Kualitas air Sungai Cimanuk Lama, Kabupaten Indramayu Biometrik ikan nila

Kandungan logam berat kromium yang terkandung di dalam tubuh ikan nila 30 – 90 g dan 100 – 250 g hasil tangkapan di sungai secara umum meningkat dari stasiun 1 ke stasiun 2 dan menurun di stasiun 3. Sedangkan kandungan logam berat kromium di dalam tubuh ikan nila 100 – 250 g yang dibudidayakan di KJA menurun di stasiun 2 dan meningkat di stasiun 3. Kandungan logam berat kromium tertinggi pada bagian tubuh ikan nila 30 – 90 g dan 100 – 250 g hasil tangkapan di sungai terdapat di stasiun 2 yang terkandung pada organ ginjal. Sedangkan pada ikan nila 100 – 250 g yang dibudidayakan di KJA kandungan tertinggi terdapat di stasiun 3 pada organ daging. Berdasarkan analisis statistika, kandungan logam berat kromium dalam tubuh ikan nila 30 – 90 g dan 100 – 250 g hasil tangkapan di sungai dan ikan nila 100 – 250 g yang dibudidayakan di KJA antar stasiunnya tidak berbeda nyata p0,05.

2. Kualitas air Sungai Cimanuk Lama, Kabupaten Indramayu

Data kualitas perairan di Sungai Cimanuk Lama selama penelitian disajikan pada Tabel 6. Tabel 6 Data kualitas perairan di masing-masing stasiun selama penelitian Parameter dan Satuan Stasiun Baku Mutu 1 2 3 Suhu °C DO mg L -1 pH BOD mg L -1 COD mg L -1 Logam Cr di air Kelimpahan fitoplankton sel L -1 Indek keragaman fitoplankton 30,50 – 31,00 6,68 – 9,60 6,50 – 8,00 1,20 – 4,40 13,45 – 86,04 0,002 –1,324 0,85 ±0,66 a 10.322 – 722.667 0,46 – 1,33 27,00 – 31,00 5,94 – 9,60 6,00 – 8,00 0,50 – 8,60 9,48 – 69,50 0,002 –1,359 0,90 ±0,63 a 13.348 – 28.556 0,67 – 2,23 30,50 – 31,00 5,94 – 9,60 7 , 00 1,90 – 7,60 17,54 – 66,20 0,002 –1,354 0,91 ±0,62 a 24.114 – 35.790 0,96 – 1,39 25 – 30 5 – 7 6 – 8,5 3 25 0,05 – – Keterangan: a tidak berbeda nyata p0,05; Monalisa dan Minggawati 2010; Cahyono 2000; PPRI No. 82 Tahun 2001 untuk kegiatan perikanan; jumlah pengambilan sampel n sebanyak 3 kali Tabel 6 menunjukkan bahwa parameter suhu, oksigen terlarut, dan pH berada pada kisaran yang optimal untuk petumbuhan ikan nila. Sedangkan parameter BOD, COD, dan logam berat kromium di dalam air kisarannya jauh melebihi ambang batas yang telah ditentukan oleh PPRI No. 82 Tahun 2001 untuk kegiatan perikanan. Berdasarkan analisis statistika, kandungan logam berat kromium di dalam air antar stasiunnya tidak berbeda nyata p0,05. Kelimpahan fitoplankton di stasiun 1 lebih tinggi dibandingkan yang terdapat di stasiun 2 dan 3, sedangkan untuk indeks keragaman fitoplankton di tiga stasiun menunjukkan bahwa stasiun 2 lebih tinggi dari pada stasiun 1 dan 3. Keberadaan fitoplankton tersebut berkontribusi dalam menyediakan pakan alami ikan nila di sungai.

