Jenis Tanah dan Topografi

Lanjutan tabel 13 Komposisi kelompok jenis kayu di areal IUPHHK PT. Ratah Timber No Kelompok jenis Hutan primer Hutan sekunder Pohon inti 50 cm up Pohon inti 50 cm up III Kelompok Rimba Campuran 23,80 26,54 31,55 18,83 IV Kelompok kayu dilindungi 4,03 5,60 4,82 6,04 V Kelompok kayu lainnya 5,44 5,09 7,73 7,17 Semua Jenis 100 100 100 100 Sumber : Laporan penafsiran foto udara areal IUPHHK PT. Ratah Timber, 1995 yang dikutip dari RKUPHHK PT. Ratah Timber, 2005 Dengan memperhatikan potensi, komposisi dan struktur tegakan jenis komersil yang ada, maka areal konsesi IUPHHK-HA PT. Ratah Timber mempunyai prospek yang baik untuk diusahakan secara optimal dan lestari. Beberapa jenis vegetasi yang terdapat di areal kerja IUPHHK PT. Ratah Timer yang dapat dimanfaatkan oleh penduduk sekitar adalah rotan Calamus spp, durian Durio spp, dan nangka Arthocarpus integra. Di areal IUPHHK PT. Ratah Timber terdapat beberapa jenis pohon yang dilindungi sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Kehutanan No. 261Kpts-IV1990 antara lain Ulin, Tengkawang, Durian, Menggeris Kempas dan Jelutung. Volume tebangan pada rotasi II sangat ditentukan oleh potensi tegakan di areal bekas tebangan yang ada saat ini serta riap tegakan tersebut. Dengan menggunakan data potensi areal bekas tebangan tersebut di atas serta mempergunakan asumsi bahwa riap rata-rata tegakan sebesar 1 m³Hatahun maka diprediksikan potensi rata-rata tegakan pada saat memasuki siklusrotasi kelestarian hutan ke II tahun 2006 adalah cukup besar. Namun demikian, dalam rangka kehati-hatian dalam menetapkan proyeksi JPT volume untuk rotasi II, akan digunakan angka potensi yang lebih konservatif dengan mengabaikan asumsi riap tegakan tinggal tersebut.

4.4 Jenis Tanah dan Topografi

Berdasarkan Peta Tanah Tinjau Kalimantan Skala 1 : 250.000 tahun 1976, areal kerja IUPHHK PT. Ratah Timber memiliki tiga jenis tanah, yaitu podsolik merah kuning, latosol dan aluvial. Luas masing-masing jenis tanah berdasarkan letak arealnya secara rinci disajikan pada Tabel 14 sebagai berikut : Tabel 14 Luas areal IUPHHK PT. Ratah Timber berdasarkan jenis tanah No Jenis tanah Unit I Unit II Total Ha Ha Ha 1 Podsolik merah kuning 77.701 87 3.826 47 81.527 83 2 Latosol 9.650 11 4.254 53 13.904 14 3 Aluvial 2.259 3 - - 2.259 2 Jumlah 89.610 100 8.080 100 97.690 100 Sumber : Pengukuran Planimetris Peta Tanah Hijau, Skala 1 : 250.000 Badan Pertanahan Nasional Unit Kalimantan Timur, yang dikutip dari RKUPHHK-HA PT. Ratah Timber, 2005 Tanah podsolik merah kuning terbentuk di atas wilayah berlereng datar, landai dan agak curam. Tanah latosol terbentuk di atas formasi Batu Ayau, sedangkan tanah aluvial terbentuk dari endapan aluvial yang terdapat pada kelerengan datar yaitu terdapat di sekitar tepi Sungai Mahakam. Hasil analisis kelas lereng berdasarkan peta garis bentuk dari potret udara Skala 1 : 25.000 menunjukkan bahwa sebagian besar areal kerja ± 68,50 tergolong datar hingga landai. Disamping itu juga terdapat areal dengan kelerengan 40 sangat curam seluas 705 Ha. Kondisi topografi areal kerja selengkapnya disajikan pada Tabel 15. Tabel 15 Kondisi topografi areal kerja IUPHHK PT. Ratah Timber Kelas Lereng Unit I Ha Unit II Ha Jumlah HP HPT HP Ha A : 0 - 8 Datar 33.634 6.741 2.518 43.893 43,91 B : 9 - 15 Landai 15.304 6.937 1.779 24.020 24,59 C : 16 - 25 Agak curam 7.605 6.370 2.593 16.569 16,96 D : 26 - 40 Curam 2.508 4.956 1.048 8.512 8,71 E : 40 Sangat curam - - 142 705 0,72 Tidak ada data 939 4.053 - 4.992 5,11 Jumlah 59.990 29.620 6.080 97.690 100,00 Sumber : Pengukuran Planimetris Peta Kelas Lereng IUPHHK PT. Ratah Timber yang didasarkan pada peta garis bentuk skala 1 : 25.000, yang dikutip dari RKUPHHK-HA PT. Ratah Timber, 2005

4.5 Iklim dan Hidrologi