Kondisi histologis organ insang dan hati ikan nila

positif; jumlah ikan n TKG IV untuk fekunditas adalah 11 ekor di stasiun 1, 33 ekor di stasiun 2, 13 ekor di stasiun 3 dengan asumsi berat dan panjang ikan seukuran Tabel 7 menunjukkan pola pertumbuhan ikan nila yang berbeda pada setiap TKG di tiga stasiun, ada tiga pola pertumbuhan yang diperoleh yaitu isometrik, allometrik negatif, dan allometrik positif. Pola pertumbuhan ikan nila pada TKG IV memiliki pola pertumbuhan yang sama di tiga stasiun. Nilai faktor kondisi ikan nila di tiga stasiun menunjukkan hasil berbeda nyata p0,05 di stasiun 2 dan 3. Beberapa nilai faktor kondisi yang diperoleh terjadi penurunan di stasiun 2 dan mengalami peningkatan di stasiun 3. Nilai IKG ikan nila di tiga stasiun menunjukkan hasil berbeda nyata p0,05 di stasiun 3, selain itu juga nilai IKG yang diperoleh mengalami peningkatan di stasiun 2. Fekunditas ikan nila di tiga stasiun menujukkan hasil berbeda nyata p0,05 di stasiun 2 dan nilai fekunditas terendahnya terdapat di stasiun 2. Diameter telur ikan nila berbeda nyata p0,05 di tiga stasiun dan diameter telur tertingginya terdapat di stasiun 2. Nilai HSI ikan nila di tiga stasiun menunjukkan hasil berbeda nyata p0,05 di stasiun 2 dan 3 pada TKG III. Nilai HSI ini umumnya mengalami peningkatan dari stasiun 1 sampai 3. Nilai BIR ikan nila di tiga stasiun menunjukkan hasil berbeda nyata p0,05 di stasiun 2 dan 3. Nilai BIR umumnya mengalami peningkatan dari stasiun 1 ke 2 dan menurun dari stasiun 2 ke 3.

4. Kondisi histologis organ insang dan hati ikan nila

Data penilaian kerusakan jaringan dari organ insang ikan nila hasil tangkapan di sungai dan yang dibudidayakan di KJA disajikan pada Tabel 8. Tabel 8 Data hasil penilaian kerusakan jaringan pada organ insang ikan nila Jenis Kerusakan Stasiun 1 2 3 A B C A B C A B C Peradangan dengan adanya limfosit Kongesti Hemoragi Edema Nekrosis + - + - - + + - - - + - - - - ++ - - + - + + - + + + - - + - + + - - - + - + + + + - + - - Nilai 1 1 1 1 3 1 1 3 1 Tingkat kerusakan R R R R B R R B R Keterangan: A ikan nila 30 – 90 g dari sungai, B ikan nila 100 – 250 g dari sungai, C ikan nila 100 – 250 g dari KJA; - tidak ada kerusakan, + ada kerusakan, ++ ada kerusakan dan berat; R ringan, B berat Berdasarkan Tabel 8 diketahui bahwa organ insang ikan nila di stasiun 1 sampai 3 mengalami kerusakan ringan hingga berat. Kerusakan berat dapat dilihat di stasiun 2 dan 3 pada ikan nila 100 – 250 g dari hasil tangkapan di sungai. Gambaran perubahan struktur organ insang ikan nila di tiga stasiun disajikan pada Gambar 6. Gambar 6 Perubahan struktur organ insang ikan nila. K kontrol, 1 stasiun 1, 2 stasiun 2, 3 stasiun 3; A ikan nila 30 – 90 g dari sungai, B ikan nila 100 – 250 g dari sungai, C ikan nila 100 – 250 g dari KJA; L peradangan dengan adanya limfosit, K kongesti, H hemoragi, E edema, N nekrosis; perbesaran 400x Gambar 6 menunjukkan bahwa terjadi kerusakan jaringan dari organ insang ikan nila di stasiun 1 berupa peradangan dengan adanya limfosit, kongesti, dan hemoragi. Jenis kerusakan tersebut termasuk tingkat kerusakan ringan. Pada stasiun 2 dan 3 terjadi peningkatan kerusakan menjadi kerusakan berat, ditunjukkan dengan peradangan berupa munculnya limfosit, kongesti, edema, hemoragi, dan nekrosis. Data penilaian kerusakan jaringan dari organ hati ikan nila yang berasal dari hasil tangkapan di sungai dan yang dibudidayakan di KJA disajikan pada Tabel 9. L 100 µm H L K L 100 µm 100 µm 100 µm 100 µm 100 µm 100 µm 100 µm 100 µm 100 µm 100 µm 100 µm E N K E L E L K H H K K K 3A 3B 3C 2A 2B 2C 1A 1B 1C N Tabel 9 Data hasil penilaian kerusakan jaringan pada organ hati ikan nila Jenis Kerusakan Stasiun 1 2 3 A B C A B C A B C Peradangan dengan adanya limfosit Kongesti Hemoragi Edema Degenerasi lemak Degenerasi inti sel Degenerasi hidropis + - - + - - - + - - - - - - + - - + + - - + - + - ++ ++ ++ + - - - - - - + - - - - - - - ++ - + ++ - + + - - - - - ++ + - - - - - - Nilai 1 1 2 3 1 1 3 3 1 Tingkat kerusakan R R S B R R B B R Keterangan: A ikan nila 30 – 90 g dari sungai, B ikan nila 100 – 250 g dari sungai, C ikan nila 100 – 250 g dari KJA; - tidak ada kerusakan, + ada kerusakan, ++ ada kerusakan dan berat; R ringan, B berat Berdasarkan Tabel 9 diketahui bahwa organ hati ikan nila di stasiun 1 sampai 3 mengalami kerusakan ringan hingga berat. Kerusakan berat dapat dilihat di stasiun 2 dan 3 pada ikan nila 30 – 90 g dari hasil tangkapan di sungai, selain itu juga kerusakan berat terjadi pada ikan nila 100 – 250 g di stasiun 3 dari hasil tangkapan di sungai. Gambaran perubahan struktur organ hati ikan nila di tiga stasiun disajikan pada Gambar 7. 100 µm 100 µm 100 µm 100 µm 100 µm 100 µm 100 µm 100 µm DL L E L DL DI L L L K 1A 1B 1C K 2A 2B 2C Gambar 7 Perubahan struktur organ hati ikan nila. K kontrol, 1 stasiun 1, 2 stasiun 2, 3 stasiun 3; A ikan nila 30 – 90 g dari sungai, B ikan nila 100 – 250 g dari sungai, C ikan nila 100 – 250 g dari KJA; L peradangan dengan adanya limfosit, K kongesti, H hemoragi, E edema, DL degenerasi lemak, DI degenerasi inti sel, DH degenerasi hidropis; perbesaran 400x Gambar 7 menunjukkan bahwa terjadi kerusakan ringan, ditunjukkan dengan peradangan yang berupa munculnya limfosit dan adanya edema 1A dan 1B. Kerusakan yang terjadi termasuk tingkat kerusakan sedang ditandai dengan adanya degenerasi lemak 1C. Pada stasiun 2 terjadi kerusakan berat yang ditunjukkan dengan adanya degenerasi lemak dan inti sel 2A dan stasiun 3 terjadi kerusakan berat yang ditunjukkan dengan adanya degenerasi hidropis 3A.

