Ikan herbivora TINJAUAN PUSTAKA

memindahkan polip karang untuk mendapatkan alga atau invertebrata yang hidup dalam lubang kerangka. 2. Grazing, dilakukan oleh ikan-ikan famili Siganidae, Pomacentridae, Acanthuridae dan Scaridae yang merupakan herbivora grazer pemakan alga sehingga pertumbuhan alga yang berkompetisi ruang dengan karang dapat terkendali. Nybakken 1992 menyatakan tipe pemangsaan yang paling banyak di terumbu karang adalah karnivora yakni sekitar 50 – 70 dari spesies ikan. Ikan herbivora dan pemakan karang merupakan kelompok besar kedua yaitu sekitar 15 dari spesies yang ada. Sisanya berupa omnivora atau multivora yaitu ikan- ikan dari famili Pomachantidae, Chaetodontidae, Monachantidae, Ostachiontidae dan Tetradontidae. Ikan-ikan pemakan zooplankton memiliki ukuran tubuh kecil, yaitu dari famili Clupidae dan Atherinidae.

2.3 Ikan herbivora

Pada ekosistem terumbu karang, hewan pemakan tanaman atau herbivora merupakan komponen pengendali utama pertumbuhan tanaman alga. Alga merupakan biota yang sangat penting di dalam terumbu karang. Sebagai produsen primer, alga menambah daya dukung ekosistem terumbu karang. Kemampuannya untuk tumbuh secara cepat dapat berdampak negatif terhadap komunitas karang yang tumbuhnya lambat. Menurut Nybakken 1992, ikan-ikan herbivora terdiri dari famili Siganidae, Scaridae, Acanthuridae dan Pomacentridae. Ikan herbivora menyenangi turf alga sebagai makanannya. Turf alga memiliki ukuran kurang dari 2 cm dan tidak mengandung bahan kimia yang tidak disukai ikan. Ikan herbivora suka memakan tumbuhan yang kecil ukurannya, strukturnya sederhana dan berkumpul. Sale 1991. Ikan – ikan herbivora dalam memperoleh makan dengan 3 cara yaitu : 1 mempertahankan areateritori 2 berkelompok 3 individu Flores 2003. Kebanyakan ikan herbivora khususnya famili Pomacentridae bersifat teritori dimana berupa kebun alga sendiri dengan luasan sekitar 1 meter persegi dan menjaga kebun alga tersebut dan mengadakan perlawanan apabila kebun tersebut didatangi oleh famili ikan herbivora lainnya. Ikan-ikan herbivora biasanya dalam jumlah yang banyakschooling dimana jumlahnya yang banyak cukup berdampak terhadap alga. Di wilayah Karibia, ikan herbivore dari famili Scaridae dapat memakangrazing lebih dari 150.000 cabikan per meter persegi setiap harinya Birkeland 1997. Ikan-ikan Scaridae merupakan hewan pengikis ekternal yang dominan. Kelompok ini mengikis substrat dengan membersihkan materi sebagaimana kandungan alga yang mereka makan. Famili ini memiliki insting yang kuat dalam mencari makan dimana tidak akan mendekati alga yang memiliki zat kimia Sale 1991. Famili Siganidae memiliki jumlah jenis yang lebih sedikit, lebih konservatif dalam kebiasaan makannya serta memiliki pola distribusi yang terbatas. Kebanyakan dari famili adalah pemakan turf alga, namun beberapa jenis juga memakan jenis alga yang lebih besar. Ikan ini lebih selektif memilih makanan dibanding ikan lainnya Sale 1991. Kuiter 1992 menyatakan bahwa ikan-ikan dari famili Siganidae memiliki watak yang tenang seperti kelinci dan tidak agresif oleh karena itu dinamakan juga rabbitfish. Sifat tenang dari ikan ini mempengaruhi pola makannya yang menyeleksi terlebih dahulu jenis makanannya. Selain itu ketenangannya membuat ikan tersebut menjadi lebih pemalu dibandingkan dengan famili herbivora lainnya. Herbivora merupakan satu proses ekologis yang sangat penting pada ekosistem terumbu karang. Herbivora merupakan satu-satunya mekanisme yang mengendalikan kelimpahan alga. Jika pertumbuhan alga tidak dikendalikan maka komunitas alga akan segera mendominasi terumbu karang. Dominansi alga berdampak negatif pada komunitas karang batu. Herbivora menyediakan ruang kosong untuk penempelan larva karang. Herbivora yang lebih besar tidak hanya mencabik alga tetapi juga memarut dasar terumbu tempat tumbuhnya alga. Bagian kapur terumbu yang terbuka akibat cabikan tersebut akan segera ditumbuhi oleh bakteri dan layak untuk menjadi tempat penempelan larva planula karang.

2.4 Karakteristik alga pada ekosistem terumbu karang