1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perairan teluk Palabuhanratu merupakan salah satu perairan yang sangat berpotensi dalam bidang perikanan, khususnya di bidang perikanan tangkap.
Operasi penangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan Nusantara PPN Palabuhanratu sangat berkontribusi dalam peningkatan pembangunan disektor
perikanan serta tingkat ekonomi masyarakat sekitar. Alat tangkap yang digunakan dalam operasi penangkapan ikan di Palabuhanratu adalah bagan, pancing ulur,
pancing tonda, pancing layur, jaring insang, tuna longline, payang, dan lain-lain. Akan tetapi pada umumnya nelayan lebih cenderung menggunakan pancing
dengan menggunakan alat bantu rumpon, karena dianggap lebih menguntungkan dibandingkan dengan alat tangkap yang lain. Pada tahun 2010 tercatat sekitar 491
unit alat tangkap yang beroperasi di PPN Palabuhanratu, 177 unit diantaranya adalah pancing. Sedangkan pada tahun 2011 jumlah alat tangkap 416 unit dengan
jumlah pancing 159 unit PPN Palabuhanratu 2011. Selain itu pancing ini juga efektif digunakan karena beroperasi disekitar rumpon sehingga tidak memerlukan
pencarian lokasi penangkapan dan dapat menghemat biaya operasi penangkapan. Umumnya di Palabuhanratu pengoperasian pancing yang menggunakan
rumpon adalah pancing ulur handline dan pancing tonda trolline. Nilai produktivitas atau CPUE dari pancing ini penting untuk diketahui karena
berfungsi untuk mengetahui sejauh mana suatu alat tangkap dapat memberikan hasil terhadap output atau hasil tangkapan serta seberapa efektif alat tangkap
tersebut untuk memperoleh hasil tangkapan. Sehingga dengan mengetahui nilai produktivitas pancing, kita dapat mengetahui apakah pancing layak dan dapat
memberi keuntungan untuk digunakan dalam operasi penangkapan atau tidak. Nilai CPUE dijadikan parameter dalam menentukan produktivitas suatu alat
penangkapan ikan, dimana semakin tinggi nilai CPUE, maka semakin tinggi pula produktivitas unit penangkapan Damarjati 2001.
Hasil tangkapan pancing adalah berbagai jenis ikan tuna, cakalang Katsuwonus pelamis, setuhuk loreng Tetrapturus audax, dan lain-lain. Ikan
yang menjadi hasil tangkapan dominan adalah ikan tuna dan cakalang. Ikan tuna,
cakalang merupakan komoditi perikanan yang bernilai ekonomis tinggi baik untuk konsumsi dalam negeri maupun sebagai komoditi ekspor. Agar proses
penangkapan ikan berjalan efektif dengan mengetahui nilai produktivitas alat tangkapnya, maka penelitian ini perlu untuk dilakukan mengingat banyak hasil
tangkapan bersifat ekonomis penting.
1.2 Tujuan