Analisis korelasi Distribusi spasial antara lokasi penelitian dengan beberapa variabel pengamatan penelitian

c. Indeks Dominansi Simpson D

Indeks dominansi yaitu suatu nilai yang dapat menunjukkan keseimbangan dominansi dalam suatu pembagian jumlah individu tiap jenis Krebs 1972 yang dihitung menggunakan melalui rumus : Keterangan : D = indeks dominansi Simpson = jumlah individu setiap genus N = total individu seluruh spesies Nilai Indeks Dominansi dapat dihitung berdasarkan indeks yang ada pada Tabel 8 sebagai berikut : Tabel 8 Indeks Dominansi Simpson Indeks Dominansi D Kriteria 0.50 Rendah atau hampir tidak spesiesgenera yang mendominasi populasi 0.50 – 0.75 Sedang, tidak ada spesies genera yang mendominasi populasi 0.75 – 1.00 Tinggi, ada salah satu spesies genera yang mendominasi populasi

3.7 Analisa hubungan

3.7.1 Analisis korelasi

Untuk menganalisis hubungan antara tutupan karang hidup dengan ikan herbivora, tutupan karang hidup dengan alga, alga dan ikan hebivora serta tingkatan rekriutmen karang dengan alga dilakukan Korelasi Pearson dengan menggunakan software Microsoft Excel 2007. Korelasi ini digunakan untuk menyatakan hubungan antara dua buah variabel tanpa melihat atau memperhatikan variabel bebas dan variabel terikat. Ukuran statistik yang digunakan untuk mengetahui keeratan dan arah hubungan diantara dua variable tersebut dinamakan koefisien korelasi r yang besarnya berada dalam nilai -1 sampai dengan +1. Bentuk dan besarnya hubungan yang dinyatakan dengan memiliki nilai -1 ≤ r ≤ 1 yang dapat dikategorikan dengan kriteria sebagai berikut : - Jika r 0 berarti hubungan X dan Y merupakan hubungan negatif. Artinya, jika X naik maka Y turun. Sebaliknya, jika X turun maka Y naik. - Jika r 0 berarti hubungan X dan Y merupakan hubungan positif. Artinya, jika X naik maka Y naik. Sebaliknya, jika X turun maka Y turun. - Jika r = 0 berarti hubungan X dan Y tidak ada hubungan. Artinya, jika suatu variabel berubah maka tidak akan mempengaruhi variable yang lainnya - Jika r = -1 atau 1 berarti hubungan X dan Y terdapat hubungan negative atau positif yang kuat sempurna. Kriteria penilaian yang digunakan menurut Purwoto A 2007 adalah : r = 0 Tidak ada hubungan 0 r 0,6 Hubungan lemah 0,6 ≤ r ≤ 0,8 Hubungan sedang 0,8 ≤ r 1 Hubungan kuat r = 1 Hubungan kuat sempurna

3.7.2 Distribusi spasial antara lokasi penelitian dengan beberapa variabel pengamatan penelitian

Distribusi ini mengkaji beberapa varibel dengan menggunakan analisis komponen utama Principal Component Analysis

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil 4.1.1 Gambaran Stasiun Penelitian Penelitian dilaksanakan di sepuluh stasiun pengamatan yaitu : Tanjung Kelapa, Bolok, Pulau Kambing, Hansisi, Tanjung Uikalui,Uiasa 1, Uiasa 2, Otan Pasir Panjang, Paradiso. Lokasi penelitian dibagi dalam 3 kategori keterwakilan terdiri dari : kawasan A stasiun 1,2, kawasan B stasiun 3,4,5,6,7 dan 8 dan kawasan C stasiun 9, 10. Berdasarkan survei dan pengamatan di lapangan maka didapat gambaran umum kondisi pada saat penelitian di masing-masing kawasan sebagai berikut: Kawasan A : merupakan areal dengan aktivitas yang cukup tinggi dimana pada kawasan ini terdapat beberapa pelabuhan yaitu Pelabuhan Umum, Pelabuhan Rakyat, Pelabuhan Perikanan, Pangkalan Utama Angkatan Laut, Pangkalan Polisi Perairan serta Pelabuhan El Nusa. Pengamatan dan pengukuran data dilakukan pada pagi hari keadaan perairan relatif tenang atau tidak bergelombang. Secara visual karang yang dijumpai didominasi jenis karang Acropora dan Non Acropora. Kawasan B : terletak pada Pulau Semau yang berada tepat di depan perairan Teluk Kupang. Pengamatan dan pengukuran data dilakukan pada pagi hari keadaan perairan relatif tenang atau tidak bergelombang. Secara visual karang yang dijumpai didominasi patahan karang rubble, karang lunak soft coral serta pertumbuhan karang Acropora dan Non Acropora. Berdasarkan informasi dengan nelayan setempat daerah ini memiliki tingkat gangguan tinggi dari aktivitas penangkapan yang menggunakan bom blast fishing dan bius potassium sianida. Hal ini didukung dengan areal tersebut yang jauh dari pengawasan aparat. Kawasan C : daerah ini merupakan daerah yang terjangkau oleh masyarakat setempat karena berhadapan langsung dengan pemukiman. Perairan ditandai oleh arus yang tenang, dimana pada saat surut masyarakat setempat berjalan kaki sepanjang pantai untuk memungut hasilmenangkap ikan- ikan yang terperangkap saat air surut. Pengamatan dan pengukuran data dilakukan pada pagi hari keadaan perairan relatif tenang atau tidak bergelombang. Secara visual karang yang dijumpai didominasi pertumbuhan karang Acropora dan Non Acropora serta pertumbuhan alga