Trophic ekologi ikan karang Hubungan ikan karang dengan habitat

karang mati ini dibawa olah arus, selanjutnya menggeser atau menutupi karang- karang muda lain yang masih hidup, sehingga mencegah atau menghambat pemulihan karang Fox et al. 2003 Ancaman utama terumbu karang ialah penangkapan ikan berlebihan, praktek penangkapan ikan yang merusak, sedimentasi serta pencemaran yang berasal dari daratan. Aktifitas lainnya yang mengancam keberadaan terumu karang antara lain polusi baik dari perumahan, pertanian, pabrik dan juga kegiatan wisata yang tidak bersifat hati-hati serta pemanasan global Burke et al. 2002

2.2 Ikan karang

Habitat ikan di daerah tropis mempunyai jumlah spesies yang lebih banyak daripada daerah subtropis dan yang paling banyak jumlah ikannya adalah habitat spesies ikan karang dimana diduga ada sebanyak 4000 spesies Allen et al. 1996. Di perairan Indonesia terdapat sekitar 3000 jenis yang termasuk dalam 17 ordo dan 100 famili Kuiter 1992. Ikan-ikan karang memiliki warna yang cerah dan memiliki ciri khusus, sehingga membantu dalam mengidentifikasi spesies ikan tersebut. Selain warna, ciri tersebut dapat berfungsi untuk melindungi diri dari predator. Menurut Aldrin 1993 ikan karang dapat dibagi menjadi 3 kelompok yaitu : 1. Kelompok ikan target, yaitu ikan-ikan karang yang mempunyai manfaat sebagai ikan konsumsi, seperti kelompok ikan Famili Serranidae, Lutjanidae, Haemulidae dan Lethrinidae. 2. Kelompok ikan indikator, yaitu kelompok ikan karang yang dinyatakan sebagai indikator kelangsungan hidup terumbu karang yaitu Famili Chaetodontidae. 3. Kelompok ikan utamamayor, yaitu ikan-ikan yang berperan dalam rantai makanan, seperti ikan dari famili Pomacentridae, Scaridae, Acanthuridae, Caesionidae, Labridae, Siganidae, Mullidae dan Apogonidae.

2.2.1 Trophic ekologi ikan karang

Trophic levels adalah posisi makan memakan di dalam rantai makanan seperti produsen primer, herbivora, karnivora dan sebagainya. Hallacher 2003 menyatakan tingkat trophic di laut terdiri dari lima yaitu: 1. Trophic tingkat 1 Tingkat 1 di laut terdiri dari tumbuhan laut yang mencakup fitoplankton, rumput laut dan beberapa jenis lamun. Tumbuhan ini adalah produsen primer yang menangkap energi matahari untuk menjadi bentuk yang dapat digunakan makhluk hidup lain di tingkat trophic lainnya. 2. Trophic tingkat 2 Organisme pada tingkat 2 memiliki keragaman yang tinggi dan juga cara yang beragam dalam menggunakan sumber makanan dalam tingkat trophic pertama. Yang termasuk dalam tingkat ini adalah browsers dan grazer, filter feeders dan deposit feeders 3. Trophic tingkat 3 Pada tingkat ini terdiri dari karnivora, yang secara aktif memburu dan memakan herbivora tingkat ke dua. 4. Trophic tingkat 4 Tingkat ini merupakan tingkat karnivora berikutnya dimana karnivora pada tingkat ini memburu dan memakan karnivora dan herbivora tingkat lebih rendah. 5. Trophic tingkat 5 Pada tingkat ini ditempati oleh top predator yaitu ikan hiu.

2.2.2 Hubungan ikan karang dengan habitat

Menurut Choat and Bellwood 1991 menjelaskan interaksi ikan karang dengan terumbu karang dalam 3 bentuk hubungan yaitu : 1. Interaksi langsung, yaitu sebagai tempat berlindung dari predator. 2. Interaksi dalam mencari makanan, meliputi hubungan antar ikan karang dan biota yang hidup pada karang termasuk alga 3. Interaksi tidak langsung sebagai akibat dari struktur karang dan kondisi hidrologi dan sedimen. Sedangkan menurut Nybakken 1992 interaksi ikan karang lainnya yang terjadi dalam ekosistem terumbu karang adalah : 1. Pemangsaan, dimana ada dua kelompok ikan yang secara aktif memakan koloni-koloni karang, yaitu spesies memakan polip-polip karang, seperti ikan buntal Tetraonotidae, ikan kuli pasir Monachantidae, ikan pakol Balistidae dan ikan kepe-kepe Chaetodontidae dan kelompok multivoraomnivore yang memindahkan polip karang untuk mendapatkan alga atau invertebrata yang hidup dalam lubang kerangka. 2. Grazing, dilakukan oleh ikan-ikan famili Siganidae, Pomacentridae, Acanthuridae dan Scaridae yang merupakan herbivora grazer pemakan alga sehingga pertumbuhan alga yang berkompetisi ruang dengan karang dapat terkendali. Nybakken 1992 menyatakan tipe pemangsaan yang paling banyak di terumbu karang adalah karnivora yakni sekitar 50 – 70 dari spesies ikan. Ikan herbivora dan pemakan karang merupakan kelompok besar kedua yaitu sekitar 15 dari spesies yang ada. Sisanya berupa omnivora atau multivora yaitu ikan- ikan dari famili Pomachantidae, Chaetodontidae, Monachantidae, Ostachiontidae dan Tetradontidae. Ikan-ikan pemakan zooplankton memiliki ukuran tubuh kecil, yaitu dari famili Clupidae dan Atherinidae.

2.3 Ikan herbivora