dengan dimensi 6 x 0,6 x 0,7 m. Kekuatan mesin yang digunakan adalah 5,5 HP berbahan bakar bensin Nugroho 2002.
2.3.2 Nelayan
Jumlah nelayan yang bekerja pada pengoperasian pancing di sekitar rumpon sebanyak 4-6 orang. Masing-masing memiliki tugas yang berbeda-beda yang
terdiri dari 1 orang juru mudi atau nahkoda, 1 orang juru mesin, dan 2-4 orang anak buah kapal yang masing-masing mengoperasikan satu atau lebih pancing
Sainsbury 1984.
2.3.3 Alat penangkapan ikan 1
Pancing ulur handline
Pancing merupakan salah satu alat tangkap yang paling umum dikenal dikalangan masyarakat. Komponen utama pancing adalah tali line, dan mata
pancing hook. Tali pancing biasanya terbuat dari bahan nylon, polyethylene, senar plastik, benang katun, dan lain-lain. Sedangkan mata pancing dari kawat
baja, kuningan, dan bahan-bahan yang tahan dari karat. Ukuran mata pancing yang digunakan berbeda-beda untuk setiap pancing, tergantung kepada ukuran
ikan yang tertangkap Subani dan Barus 1989. Menurut Von Brandt 1968, pancing ulur termasuk ke dalam klasifikasi fishing with line yang dilengkapi
dengan mata pancing. Konstruksi pancing ulur pada setiap daerah umumnya sama, hanya saja terdapat perbedaan pada ukuran tali, mata pancing, dan pemberat
yang digunakan. Setiap pancing, dalam pengoperasiannya dapat menggunakan umpan atau
tanpa umpan, baik umpan alami ataupun umpan buatan. Pancing ulur dioperasikan menggunakan umpan. Jenis umpan yang digunakan pada
pengoperasian pancing ulur adalah ikan kembung Rastreliger sp, layang Decapterus sp, dan cumi-cumi Loligo sp Farid 1989 dalam Saputra 2002.
Umpan yang digunakan harus disesuaikan dengan kesukaan ikan yang menjadi sasaran penangkapan dan kemampuan ikan mendeteksi umpan tersebut Gunarso
1985.
Sumber: Rahmat E. 2007
Gambar 1 Pancing ulur Pancing ulur terdiri dari 2 jenis, yaitu pancing ulur yang digunakan pada
perairan dalam hingga mencapai kedalaman tertentu, dan pancing ulur yang dioperasikan di bagian permukaan air dengan cara menggerak-gerakkan umpan
buatan sehingga menarik perhatian ikan yang menjadi target penangkapan untuk memangsa umpan tersebut. Pada umumnya nelayan menggunakan pancing
perairan dalam yang menggunakan ikan hidup Rahmat 2007. Operasi penangkapan menggunakan pancing ulur dimulai dengan
menentukan terlebih dahulu lokasi penangkapan ikan fishing ground. Pada umumnya di daerah sekitar rumpon karena jenis-jenis ikan baik yang berukuran
kecil maupun besar berkumpul di sekitar rumpon Departemen Pertanian 1993 dalam Rahmat E 2007. Rahmat 2007 manyatakan, dengan adanya rumpon ini
maka dapat memudahkan nelayan untuk mencari gerombolan ikan, sehingga operasi penangkapan dapat dilakukan secara efektif dan efisien dan menghemat
biaya operasi penangkapan. Setelah menemukan lokasi, mata pancing yang telah
dipasang umpan dilepas dan diturunkan ke dalam perairan, tali diulur sampai pada kedalaman tertentu. Mata pancing dibiarkan bergerak mengikuti gerakan umpan
hidup. Apabila ikan target memakan umpan, tali ditarik dengan teknik penarikan sedemikian rupa. Ikan hasil tangkapan dimasukkan ke dalam palka.
