dan juga overfishing terhadap hewan herbivora maka akan memperburuk kondisi tersebut. Jompa and McCook 2002 telah melakukan percobaan dengan
menutup jalan masuk bagi ikan herbivora, menuju karang Porites cylindrica yang berasosiasi dengan makroalga Lobophora variegata. Dengan tidak adanya ikan
herbivora, pertumbuhan Lobophora variegata lima kali lebih cepat bila dibandingkan di alam.
Dalam ekosistem terumbu karang, keberadaan alga adalah hal yang sangat mutlak dan telah menjadi bagian penting ekosistem terumbu karang yaitu
sebagai salah satu produser primer, karena alga membutuhkan substrat untuk melekat dan berkembang, maka keberadaannya menjadi pesaing utama bagi
hewan karang yang juga membutuhkan substrat dasar untuk berkembang. Disamping itu, karena pertumbuhannya jauh lebih cepat dibandingkan dengan
pertumbuhan karang, maka melimpahnya alga pada umumnya dapat mengakibatkan tertutupnya hewan karang dan pada beberapa kasus keberadaan
alga ini dapat membunuh hewan karang Jompa McCook 2002.
1.2 Perumusan Masalah
Kondisi ekosistem terumbu karang keberadaannya sangat berkaitan dengan faktor manusia dan faktor alam. Faktor manusia antara lain :
pengembangan industri, reklamasi lahan, polusi, kegiatan pertanian, eutrofikasi dan penangkapan ikan yang bersifat merusak sedangkan faktor alam berupa: bencana
alam, penyakit, global warming, ledakan populasi predator, berkurangnya ikan herbivora dan juga pemutihan karang. Banyaknya tekanan dan gangguan
terhadap ekosistem ini menyebabkan ekosistem terumbu karang terus mengalami degradasi.
Berdasarkan penjelasan diatas maka permasalahan terkait dengan penelitian antara lain:
1. Ketergantungan masyarakat pesisir Teluk Kupang terhadap keberdayaan
sumberdaya perikanan sebagai sumber kehidupan 2.
Pemanfaatan sumberdaya yang bersifat merusak terumbu karang 3. Keberadaan ikan karang khususnya ikan herbivora
1.3 Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji hubungan antara tutupan karang dan tingkat kelimpahan ikan herbivora.
1.4 Kerangka pikir penelitian
Penangkapan ikan dengan cara yang bersifat merusakdestructive fishing seperti penggunaan bom dan racun sianida serta alat penangkap ikan yang
merusak lainnya menyebabkan hancurnya ekosistem terumbu karang dan berkurangnya ketersediaan ikan karang.
Pengeboman ikan dengan dinamit atau dengan racikan bom lainnya, dapat menghancurkan struktur terumbu karang,
dan membunuh ikan yang ada di sekelilingnya. Dampak lain dari penggunaan bom yaitu pada areal yang awalnya didominasi terumbu karang berubah menjadi
areal yang didominasi alga atau karang lunaksoft coral Fox et al. 2003 Penangkapan ikan secara berlebihan terutama jenis ikan herbivora
memberikan dampak perubahan pada ukuran, tingkat kelimpahan, dan komposisi jenis ikan. Hal itu disebabkan ikan turut berperan di dalam mencapai
keseimbangan yang harmonis di dalam ekosistem terumbu karang. Penangkapan besar-besaran akan menyebabkan terumbu karang menjadi rapuh
terhadap gangguan dari alam maupun gangguan dari kegiatan manusia. Tanpa ikan-ikan dan hewan-hewan avertebrata laut, maka populasi karang akan
digantikan oleh populasi alga yang mencegah penempelan dan pertumbuhan larva karang pada substrat.
Secara ringkas, kerangka pikir ditunjukkan pada gambar 1.
Gambar 1 Kerangka pikir penelitian
Ekosistem terumbu karang di Teluk Kupang
Paremeter lingkungan
Kondisi terumbu karang
Ikan herbivora
Kondisi alga
Deskripsi kondisi parameter
Deskripsi kondisi alga
Deskripsi ikan herbivora
Deskripsi kondisi terumbu karang
Analisis hubungan lingkungan terumbu
karang dan alga Analisis kondisi terumbu
karang dan alga Analisis kondisi terumbu
karang, ikan herbivora dan alga
Analisis Pengelolaan
1.5 Manfaat