3. Biometrik ikan nila

Data biometrik ikan nila di Sungai Cimanuk Lama, Kabupaten Indramayu disajikan pada Tabel 7. Tabel 7 Data biometrik ikan nila di Sungai Cimanuk Lama, Kabupaten Indramayu Parameter dan Satuan TKG Stasiun 1 2 3 Jantan Betina Jantan Betina Jantan Betina Pola pertumbuhan I Iso Iso Allo- Iso Iso Allo+ II Iso Iso Allo+ Iso Allo- Iso III Allo+ Allo- Iso Allo+ Iso Iso IV Iso Iso Iso Iso Iso Iso Faktor kondisi I 2,280 a ±0,326 1,819 a ±0,330 1,720 b ±0,440 1,658 a ±0,202 2,174 a ±0,335 2,059 a ±0,385 II 1,897 a ±0,128 1,917 a ±0,401 1,680 b ±0,220 1,799 a ±0,400 1,965 a ±0,187 1,969 a ±0,286 III 2,422 a ±0,649 2,587 a ±1,101 2,362 a ±0,378 1,703 b ±0,234 1,975 b ±0,152 2,410 a ±0,450 IV 1,966 a ±0,234 2,133 a ±0,608 2,039 a ±0,029 1,618 b ±0,166 2,021 a ±0,321 2,026 a ±0,399 IKG I 0,098 a ±0,022 0,104 a ±0,024 0,133 a ±0,060 0,095 a ±0,041 0,144 b ±0,070 0,086 a ±0,037 II 0,216 a ±0,474 0,209 a ±0,147 0,393 a ±0,688 0,200 a ±0,110 0,385 a ±0,456 0,757 b ±1,184 III 0,110 a ±0,086 0,543 a ±0,441 0,222 a ±0,267 1,413 a ±1,422 0,549 b ±0,660 0,668 a ±0,293 IV 0,144 a ±0,077 1,674 a ±1,054 0,158 a ±0,062 2,318 a ±1,233 0,437 ab ±0,476 1,972 a ±1,610 Fekunditas butirindividu IV - 1098 a ±463 - 568 b ±383 - 1192 a ±453 Diameter telur µm IV - 0,438 a ±0,177 3 modus - 0,467 b ±0,144 2 modus - 0,358 c ±0,168 2 modus HSI I 0,621 a ±0,747 1,097 a ±1,041 1,317 a ±0,771 1,283 a ±0,494 0,936 a ±0,361 1,380 a ±0,880 II 0,911 b ±0,532 1,526 a ±0,926 1,897 a ±0,647 1,325 a ±0,669 1,622 a ±0,851 2,063 a ±0,961 III 0,986 a ±0,361 1,206 a ±0,586 1,195 a ±0,327 1,885 a ±0,649 1,531 ab ±0,951 1,096 ab ±0,593 IV 1,022 a ±0,632 1,286 a ±0,691 1,448 a ±0,433 1,693 a ±0,591 1,585 a ±1,000 1,763 a ±0,849 BIR I 4,843 a ±1,106 4,744 a ±0,794 5,396 a ±0,960 5,925 b ±0,834 5,047a ±0,876 4,574 a ±1,181 II 5,715 a ±0,905 5,153 a ±1,052 6,031 a ±1,389 4,512 a ±1,420 4,572 b ±1,211 4,022 ab ±0,948 III 4,314 a ±1,015 4,430 a ±1,457 4,322 a ±0,751 5,793 b ±1,221 4,851 a ±0,933 4,059 a ±0,953 IV 5,600 a ±1,369 5,219 a ±1,304 4,756 a ±0,905 6,102 b ±1,074 4,887 a ±0,913 4,472 a ±1,213 Keterangan: a tidak berbeda nyata p0,05; bc berbeda nyata p0,05; Iso artinya isometrik, Allo - artinya allometrik negatif, Allo + artinya allometrik positif; jumlah ikan n TKG IV untuk fekunditas adalah 11 ekor di stasiun 1, 33 ekor di stasiun 2, 13 ekor di stasiun 3 dengan asumsi berat dan panjang ikan seukuran Tabel 7 menunjukkan pola pertumbuhan ikan nila yang berbeda pada setiap TKG di tiga stasiun, ada tiga pola pertumbuhan yang diperoleh yaitu isometrik, allometrik negatif, dan allometrik positif. Pola pertumbuhan ikan nila pada TKG IV memiliki pola pertumbuhan yang sama di tiga stasiun. Nilai faktor kondisi ikan nila di tiga stasiun menunjukkan hasil berbeda nyata p0,05 di stasiun 2 dan 3. Beberapa nilai faktor kondisi yang diperoleh terjadi penurunan di stasiun 2 dan mengalami peningkatan di stasiun 3. Nilai IKG ikan nila di tiga stasiun menunjukkan hasil berbeda nyata p0,05 di stasiun 3, selain itu juga nilai IKG yang diperoleh mengalami peningkatan di stasiun 2. Fekunditas ikan nila di tiga stasiun menujukkan hasil berbeda nyata p0,05 di stasiun 2 dan nilai fekunditas terendahnya terdapat di stasiun 2. Diameter telur ikan nila berbeda nyata p0,05 di tiga stasiun dan diameter telur tertingginya terdapat di stasiun 2. Nilai HSI ikan nila di tiga stasiun menunjukkan hasil berbeda nyata p0,05 di stasiun 2 dan 3 pada TKG III. Nilai HSI ini umumnya mengalami peningkatan dari stasiun 1 sampai 3. Nilai BIR ikan nila di tiga stasiun menunjukkan hasil berbeda nyata p0,05 di stasiun 2 dan 3. Nilai BIR umumnya mengalami peningkatan dari stasiun 1 ke 2 dan menurun dari stasiun 2 ke 3.

