Kelemahan Weaknesses Analisis Kelayakan Dan Strategi Pengembangan Usaha Pada Industri Minyak Atsiri Di Pt Xyz (Studi Kasus Tenant Balai Inkubator Teknologi)
40 keputusan dalam perusahaan didapatkan alternatif strategi, yang kemudian perlu
dilakukan adalah pembobotan terhadap masing-masing faktor dengan metode perbandingan berpasangan pairwise comparisons serta dilakukan pemeringkatan
rating terhadap faktor tersebut.
Matriks Internal Factor Evaluation
Perhitungan matriks IFE dimulai dengan memasukkan faktor-faktor internal utama berupa kekuatan dan kelemahan, kemudian dilakukan pembobotan dan
pemeringkatan pada masing-masing faktor-faktor internal tersebut, kemudian antara bobot dan peringkat tersebut dikalikan sehingga didapatkan hasil seperti
pada Tabel 11, dimana didapatkan nilai total perhitungan matriks IFE sebesar 2,484. Karena skor bobot dibawah 2,500 berarti perusahaan sedikit lemah secara
internal.
Tabel 11 Perhitungan Matriks IFE PT XYZ
Faktor-faktor Internal Utama Bobot
a Peringkat
b Skor Bobot
a x b Kekuatan
Kontinuitas bahan baku terjamin 0.050
4.000 0.200
RD dan fasilitas laboratorium yang baik 0.100
3.000 0.300
Integritas kerja yang tinggi 0.089
3.000 0.267
Selalu inovatif dengan produk baru yang diminati pasar
0.117 3.000
0.351 Memiliki jaringan yang luas dalam bisnis atsiri
dan turunannya 0.078
3.000 0.234
Jumlah A 1.352
Kelemahan
Kurangnya permodalan untuk pengembangan usaha
0.072 2.000
0.144 Memerlukan energi yang sangat besar untuk
melakukan penetrasi pasar 0.100
2.000 0.200
Alat produksi masih terbatas 0.106
2.000 0.212
Kemampuan karyawan belum merata 0.144
2.000 0.288
Jumlah SDM masih sedikit 0.144
2.000 0.288
Jumlah B 1.132
Total A + B 2.484
Berdasarkan perhitungan matriks IFE pada Tabel 11, bahwa selalu inovatif dengan produk baru yang diminati pasar merupakan faktor internal paling penting
yang menjadi kekuatan dari perusahaan dengan skor 0,351. hal ini terkait dengan faktor kekuatan yang lain yaitu RD dan fasilitas laboratorium yang baik dalam
meningkatkan mutu produk dan menciptakan produk inovatif dengan skor 0,300.
Sedangkan jumlah SDMkaryawan yang masih sedikit dan kemampuan karyawan yang belum merata menjadi kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan
41 dengan skor masing-masing 0,288. Kedua kelemahan tersebut saling berkaitan
karena dengan jumlah karyawan yang masih sedikit maka kemampuan karyawan tidak bisa disamaratakan, karena masing-masing karyawan sudah memiliki
keterampilan sendiri baik dibidang produksi, RD, pemasaran, keuangan dll.
Matriks Eksternal Factor Evaluation
Perhitungan matriks EFE dimulai dengan memasukkan faktor-faktor eksternal utama berupa peluang dan ancaman, kemudian dilakukan pembobotan
dan pemeringkatan pada masing-masing faktor-faktor eksternal tersebut, kemudian antara bobot dan peringkat tersebut dikalikan sehingga didapatkan hasil
seperti pada Tabel 12, dimana didapatkan nilai total perhitungan matriks EFE sebesar 2,649. Karena skor bobot diatas 2,500 menandakan perusahaan responnya
cukup bagus terhadap peluang dan ancaman.
Tabel 12 Perhitungan Matriks EFE PT XYZ
Faktor-faktor Eksternal Utama Bobot
a Peringkat
b Skor Bobot
a x b Peluang
Potensi bahan baku cukup besar 0.055
4.000 0.220
Permintaan pasar meningkat 0.055
3.000 0.165
Adanya kebijakan pemerintah dan road map yang jelas
0.139 3.000
0.417 Adanya lembaga riset lain di sekitar lokasi perusahaan
0.139 3.000
0.417 Adanya teknologi baru yang dapat memperkuat
bidang produksi 0.117
3.000 0.351
Jumlah A 1.570
Ancaman
Harga komoditi yang sangat fluktuatif 0.089
2.000 0.178
Permainan bahan baku di tingkat pengumpul 0.089
3.000 0.267
Permainan harga jual oleh perusahan besar 0.089
2.000 0.178
Permainan harga bahan baku oleh perusahaan besar 0.089
2.000 0.178
adanya perusahaan pendatang baru yang sejenis 0.139
2.000 0.278
Jumlah B 1.079
Total A + B 2.649
Berdasarkan perhitungan matriks EFE pada Tabel 12, bahwa adanya lembaga riset lain disekitar lokasi perusahaan dan adanya kebijakan pemerintah
dan road map yang jelas menjadi peluang utama yang dapat dimanfaatkan oleh perusahaan dengan skor 0,417. Kedua peluang tersebut saling berkaitan karena
dengan fasilitas laboratorium yang dimiliki oleh lembaga riset pemerintah dapat dimanfaatkan oleh perusahaan melalui kebijakan-kebijakan yang diatur oleh
pemerintah, walaupun selama selama ini menurut perusahaan dukungan pemerintah dirasa masih kurang.