4 dan metode tersebut. Pengujian kinerja analitik diperlukan untuk menjamin
keabsahan dan keakuratan data hasil analisis. Parameter parameter yang digunakan antara lain linearitas, presisi, akurasi, limit deteksi, dan limit kuantisasi
Harmita, 2004. Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik menguji validasi metode
spektrofotometri derivatif dalam mengestimasi kandungan kafein dan asam sitrat dalam minuman berenergi.
1.2 PerumusanMasalah
Perumusan masalah pada penelitian ini adalah: a. Apakah metode spektrofotometri derivatif dapat digunakan untuk menganalisa
kandungan kafein dan asam sitrat dalam minuman berenergi? b. Apakah kandungan persajian kafein dan asam sitrat dalam minuman berenergi
telah memenuhi persyaratan SNI 01-6684-2002 tentang minuman berenergi dan Peraturan Kepala BPOM R.I. No. 8 Tahun 2013 tentang batas maksimum
penggunaan bahan tambahan pangan pengatur keasaman? c. Apakah hasil uji validasi terhadap metode spektrofotometri derivatif untuk
menganalisa kandungan kafein dan asam sitrat dalam minuman berenergi dapat memenuhi syarat pengujian validasi?
1.3 Hipotesis Hipotesis pada penelitian ini adalah:
a. Metode spektrofotometri derivatif dapat digunakan untuk menganalisa kandungan kafein dan asam sitrat dalam minuman berenergi.
5 b. Kandungan persajian kafein dan asam sitrat dalam minuman berenergi telah
memenuhi persyaratan SNI 01-6684-2002 tentang minuman berenergi dan Peraturan Kepala BPOM R.I. No. 8 Tahun 2013 tentang batas maksimum
penggunaan bahan tambahan pangan pengatur keasaman. c. Hasil uji validasi terhadap metode spektrofotometri derivatif untuk
menganalisa kandungan kafein dan asam sitrat dalam minuman berenergi dapat memenuhi syarat pengujian validasi.
1.4 TujuanPenelitian
Tujuan penelitian ini adalah: a. Untuk mengetahui metode spektrofotometri derivatif dapat digunakan dalam
menganalisa kandungan kafein dan asam sitrat dalam minuman berenergi. b. Untuk mengetahui kandungan persajian kafein dan asam sitrat dalam minuman
berenergi telah memenuhi persyaratan SNI 01-6684-2002 tentang minuman berenergi dan Peraturan Kepala BPOM R.I. No. 8 Tahun 2013 tentang batas
maksimum penggunaan bahan tambahan pangan pengatur keasaman. c. Untuk mengetahui hasil uji validasi terhadap metode spektrofotometri derivatif
dalam menganalisa kandungan kafein dan asam sitrat dalam minuman berenergi dapat memenuhi syarat pengujian validasi.
6
1.5 Manfaat Penelitian