Hasil tangkapan pancing ulur terdiri dari ikan pelagis dan ikan demersal. Umumnya ikan pelagis kecil seperti ikan layur Trichiurus sp, dan ikan tongkol.
Selain itu ikan tuna mata besar Thunnus obesus, madidihang Thunnus albacores, cakalang Katsuwonus pelamis, dan layaran Istiophorus
platypterus.
2 Pancing tonda
troll line
Menurut Subani dan Barus 1989, pancing tonda adalah pancing yang terdiri dari tali panjang, mata pancing, dan pemberat. Cara penangkapan ikan
dengan menarik menonda pancing tersebut baik dengan perahu layar maupun perahu motor secara horizontal menelusuri lapisan permukaan air. Sedangkan
Von Brandt 1984 mengatakan, pancing tonda adalah sejenis alat tangkap yang dioperasikan dengan cara ditarik dengan kapal atau perahu. Alat tangkap ini
biasanya menggunakan umpan buatan dari plastik atau bulu ayam. Tujuan penangkapan adalah menangkap ikan-ikan pelagis seperti tongkol, tenggiri, dan
lain-lain. Pada saat pengoperasiannya pancing dioperasikan secara bersamaan. Pancing tonda dioperasikan menggunakan umpan, umpan menjadi
perangsang untuk mendekati mata pancing, sehingga umpan yang digunakan adalah umpan yang mengkilat dan kuat atau tahan terhadap tarikan kapal. Banyak
umpan hidup yang tidak memenuhi kriteria tersebut, sehingga banyak nelayan menggunakan umpan buatan untuk menunjang pengoperasian alat tangkap
pancing tonda. Selain itu dasar pemikiran menggunakan umpan buatan adalah : 1
Harga relatif murah dan mudah diperoleh; 2
Dapat digunakan secara berulang-ulang; 3
Tahan lama; 4
Warna memikat; 5
Ukuran dapat disesuaikan berdasarkan bukaan mulut ikan yang menjadi target penangkapan.
Sumber: Fisheries and Aquaculture Department
Gambar 2 Pancing tonda Pengoperasian pancing tonda diawali dengan tahapan persiapan. Tahapan
persiapan terdiri dari mempersiapkan perahu, pengecekan mesin, bahan bakar, alat tangkap dan alat bantu penangkapan. Persiapan yang dilakukan di kapal meliputi
pengaturan tali, pancing dan gulungan agar mudah ketika melakukan setting alat. Setelah itu dilakukan pencarian gerombolan ikan yang biasanya ditandai dengan
adanya burung-burung, buih di perairan, dan warna perairan. Setelah lokasi ditemukan, pengoperasian dimulai dengan pemasangan alat tangkap setting
kemudian mengulur alat secara perlahan ke perairan dan mengikat ujung tali pada ujung kanan atau kiri kapal Handriana 2007.
Setelah pemasangan pancing, pancing ditarik oleh kapal dengan kecepatan 2-4 knot. Pancing ditarik menyusuri daerah penangkapan dengan kecepatan
konstan, tujuannya agar umpan buatan yang digunakan bergerak-gerak seperti ikan yang sebenarnya. Ketika umpan telah dimakan ikan, laju tarikan kapal
dipercepat dengan tujuan ikan yang memakan umpan tersangkut pada mata pancing dan tidak dapat terlepas kembali. Kemudian dilakukan penarikan pancing
oleh ABK dengan menggulung tali pancing, ikan diangkat ke perahu dan melepaskan ikan dari mata pancing. Pancing diulur kembali ke perairan sampai
mendapatkan tangkapan kembali, begitu seterusnya Handriama 2007. Target utama dari penggunaan alat tangkap pancing tonda ini adalah ikan-
ikan pelagis yang bernilai ekonomis tinggi seperti ikan tuna dan cakalang. Sehingga kedalaman mata pancing disesuaikan dengan swimming layer ikan yang
menjadi target tangkapan.
2.3.4 Rumpon sebagai alat bantu penangkapan