc Dimana : V : Volume total pohon m³ D : Diameter setinggi dada cm Tbc : Tinggi bebas cabang pohon m a, b, dan c : Konstanta Data pohon contoh yang terpilih dianalisa dengan model-model persamaan yang sesuai berdasarkan hasil pengujian koefisien korelasi antara diameter dengan tinggi bebas cabang dengan menggunakan program software statistik Minitab versi 14.

5.5. Analisa Model Persamaan Penduga Volume Pohon