Kelimpahan ikan herbivora Pembahasan 1 Kondisi ekosistem terumbu karang

Berdasarkan hasil penelitian pada kawasan B menunjukkan tutupan karang lunaksoft coral yang tertinggi bila dibandingkan pada kawasan A dan kawasan C. Jenis soft coral yang dominan yaitu: Xenia dan Sinularia. Gangguan yang cukup besar terhadap ekosistem terumbu karang dapat menyebabkan terjadinya pergeseran keseimbanganphase shift dimana ekosistem yang awalnya didominasi karang keras berubah menjadi dominasi soft coral atau makrolaga Done 1992a. Menurut Fox et al. 2003 berdasarkan hasil pengamatan di Taman Nasional Komodo, setelah ekosistem terumbu karang pada areal tersebut mengalami kerusakan akibat pemboman maka, tutupan soft coral mendominasi areal tersebut sekitar 95 -100 terutama dari jenis Xenia, Sarcophyton, Nepthea dan Clavularia. Soft Coral tidak hanya mendominasi seluruh areal sebagai penjajah yang sukses, dengan fekunditas yang tinggi serta beberapa cara perluasan juga merupakan pesaing karang keras Benayahu Loya 1985. Soft coral juga menghalangi rekruitmen larva karang Scleractinia dengan mengeluarkan zat allelopathy Maida et al. 1995. Karang lunak Xenia puertogalerae dilaporkan mengurangi jumlah rekruitmen karang di sekitarnya Atrigenio Alino 1996. Faktor yang juga berpengaruh terhadap pertumbuhan dan rekruitmen karang adalah sedimen. Pada semua stasiun di ketiga kawasan mempunyai kadar TSS dengan nilai yang tidak berbeda jauh kecuali pada stasiun 4 di kawasan B. Fabricus 2005 menyatakan bahwa sedimen memperlihatkan dampak negatif terhadap terumbu karang. Sedimentasi mengurangi laju pertumbuhan dan kelangsungan hidup spesies karang meskipun dengan dampak yang berbeda diantara spesies karang dan juga tipe sedimen yang berbeda. Tutupan sedimen atau sediment trapping oleh alga adalah faktor utama yang mempengaruhi rekruitmen dan kelangsungan hidup pada tahapan awal pertumbuhan karang.

4.2.2 Kelimpahan ikan herbivora

Keberadaan ikan herbivora di dalam ekosistem terumbu karang memegang peranan penting dalam mempertahankan komunitas karang dalam berkompetisi dengan alga dan juga meningkatkan survival rekruitmen karang Nybakken 1992. Berdasarkan hasil penelitian dari semua stasiun penelitian, didominasi oleh ikan herbivora dari famili Pomacentridae, kemudian Acanthuridae, Scaridae dan Siganidae. Hal ini sesuai dengan Sasanti 1996 yang meneliti keanekaragaman dan kelimpahan ikan Pomacentridae di Selat Sunda, menyatakan bahwa famili ikan ini mempunyai kisaran luas terhadap kondisi lingkungan, menempati setiap tempat dengan bentuk yang bervariasi di terumbu karang, bersifat territorial,dijumpai mulai dari daerah pasang surut sampai dengan kedalaman 40 meter, mendiami habitat yang bervariasi serta hidup berasosiasi dengan karang, substrat yang berbatu, berpasir dan berlumpur. Menurut Nybakken 1992, menyatakan bahwa famili Pomacentridaeikan betok adalah ikan territorial yang secara selektif maupun tidak selektif memakan alga yang membentuk hamparan alga di dalam wilayah mereka, tetapi mencegah ikan-ikan lain masuk ke situ. Tindakan pencegahan terhadap ikan-ikan lain yang akan masuk ke wilayah mereka terutama terhadap ikan-ikan yang memiliki pola makan yang sama dengan mereka Choat Bellwood 1990. Hal ini menyebabkan pertumbuhan alga yang tinggi pada wilayah territori tersebut. Adanya ikan territori dan perlawanan mereka terhadap ikan yang lain mempunyai peranan penting dalan dinamika hubungan alga dan karang dalam ekosistem terumbu karang. Ikan territori dan hamparan alga yang dijaga berdampak negatif terhadap rekruitmen karang dimana alga dibiarkan bertumbuh sehingga mengurangi lahan untuk rekruitmen karang, sedangakan pada sisi lain berdampak positif dimana rekruitmen karang yang berlokasi dalam wilayah ikan- ikan tersebut terlindungi dari organisme lain yang menghambat pertumbuhan dan kelangsungan hidup rekruitmen karang tersebut Sammarco Williams 1982. Berdasarkan gambar 9 terlihat bahwa kelimpahan ikan herbivora tertinggi di stasiun 2 yang memiliki tutupan karang hidup tertinggi sedangkan kelimpahan ikan herbivora terendah di stasiun 4 dengan tutupan karang hidup terendah. Dari analisis korelasi menunjukkan adanya hubungan positif antara kelimpahan ikan dan tutupan karang hidup. Semakin tinggi tutupan karang hidup maka kelimpahan ikan semakin tinggi. Begitu juga sebaliknya semakin rendah tutupan karang hidup menyebabkan semakin rendahnya kelimpahan ikan. Hal ini sesuai dengan pernyataan bahwa ikan sebagai penyokong hubungan yang ada dalam ekosistem terumbu karang Nybakken, 1992. Hutomo, 1986 menyatakan bahwa keberadaan ikan-ikan sangat dipengaruhi oleh kesehatan terumbu karang yang ditunjukkan oleh presentase penutupan karang hidup. Menurut Choat and Bellwood 1990, di the Great Barrier Reef GBR Australia, ikan-ikan herbivora Scaridae telah diklasifikasikan berdasarkan osteologi dan myologi dari rahang oral dan pharyngeal ke dalam tiga kelompok fungsional, yaitu : sebagai penggali atau excavators, penggaruk atau scrapers, dan pemanen atau croppers Ikan penggali dan penggaruk memakan alga dan sekaligus polip karang. Kedua kelompok ini membuka ruang penempelan bagi larva karang dan spora alga. Ikan pemanen hanya memakan alga sehingga anakan karang dapat tumbuh dengan lebih baik. Green Bellwood 2009, berdasarkan hasil penelitian di Great Barrier Reef mengelompokkan ikan-ikan herbivora ke dalam beberapa functional groups berdasarkan bagaimana cara makan, apa jenis makanan dan dampaknya terhadap substrat. Berdasarkan hal tersebut ikan-ikan ikan herbivora dikelompokkan dalam 4 kelompok dimana masing-masing kelompok berbeda dan berpengaruh terhadap ketahanan ekosistem terumbu karang. yaitu : scraperssmall excavators, large excavatorsbioeroders, grazerdetritivores dan browsers. • scraperssmall excavators : terdiri atas 2 kelompok dari famili Scaridae, yang dibedakan menurut bentuk rahang dan kebiasaan makan. Keduanya memiliki kesamaan mengkonsumsi turf alga dan memindahkan beberapa komponen substrat. Tapi kedua jenis ini dibedakan dari jumlah substrat yang dipindahkan sementara mereka mengkonsumsi alga dan juga kontribusi kedua jenis ikan ini terhadap proses-proses dalam ekosistem seperti bioerosi. Kebanyakan parrotfishesfamili Scaridae adalah scraperspenggaruk. Spesies excavatorpenggali B.muricartum,Cetoscarus bicolor rdan Chlorurus menggali dan memindahkan sejumlah besar substrat dengan tiap gigitannya. Penggaruk dan penggali berukuran kecil 35 cm mempunyai peranan yang sama dalam resilien karang dengan dengan menghambat pertumbuhan alga dengan cara mengkonsumsi turf alga dan menyiapkan arealsubstrat untuk rekruitmen karang • large excavatorsbioeroders: mempunyai peranan penting dalam resilen karang seperti penggaruk dan penggali yang berukuran kecil. Kelompok ini juga sebagai agen utama bioerosi karang dimana ikan-ikan ini memindahkan karang mati dan karang keras sebagai areal rekruitmen karang. Kelompok ini berukuran 35 cm. Semakin besar ukuran kelompok ini maka memberikan dampak yang berbeda dari kelompok penggalipenggaruk kecil yaitu berperan dalam resilien karang dengan membuka areal baru untuk koloni coralin alga dan karang. • grazerdetritivores: berperan penting dalam resilien karang dengan mengkonsumsi turf alga dimana dengan cara tersebut menghambat pertumbuhan alaga yang berkompetisi ruang dengan karang. Tidak seperti Scaridae grazer menggali atau menggaruk substrat yang dikonsumsi. Grazer termasuk kelompok Siganidae, Acanthuridae. Beberapa jenis Acanthuridae selain mengkonsumsi alga juga sedimen dan beberapa binatang kecil. Meskipun alga yang dikonsumsi dalam jumlah sedikit tetapi karena kelompok ini biasanya bergerombolschooling dalam jumlah yang banyak maka dapat mengkonsumsi alga dalam jumlah yang cukup banyak • browsers: kelompok ini selalu mengkonsumsi alga.berperan penting dalam mengurangi overgrowth karang oleh alga. Kelompok ini terdiri dari beberapa unicornfishes, rudderfishes,batfishes,rabbitfish Siganidae dan parrotfishes Scaridae jenis Calotomus dan Leptoscrus

4.2.3 Kondisi alga