5. Konsumsi maksimum mingguan daging ikan nila

Dokumen yang terkait

Identifikasi Dan Prevalensi Ektoparasit Pada Ikan Nila (Oreochromis niloticus) di Rawa Dan Tambak Paluh Merbau Percut Sei Tuan

9 144 57

Studi Pembudidayaan Ikan Nila (Oreochromis Niloticus) Dalam Air Tawar Dan Dalam Campuran Air Tawar Dan Air Laut

3 92 100

Efektifitas Pertumbuhan Bibit Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Terhadap Pengaruh Mineral Fe, Na, Ca, Mg, Dan Cl Pada Akuarium Air Tawar Dan Campuran Air Tawar Dan Air Laut.

4 66 64

Analisis Pembudidayaan Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Dalam Kolam Air Tawar Dan Campuran Air Laut Berdasarkan Perubahan Kandungan Mineral

2 52 116

Kerusakan Hati Ikan Nila (Oreochromis Niloticus Linnaeus, 1758) Di Sungai Cimanuk Lama Indramayu Dan Di Media Uji Laboratorium Yang Terpapar Kromium

2 24 54

Analisis Kualitas Air dan Kandungan Logam Berat Kromium (Cr) Pada Air, Sedimen, dan Daging Ikan Nila (Oreochromis niloticus Linn.) di Sungai Premulung Kota Surakarta.

0 0 16

KANDUNGAN LOGAM BERAT KADMIUM (Cd) PADA IKAN NILA (Oreochromis niloticus), AIR, DAN SEDIMEN SERTA KUALITAS AIR DI ROWO JOMBOR, KLATEN.

0 0 14

Kandungan Logam Berat Pada Air, Sedimen dan Ikan Nila (Oreochromis niloticus Linn) di Karamba Danau Rawapening - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 1

Kandungan Logam Berat Pada Air, Sedimen dan Ikan Nila (Oreochromis niloticus Linn) di Karamba Danau Rawapening - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 15

TAP.COM - KONDISI BIOMETRIK IKAN NILA, OREOCHROMIS NILOTICUS - MASYARAKAT ...

0 0 12