4. Kondisi histologis organ insang dan hati ikan nila

Dokumen yang terkait

Identifikasi Dan Prevalensi Ektoparasit Pada Ikan Nila (Oreochromis niloticus) di Rawa Dan Tambak Paluh Merbau Percut Sei Tuan

9 144 57

Studi Pembudidayaan Ikan Nila (Oreochromis Niloticus) Dalam Air Tawar Dan Dalam Campuran Air Tawar Dan Air Laut

3 92 100

Efektifitas Pertumbuhan Bibit Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Terhadap Pengaruh Mineral Fe, Na, Ca, Mg, Dan Cl Pada Akuarium Air Tawar Dan Campuran Air Tawar Dan Air Laut.

4 66 64

Analisis Pembudidayaan Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Dalam Kolam Air Tawar Dan Campuran Air Laut Berdasarkan Perubahan Kandungan Mineral

2 52 116

Kerusakan Hati Ikan Nila (Oreochromis Niloticus Linnaeus, 1758) Di Sungai Cimanuk Lama Indramayu Dan Di Media Uji Laboratorium Yang Terpapar Kromium

2 24 54

Analisis Kualitas Air dan Kandungan Logam Berat Kromium (Cr) Pada Air, Sedimen, dan Daging Ikan Nila (Oreochromis niloticus Linn.) di Sungai Premulung Kota Surakarta.

0 0 16

KANDUNGAN LOGAM BERAT KADMIUM (Cd) PADA IKAN NILA (Oreochromis niloticus), AIR, DAN SEDIMEN SERTA KUALITAS AIR DI ROWO JOMBOR, KLATEN.

0 0 14

Kandungan Logam Berat Pada Air, Sedimen dan Ikan Nila (Oreochromis niloticus Linn) di Karamba Danau Rawapening - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 1

Kandungan Logam Berat Pada Air, Sedimen dan Ikan Nila (Oreochromis niloticus Linn) di Karamba Danau Rawapening - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 15

TAP.COM - KONDISI BIOMETRIK IKAN NILA, OREOCHROMIS NILOTICUS - MASYARAKAT ...

0 0 12