Kondisi alga Pembahasan 1 Kondisi ekosistem terumbu karang

• grazerdetritivores: berperan penting dalam resilien karang dengan mengkonsumsi turf alga dimana dengan cara tersebut menghambat pertumbuhan alaga yang berkompetisi ruang dengan karang. Tidak seperti Scaridae grazer menggali atau menggaruk substrat yang dikonsumsi. Grazer termasuk kelompok Siganidae, Acanthuridae. Beberapa jenis Acanthuridae selain mengkonsumsi alga juga sedimen dan beberapa binatang kecil. Meskipun alga yang dikonsumsi dalam jumlah sedikit tetapi karena kelompok ini biasanya bergerombolschooling dalam jumlah yang banyak maka dapat mengkonsumsi alga dalam jumlah yang cukup banyak • browsers: kelompok ini selalu mengkonsumsi alga.berperan penting dalam mengurangi overgrowth karang oleh alga. Kelompok ini terdiri dari beberapa unicornfishes, rudderfishes,batfishes,rabbitfish Siganidae dan parrotfishes Scaridae jenis Calotomus dan Leptoscrus

4.2.3 Kondisi alga

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan tutupan alga yang berbeda pada masing-masing kawasan. Kawasan B memiliki tutupan alga paling rendah sedangkan kawasan C memiliki tutupan alga paling tinggi. Jenis alga berdasarkan hasil pengamatan yaitu turf alga. Hal ini disebabkan adanya aliran sungai yang membawa nutrient yang memicu pertumbuhan alga. Alga merupakan korban utama dari ikan herbivora. Alga yang menjadi target dari hewan herbivora dapat dikelompokkan berdasarkan fungsi ekologisnya. Di dalam hubungan ikan herbivora, tanaman sebagai pihak yang mempertahankan diri harus mengembangkan upaya evolusioner agar dapat tetap tumbuh dan berkembangbiak. Hay 1997 memberikan kajian review yang lengkap tentang bermacam-macam upaya evolusioner yang dilakukan oleh alga untuk menurunkan kerugian akibat ikan herbivora. Upaya evolusioner alga untuk meningkatkan resistensi terhadap ikan herbivora dilakukan dengan menghasilkan suatu struktur atau bahan kimia yang tidak disukai oleh pemakannya, yang disebut sebagai deterrants. Struktur thallus yang berkapur atau yang berbentuk padat dan keras, misalnya, dapat dihindari oleh herbivora tertentu. Demikian pula dengan dihasilkannya metabolit sekunder yang dapat menyebabkan herbivora mengalami gangguan ketika memakannya. Sebagian alga meningkatkan resistensi dengan jalan meningkatkan laju pemulihan turnover, misalnya turf algae. Strukturnya yang sederhana dan membutuhkan sedikit bahan penyusun membuat turf algae dapat terus bertahan walaupun laju ikan herbivora sangat tinggi. Peran ikan herbivora sangat penting untuk mempertahankan komunitas karang dalam berkompetisi dengan alga. Dalam kondisi banyak nutrien, kecepatan pertumbuhan alga yang pesat dapat membuat alga menutupi karang overgrowth. Karang yang kalah dalam kompetisi spasial tersebut mengalami kekurangan cahaya matahari sehingga terjadi penurunan metabolisme dan pertumbuhan. Secara alami alga merupakan biota yang sangat cepat menempati setiap ruang yang kosong. Jika ikan herbivora dihilangkan dari kawasan tersebut, larva karang sulit mendapatkan substrat keras untuk menempel dan tumbuh. Larva planula karang sangat membutuhkan kehadiran hewan herbivora untuk membuka ruang yang penuh alga sehingga dapat menjadi tempat penempelan. Kehadiran hewan herbivora juga dibutuhkan anakan karang agar alga tidak menghalanginya dari sinar matahari. Laju kelulushidupan koloni karang dilaporkan rendah dengan adanya alga yang tumbuh didekatnya Lirman 2001. Sebagian alga dapat secara aktif menyerang jaringan karang di dalam kompetisi memperebutkan ruang. Pada awalnya McCook 2001 meragukan apakah alga dapat menyerang karang secara agresif, ataukah hanya sekedar menutupi karang dari cahaya matahari. Dari kajian pustaka hingga tahun 2001 tersebut, alga dianggap tidak dapat menyebabkan kematian karang melainkan secara tidak langsung menurunkan kelulushidupan karang. Kecepatan tumbuh alga yang dapat memberikan dampak negatif terhadap komunitas karang dianggap hanya muncul jika terjadi pengkayaan nutrien. Tetapi Jompa and McCook 2002 melaporkan fakta baru bahwa ‘turf algae’ Anotrichium tenue dan Corallophila huysmansii dapat tumbuh menutupi dan melukai jaringan karang Porites. Kehadiran ikan herbivora dapat menjadi penyelamat karang tertentu dari agresivitas alga tersebut. Di GBR, alga Sargassum siliquosum yang ditransplantasi dari terumbu di paparan dalam ke paparan tengah dapat tumbuh dengan baik jika dikurung dari hewan herbivora McCook et al. 1996. Alga terutama turf alga di ekosistem terumbu karang merupakan produsen primer karena dapat berfotosintesis sehingga menjadikan alga sebagai makanan bagi herbivora namun jika alga berlimpah akan menimbulkan degradasi terumbu karang, yaitu terjadi pergantian fase dari terumbu karang menjadi makroalga Jompa McCook 2002

4.2.4 Kondisi ekosistem terumbu karang, kelimpahan ikan herbivora dan kelimpahan alga