Pengukuran Biometrik Ikan Nila

diambil ukuran 100 – 250 g. Ikan nila tersebut kemudian dibedah untuk mendapatkan organ-organ dalamnya daging, hati, dan ginjal. Pengukuran logam berat kromium dalam daging ikan nila dikarenakan daging merupakan bagian tubuh yang dikonsumsi oleh manusia, sedangkan untuk organ hati dan ginjal merupakan organ yang berperan dalam proses metabolisme di dalam tubuh ikan nila, selain itu juga organ hati dan ginjal sangat rentan terkena bahan toksik. Sampel daging, hati, dan ginjal yang akan di uji ditimbang dan dimasukkan ke dalam gelas beker. Kemudian sampel uji dikeringkan dalam oven pada suhu 110 °C selama 8 jam. Setelah sampel uji dikeringkan selanjutnya sampel uji tersebut ditanur pada suhu 600 °C selama 3 jam, kemudian digerus dengan menggunakan mortar dan alu hingga halus. Sampel uji kemudian ditimbang sebanyak ±0,5 g, dimasukkan dalam gelas beker, kemudian didestruksi dengan menambahkan 1 mL HNO 3 pekat. Suspensi dipanaskan pada hot plate hingga kering. Setelah itu ditambahkan 5 mL HCl pekat dan campuran dipanaskan kembali. Larutan sampel yang tersisa didinginkan dan disaring, kemudian diencerkan dengan akuades hingga volumenya tepat 50 mL. Setelah itu sampel uji diukur menggunakan AAS pada panjang gelombang 357,9 nm Rice et al. 2012.

2. Pengukuran Biometrik Ikan Nila

Ikan nila yang tertangkap diukur panjang totalnya dengan menggunakan penggaris sampai ketelitian 0,1 cm dan bobot tubuhnya dengan menggunakan timbangan digital sampai ketelitian 0,1 g. Ikan nila kemudian dibedah menggunakan peralatan bedah, diambil bagian dalam tubuhnya gonad, insang, dan hati, dan ditimbang dengan menggunakan timbangan digital. Penentuan tingkat kematangan gonad berdasarkan morfologinya mengacu pada perkembangan dan kematangan gonad ikan Tabel 1. Pada ikan jantan dipakai tanda-tanda seperti bentuk testes, sedangkan pada ikan betina didasarkan pada bentuk ovarium, besarnya ovarium, warna ovarium, halus tidaknya permukaan ovarium, dan ukuran telur di dalam ovarium. Indeks kematangan gonad IKG diperoleh dengan cara menimbang bobot gonad dengan menggunakan timbangan digital dengan ketelitian 0,01 g dan dibagi dengan bobot tubuh ikan. Penghitungan fekunditas dan pengukuran diameter telur dilakukan pada gonad ikan betina yang mempunyai TKG IV. Diameter telur diambil dari gonad ikan betina yang mempunyai TKG IV dari tiga bagian gonad yang kesemuanya berjumlah 100 butir, yaitu bagian posterior, median, dan anterior. Kemudian diamati menggunakan mikroskop cahaya yang dilengkapi mikrometer okuler dan sudah ditera dengan mikrometer objektif terlebih dahulu. Hepato somatic index HSI diperoleh dengan menimbang berat hati ikan nila dengan menggunakan timbangan digital sampai ketelitian 0,01 g dan dibagi dengan bobot tubuh ikan. Berat insang relatif BIR diperoleh dengan menimbang berat insang ikan nila dengan menggunakan timbangan digital yang mempunyai ketelitian 0,01 g dan dibagi dengan bobot tubuh ikan. Tabel 1 Ciri-ciri tingkat kematangan gonad TKG ikan nila berdasarkan modifikasi Cassei pada Effendie 2002 TKG Struktur Morfologis Gonad Jantan Betina I Testes seperti benang, lebih pendek dan terlihat ujungnya di rongga tubuh, warna jernih Ovarium seperti benang, panjang sampai ke depan rongga tubuh, warna jernih, permukaan licin, dan butiran telur tidak terlihat dengan mata biasa II Ukuran testes lebih besar, warna putih seperti susu, bentuk lebih jelas dari pada TKG I Ovarium lebih besar dari TKG I, warna agak keruh kekuning-kuningan, permukaan halus, dan butiran telur tidak terlihat jelas dengan mata biasa III Permukaan testes pejal, warna mulai putih dan ukuran semakin besar Ovarium lebih besar dari TKG II, berwarna kuning, butiran telur sudah dapat terlihat dengan mata biasa namun masih sulit untuk dipisahkan IV Seperti TKG III tampak lebih jelas, testes semakin pejal Ovarium semakin besar lebih besar dari TKG III, telur berwarna kuning, mudah dipisahkan, butir minyak tidak tampak

3. Pembuatan Preparat Histologis Organ Insang dan Hati Ikan Nila

Dokumen yang terkait

Identifikasi Dan Prevalensi Ektoparasit Pada Ikan Nila (Oreochromis niloticus) di Rawa Dan Tambak Paluh Merbau Percut Sei Tuan

9 144 57

Studi Pembudidayaan Ikan Nila (Oreochromis Niloticus) Dalam Air Tawar Dan Dalam Campuran Air Tawar Dan Air Laut

3 92 100

Efektifitas Pertumbuhan Bibit Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Terhadap Pengaruh Mineral Fe, Na, Ca, Mg, Dan Cl Pada Akuarium Air Tawar Dan Campuran Air Tawar Dan Air Laut.

4 66 64

Analisis Pembudidayaan Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Dalam Kolam Air Tawar Dan Campuran Air Laut Berdasarkan Perubahan Kandungan Mineral

2 52 116

Kerusakan Hati Ikan Nila (Oreochromis Niloticus Linnaeus, 1758) Di Sungai Cimanuk Lama Indramayu Dan Di Media Uji Laboratorium Yang Terpapar Kromium

2 24 54

Analisis Kualitas Air dan Kandungan Logam Berat Kromium (Cr) Pada Air, Sedimen, dan Daging Ikan Nila (Oreochromis niloticus Linn.) di Sungai Premulung Kota Surakarta.

0 0 16

KANDUNGAN LOGAM BERAT KADMIUM (Cd) PADA IKAN NILA (Oreochromis niloticus), AIR, DAN SEDIMEN SERTA KUALITAS AIR DI ROWO JOMBOR, KLATEN.

0 0 14

Kandungan Logam Berat Pada Air, Sedimen dan Ikan Nila (Oreochromis niloticus Linn) di Karamba Danau Rawapening - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 1

Kandungan Logam Berat Pada Air, Sedimen dan Ikan Nila (Oreochromis niloticus Linn) di Karamba Danau Rawapening - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 15

TAP.COM - KONDISI BIOMETRIK IKAN NILA, OREOCHROMIS NILOTICUS - MASYARAKAT ...

0 0 12