12 Radiasi ultraviolet diabsorpsi oleh molekul organik aromatik, molekul
yang mengandung elektron- π terkonjugasi atau atom yang mengandung elektron-
n, menyebabkan transisi elektron di orbit terluarnya dari tingkat energi elektron dasar ke tingkat energi tereksitasi lebih tinggi. Besarnya absorbansi radiasi
tersebut berbanding dengan banyaknya molekul analit yang mengabsorpsi dan dapat digunakan untuk analisis kuantitatif Satiadarma, dkk., 2004.
2.3.1 Hukum Lambert-Beer
Menurut Hukum Lambert, serapan berbanding lurus terhadap ketebalan sel yang disinari. Sedangkan menurut Beer, serapan berbanding lurus dengan
konsentrasi. Kedua pernyataan ini dapat dijadikan satu dalam Hukum Lambert- Beer, sehingga diperoleh bahwa serapan berbanding lurus terhadap konsentrasi
dan ketebalan sel, hukum Lambert-Beer menyatakan bahwa intensitas yang diteruskan oleh larutan zat penyerap berbanding lurus dengan tebal dan
konsentrasi larutan Rohman dan Gandjar, 2007. Hukum Lambert-Beer umumnya dikenal dengan persamaan sebagai
berikut: A = abc
Dimana: A = absorbansi a = absorptivitas
b = tebal kuvet cm c = konsentrasi
Absorptivitas a merupakan suatu konstanta yang tidak tergantung pada konsentrasi, tebal kuvet dan intensitas radiasi yang mengenai larutan sampel.
Absorptivitas tergantung pada suhu, pelarut, struktur molekul dan panjang
13 gelombang radiasi Rohman dan Gandjar, 2007.
2.3.2 Kegunaan Spektofotometri
Kegunaan spektrofotometri ultraviolet dalam analisis kualitatif sangat terbatas karena rentang daerah radiasi yang relatif sempit hanya dapat
mengakomodasi sedikit sekali puncak absorpsi maksimum dan minimum, karena itu identifikasi senyawa yang tidak diketahui tidak memungkinkan untuk
dilakukan Satiadarma, dkk., 2004. Akan tetapi, jika digabung dengan cara lain seperti spektroskopi inframerah, resonansi magnet inti dan spektroskopi massa,
maka dapat digunakan untuk identifikasi atau analisis kualitatif senyawa tersebut Rohman dan Gandjar, 2007.
Metode spektrofotometri memiliki beberapa keuntungan antara lain kepekaan yang tinggi, ketelitian yang baik, mudah dilakukan, cepat pengerjaannya
dan dapat digunakan untuk menentukan senyawa campuran Munson, 1991. Pada analisis kuantitatif dengan cara penetapan kadar, larutan standar obat
yang akan dianalisis disiapkan, serapan sampel dan standar dapat ditentukan Cairns, 2008, dimana konsentrasi zat dalam sampel dihitung dengan rumus
sebagai berikut:
Ct Cs
At As =
Keterangan: As = Absorbansi baku pembanding At = Absorbansi zat dalam sampel
Cs = Konsentrasi baku pembanding Ct = Konsentrasi zat dalam sampel
14 Penentuan kadar senyawa organik yang mempunyai struktur kromofor atau
mengandung gugus kromofor, serta mengabsorpsi radiasi ultraviolet penggunaanya cukup luas Satiadarma, dkk., 2004.
2.4 Spektrofotometri Derivatif