9 cangkir sehari dapat bekerja adiktif. Minum kopi lebih dari 4 - 5 cangkir sehari
meningkatkan kadar homosistein dalam darah dan dapat menimbulkan resiko penyakit jantung namun bila dihentikan sekaligus dapat mengakibatkan sakit
kepala Gunawan dan Wilmana, 2007. Minum lebih dari 10 cangkir kopi sehari dapat menimbulkan debar
jantung, gangguan lambung, tangan gemetaran, gelisah dan ingatan berkurang serta sukar tidur, sebaiknya jangan minum lebih dari 3 cangkir kopi dalam sehari
Tjay dan Rahardja, 2007. Berdasarkan SNI 01-6684-2002, batas maksimum kandungan kafein dalam minuman berenergi adalah 50 mg persaji.
2.2.2 Asam Sitrat
Asam sitrat pertama kali diekstraksi dan dikristalisasi dari buah jeruk, sehingga asam sitrat hasil ektraksi dari buah-buahan ini dikenal sebagai asam
sitrat alami. Asam sitrat C
6
H
8
O
7
banyak digunakan dalam industri terutama industri makanan, minuman, dan obat-obatan. Kurang lebih 60 dari total
produksi asam sitrat digunakan dalam industri makanan, dan 30 digunakan dalam industri farmasi, sedangkan sisanya digunakan dalam industri pemacu rasa,
pengawet, pencegah rusaknya rasa dan aroma, sebagai antioksidan, pengatur pH dan sebagai pemberi kesan rasa dingin. Asam ini biasanya dipakai untuk
meningkatkan rasa asam mengatur tingkat keasaman pada berbagai pengolahan minum, produk air susu, selai, jeli, dan lain-lain Bizri dan Wahem, 1994.
Meurut Ditjen POM 1995, asam sitrat memiliki: Rumus struktur
:
10 Rumus Molekul
: C
6
H
8
O
7
Berat Molekul : 192,12
Nama Kimia : Asam sitrat
Kandungan :Tidak kurang dari 99,5 dan tidak lebih dari
100,5 C
6
H
8
O
7
, dihitung terhadap zat anhidrat. Pemerian
: Hablur bening; tidak berwarna atau serbuk hablur granul sampai halus, putih; tidak berbau atau praktis
tidak berbau; rasa sangat asam. Kelarutan
: Sangat mudah larut dalam air; mudah larut dalam etanol, agak sukar larut dalam eter.
Asam sitrat termasuk dalam kelompok pengasaman jika ditinjau dari fungsi pengatur keasaman. Pengatur keasaman asidulan merupakan senyawa
kimia yang bersifat asam dan merupakan salah satu dari bahan tambahan pangan yang sengaja ditambahkan ke dalam pangan dengan berbagai tujuan. Penggunaan
pengatur keasaman di dalam pangan, yaitu untuk memperoleh rasa asam yang tajam, sebagai pengontrol pH atau sebagai bahan pengawet Cahyadi, 2012.
Penambahan asam sitrat akan menurunkan pH larutan menjadi pH asam sehingga dapat meningkatkan proporsi asam yang tidak terdisosiasi yang berperan dalam
pengawetan Afrianti, 2010. Menurut Ditjen POM 2013, Pengatur Keasaman Acidity regulator
adalah bahan tambahan pangan untuk mengasamkan, menetralkan danatau mempertahankan derajat keasaman pangan. Penggunaan asam sitrat sebagai bahan
pengatur keasaman dalam produk minuman sampai saat ini belum dibatasi kadar penggunaannya.
11
2.3 Spektofotometri