Hasil Uji Akurasi Hasil Uji Presisi

59 minuman secukupnya. Pada label kemasan sampel Kratingdaeng ® dan Kratingdaeng-S ® tidak dicantumkan dengan jelas jumlah komposisi bahan tambahan pangan yang terkandung di dalamnya sehingga hasil pengukuran asam sitrat yang diperoleh tidak dapat dibandingkan dengan kadar asam sitrat yang sebenarnya digunakan dalam formulasi pembuatan sampel minuman tersebut.

4.8 Hasil Uji Validasi

Parameter validasi yang diuji adalah akurasi kecermatan, presisi keseksamaan, batas deteksi dan batas kuantitasi. Akurasi dinyatakan dalam persen perolehan kembali recovery yang ditentukan dengan menggunakan metode penambahan baku standard addition method. Uji presisi dilakukan dengan menggunakan parameter Relative Standard Deviation RSD Harmita, 2004.

4.8.1 Hasil Uji Akurasi

Uji akurasi dengan parameter persen perolehan kembali dilakukan dengan menggunakan sampel Kratingdaeng ® . Metode penambahan baku dilakukan dengan menambahkan sejumlah tertentu larutan baku ke dalam sampel yang telah diadisi. Kemudian larutan diukur serapannya sesuai panjang gelombang analisis yang digunakan. Kurva serapan uji perolehan kembali kafein dan asam sitrat dalam sampel Kratingdaeng ® dapat dilihat pada Lampiran 21 halaman 127-129. Sedangkan data uji perolehan kembali kafein dan asam sitrat dalam sampel dapat dilihat pada lampiran 22 halaman 130. Perolehan kembali kafein dan asam sitrat dengan metode penambahan baku standar pada minuman Kratingdaeng ® dapat dilihat pada Tabel 4.6. 60 Tab el 4.6 Perolehan kembali kafein dan asam sitrat dengan metode penambahan baku standar pada minuman Kratingdaeng ® Kadar Kafein µgmL Kafein Kadar Asam Sitrat µgg Asam sitrat Sebelum Penam- bahan Baku Setelah Penam- bahan Baku Penam- bahan Standar Sebelum Penam- bahan Baku Setelah Penam- bahan Baku Penam- bahan Standar 330,27 664,38 333,33 100,23 19701,95 35726,20 15808,84 101,36 327,51 658,86 333,33 99,41 19701,95 35463,50 15808,84 99,70 330,27 661,62 333,33 99,41 19964,64 35726,20 15808,84 99,70 333,03 664,38 333,33 99,31 19964,64 35988,89 15808,84 101,36 330,27 656,10 333,33 97,75 19964,64 35726,20 15808,84 99,70 327,51 656,10 333,33 98,58 19964,64 35726,20 15808,84 99,70 = 99,12 = 100,25 Berdasarkan tabel di atas diperoleh rata-rata persen perolehan kembali untuk kafein dan asam sitrat adalah 99,12, dan 100,25 secara berturut-turut. Persen perolehan kembali tersebut menunjukkan kecermatan atau akurasi yang baik pada saat pemeriksaan kadar kafein dan asam sitrat dalam sampel dengan metode perhitungan secara persamaan regresi. Hasil uji perolehan kembali tersebut memenuhi syarat akurasi yang telah ditetapkan, yaitu berada pada rentang 80 – 120 Ermer dan Miller, 2005.

4.8.2 Hasil Uji Presisi

Uji presisi dilakukan dengan perhitungan simpangan baku relatif. Berdasarkan data perhitungan terhadap kadar kafein dan asam sitrat, diperoleh simpangan baku relatif untuk kafein yaitu 0,86 dan asam sitrat 0,86. Hasil simpangan baku relatif untuk kafein dan asam sitrat memenuhi persyaratan yaitu kurang dari 10 – 20. Perhitungan simpangan baku relatif untuk kafein dan asam sitrat dapat dilihat pada Lampiran 24 dan 25 halaman 134 dan 135. 61

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang dilakukan, maka dapat disimpulkan: