4.1.2 Kondisi Lingkungan Perairan
Kualitas air pada prinsipnya merupakan pencerminan dari kualitas lingkungan. Air merupakan medium bagi kehidupan organisme perairan. Kualitas
air akan mempengaruhi dan menentukan kemampuan hidup organisme perairan tersebut. Pengamatan kondisi lingkungan perairan secara umum menunjukkan
hasil yang mendukung bagi kehidupan biota laut dengan kisaran nilai yang diijinkan menurut KepMen Negara LH No. 51 Tahun 2004 tentang baku mutu air
laut untuk biota laut Tabel 9
Tabel 9 Rata-rata nilai kondisi lingkungan perairan
Stasiun Suhu
Salinitas Kec
Ked TSS
pH °C
M mgl
1 28.00
32.80 100
8.00 14.00
7.30 2
28.00 32.50
100 7.00
14.40 7.30
3 28.00
32.50 90
11.00 12.00
7.40 4
28.00 32.50
90 6.00
20.00 7.40
5 29.00
32.70 100
6.00 15.00
7.80 6
28.00 32.50
100 5.00
13.60 8.20
7 29.00
32.50 100
5.00 13.60
8.20 8
28.00 32.50
100 7.00
14.50 8.50
9 29.00
32.50 90
6.00 13.00
7.50 10
29.00 32.50
90 5.00
13.00 7.50
Rerata 28.40
32.55 96
6.60 14.31
7.70 St dev
± 0.52 ±0.11
± 5.16 ±1.84
±2.18 ±0.44
Nilai TSS tertinggi terdapat pada stasiun 4 sebesar 20. Tingkat kekeruhan yang tinggi menyebabkan organisme mengeluarkan banyak energi
untuk menghalau sedimen yang masuk Supriharyono 2007 sehingga energi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan berkurang. Akibat dari berkurangnya energi
untuk tumbuh maka organisme tersebut memilih untuk pergi atau mati. Bagi hewan-hewan yang bersifat bergerak seperti ikan dapat pergi untuk mencari
lingkungan yang lebih baik, namun bagi hewan yang bersifat menetap seperti karang dan alga cenderung mengalami kematian.
4.1.3 Ekosistem Terumbu karang Ekosistem terumbu karang di lokasi penelitian berdasarkan substrat dasar
dapat dibagi menjadi komponen biotik dan abiotik. Komponen biotik pertama adalah karang hidup. Tutupan karang hidup di lokasi penelitian berkisar antara
4.33 - 49.66 dengan rata-rata tutupan karang hidup adalah 32.17 Gambar 5. Kondisi karang hidup berdasarkan Gomez Yap 1988 dapat dikategorikan
buruk sampai sedang. Berdasarkan hasil pengamtan maka tiga stasiun penelitian termasuk kategori buruk dan tujuh stasiun dengan kategori sedang.
Berdasarkan tutupan karang hidup dapat disimpulkan bahwa kondisi karang hidup di lokasi penelitian berkategori sedang.
Gambar 5 Rata-rata presentase tutupan dasar untuk kategori biota dan substrat di lokasi penelitian
Tutupan karang keras bervariasi pada stasiun penelitian dengan persentase tertinggi di stasiun 1 49.66 sedangkan persentase terendah di
stasiun 4 sebesar 4.33. Lampiran 1. Pada stasiun 4 dengan tutupan karang keras terendah dijumpai banyak patahan karang rubble dan tutupan karang
lunak soft coral yang cukup tinggi yaitu 48.00. dan 45.83 Biota lain yang berasosiasi dengan ekosisitem terumbu karang juga
ditemukan di semua stasiun penelitian dengan jumlah yang relatif kecil yaitu sebesar 1.00 - 18.00. Jumlah pertumbuhan karang mudarekruitmen dengan
jumlah yang relatif kecil yaitu sebesar 1.33 - 6.24 terlihat pada semua stasiun kecuali stasiun 4 dan stasiun 5 tidak ditemukan adanya rekruitmen
karang. Tutupan alga pada ditemukan bervariasi pada semua stasiun penelitian KARANG
HIDUP 32
ALGA 14
SOFT CORAL 27
BIOTA LAIN 9
RUBBLE 13
SAND 5
Gambar 6 Presentase tutupan dasar untuk kategori biota dan substrat di lokasi penelitian
Gambar 6 menggambarkan presentase tutupan dasar di lokasi penelitian dimana masing-masing stasiun memiliki presentase tutupan dasar yang cukup
bervariasi. Presentase tutupan karang lunaksoft coral tertinggi di stasiun 5 sebesar 70 dan sebaliknya presentase tutupan soft coral terendah di stasiun 1
dan stasiun 2 dimana masing-masing sebesar 1.3. Presentase tutupan karang hidup tertinggi di stasiun 1 sebesar 49.66 dan terendah di stasiun 4 sebesar
4.33 . Presentase tutupan alga tertinggi di stasiun 2 sebesar 22.67 dan terendah di stasiun 4 sebesar 1.84 . Patahan karang mati rubble ditemukan di
semua stasiun dengan presentase tutupan tertinggi di stasiun 4 sebesar 48.00. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan tutupan karang lunaksoft coral
yang cukup tinggi pada stasiun penelitian di kawasan B apabila dibandingkan dengan kedua kawasan lainnya. Gambar 7 memperlihatkan perbandingan
perbandingan presentase tutupan karang hidup, rekruitmen dan soft coral. Pada stasiun yang memiliki presentase tutupan karang hidup yang tinggi dan
presentase tutupan soft coral yang rendah memliki tingkatan rekruitmen yang tinggi sedangkan pada stasiun dengan presentase tutupan karang hidup yang
lebih rendah dan presentase tutupan soft coral yang tinggi memiliki tingkatan rekruitmen yang lebih rendah.
10 20
30 40
50 60
70 80
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
P re
se nt
a se
t ut
pa n
Stasiun pengamatan
KARANG HIDUP ALGA
KARANG MATI SOFT CORAL
BIOTA LAIN RUBBLE
SAND
Gambar 7 Presentase tutupan karang hidup, rekruitmen dan karang lunak soft coral
4.1.4 Struktur Komunitas Ikan 4.1.4.1 Komposisi Jenis dan Suku Ikan Karang