Rumpon Komposisi hasil tangkapan

Pembagian tugas masing-masing nelayan berbeda-beda, diantaranya: 1 Juru mudi, merupakan nelayan yang bertugas dalam mengemudikan kapal, mengatur jalan dan arah kapal. Juru mudi disebut juga sebagai tekong; 2 Juru masak, merupakan nelayan yang bertugas untuk memasak; 3 Juru mesin, merupakan nelayan yang bertugas untuk mengecek mesin kapal; 4 Pemancing, merupakan nelayan yang bertugas dalam memancing ikan. Walaupun terdapat perbedaan tugas, ketika melakukan pemancingan mulai dari persiapan, setting, sampai kepada hauling semua nelayan ikut serta kecuali juru mudi.

5.1.2 Rumpon

Rumpon adalah alat bantu penangkapan ikan yang terbuat dari bahan tali rafia atau daun pepohonan seperti daun pohon kelapa. Alat bantu penangkapan disini artinya rumpon membantu mengumpulkan ikan sehingga memudahkan nelayan dalam operasi penangkapan ikan. Komponen utama dari rumpon ini adalah pelampung terbuat dari ponton, tali, atraktor berupa daun kelapa atau tali rafia, dan pemberat yang terbuat dari drum yang diisi dengan semen. Berikut merupakan rincian dari komponen utama rumpon: 1 Ponton, merupakan pelampung yang terbuat dari besi ataupun busa dengan dimensi panjang 2,5 meter; diameter 1 meter; 2 Atraktor, terbuat dari kumpulan ban bekas yang dirangkai menjadi satu menggunakan tali. Pada tali dipasang tali rafia yang berumbai. Selain menggunakan tali rafia, pada tali juga sering dipasang daun kelapa; 3 Tali utama, panjang tali utama yang digunakan adalah sekitar 1,5 kali dalamnya perairan tempat dipasangnya rumpon tersebut. Tali ini juga terbuat dari anyaman tali rafia. Pada umumnya memiliki diameter sebesar 20-24 milimeter; 4 Pemberat, terbuat dari beton yang berbentuk kubus yang diisi semen. Penghubung antara tali utama dengan pemberat adalah karet ban bekas yang dipasang melingkar di atas pemberat. Jumlah pemasangan pemberat adalah 35-37 buah dengan masing-masing memiliki berat 100 kilogram. Gambar 9 Rumpon yang digunakan di Palabuhanratu

5.1.3 Komposisi hasil tangkapan

Ikan yang tertangkap dalam operasi penangkapan ikan menggunakan pancing adalah tuna madidihang Thunnus albacares, tuna mata besar Thunnus obesus, cakalang Katsuwonus pelamis, dan setuhuk loreng Tetrapturus audax. Ikan yang dominan tertangkap adalah tuna madidihang, tuna mata besar, dan cakalang, sedangkan setuhuk loreng merupakan hasil tangkapan sampingan. Jumlah hasil tangkapan rata-rata unit penangkapan menggunakan pancing di sekitar rumpon pada tahun 2011 dapat dilihat pada Tabel 8 dan komposisi hasil tangkapan dapat dilihat pada Gambar 10 di bawah ini. Tabel 8 Jumlah hasil tangkapan unit pancing di sekitar rumpon di PPN Palabuhanratu tahun 2011 No Nama Ikan Jumlah kg 1 Madidihang Thunnus albacares 349.547 2 Tuna mata besar Thunnus obesus 205.465 3 Cakalang Katsuwonus pelamis 385.175 4 Setuhuk loreng Tetrapturus audax 22.921 Jumlah 963.108 Sumber: Data hasil olahan 2012 Gambar 10 Komposisi hasil tangkapan pancing di PPN Palabuhanratu tahun 2011 Berdasarkan Gambar 10 di atas komposisi hasil tangkapan terbesar pada unit perikanan pancing di sekitar rumpon pada tahun 2011 adalah cakalang, yaitu sebesar 40. Madidihang dan tuna mata besar tertangkap sebesar 36 dan 21. Madidihang 36 Tuna mata besar 21 Cakalang 40 Setuhuk loreng 3 Sedangkan komposisi setuhuk loreng yang merupakan hasil tangkapan sampingan tertangkap sebanyak 3. Tabel 9 Komposisi hasil tangkapan unit pancing rumpon pada musim paceklik sampai dengan musim puncak tahun 2007-2011 No Jenis Ikan Musim kg Paceklik Sedang Puncak 1 Madidihang Thunnus albacares 174.311 39,17 570.061 44,34 595.616 49,81 2 Tuna mata besar Thunnus obesus 79.920 17,96 189.879 14,77 171.111 14,31 3 Cakalang Katsuwonus pelamis 175.847 39,52 492.439 38,3 403.732 33,76 4 Setuhuk loreng Tetrapturus audax 14.870 3,34 33.313 2,6 25.442 2,13 Sumber: Data hasil olahan 2012 Tabel 9 di atas menjelaskan tentang komposisi hasil tangkapan pancing dari musim paceklik sampai dengan musim puncak dari tahun 2007-2011. Ikan yang paling banyak tertangkap pada musim paceklik adalah cakalang, yaitu sebesar 175.311 kg atau 39,52, kemudian diikuti oleh madidihang 39,17, tuna mata besar 17,96, dan setuhuk loreng 3,34. Sedangkan pada musim sedang dan musim puncak madidihang mendominasi hasil tangkapan yaitu sebesar 570.061 kg atau 44,34 dan 595.616 kg atau 49,81.

5.1.4 Analisis tingkat produktivitas pancing rumpon setiap musim