20 validasi adalah akurasi, presisi, limit deteksi, limit kuantitasi, kelinieran dan
rentang Rohman dan Gandjar, 2007.
2.5.1 Akurasi
Akurasi kecermatan adalah ukuran yang menunjukkan derajat kedekatan hasil analisis dengan kadar analit sebenarnya. Akurasi dinyatakan sebagai persen
perolehan kembali recovery analit yang ditambahkan dan dapat ditentukan melalui dua cara yaitu metode simulasi spiked placebo recovery dan metode
penambahan bahan baku atau standard addition method Harmita, 2004. Dalam metode simulasi, sejumlah analit bahan murni senyawa
pembanding kimia ditambahkan kedalam campuran bahan sediaan farmasi plasebo, lalu campuran tersebut dianalisis dan hasilnya dibandingkan dengan
kadar standar yang ditambahkan atau kadar sebenarnya. Jika plasebo tidak memungkinkan untuk disiapkan, maka sejumlah analit yang telah diketahui
konsentrasinya dapat ditambahkan langsung ke dalam sediaan farmasi. Ini dinamakan metode penambahan baku standar Harmita, 2004.
Menurut Harmita 2004 dalam metode adisi penambahan bahan baku, sejumlah sampel yang dianalisis ditambah analit dengan konsentrasi biasanya
80 sampai 120 dari kadar analit yang diperkirakan, dicampur dan dianalisis kembali. Selisih kedua hasil dibandingkan dengan kadar yang sebenarnya. Dalam
kedua metode tersebut, persen perolehan kembali dinyatakan sebagai rasio antara hasil yang diperoleh dengan hasil yang sebenarnya:
21 Keterangan: C
F
= Kadar zat dalam sampel setelah penambahan larutan baku C
A
= Kadar zat dalam sampel sebelum penambahan larutan baku C
A
= Kadar larutan baku zat yang ditambahkan
2.5.2 Presisi
Presisi adalah derajat kesesuaian di antara masing-masing hasil uji, jika prosedur analisis ditetapkan berulang kali pada sejumlah cuplikan yang diambil
dari satu sampel homogen. Presisi dinyatakan sebagai deviasi standar atau deviasi standar relatif Satiadarma, dkk., 2004.
Parameter-parameter seperti simpangan baku SB, simpangan baku relatif Relative Standard Deviation dan derajat kepercayaan haruslah dikalkulasi untuk
mendapatkan tingkat presisi tertentu Ermer dan Miller, 2005. Nilai simpangan baku relatif dinyatakan memenuhi persyaratan jika 10 - 20 Ermer dan Miller,
2005. Simpangan baku relatif =
100 ×
X SB
2.5.3 Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi