39
4. Ancaman Threats
a. Harga komoditi yang sangat fluktuatif
Harga komoditi yang sangat fluktuatif menjadi ancaman utama yang dihadapi oleh perusahaan, jika strategi usahanya tidak benar permasalahan
ini dapat berakibat buruk pada kinerja perusahaan. Peran pemerintah sangat dibutuhkan untuk mengatur harga komoditi ini, karena selama ini aksi
pemerintah dirasa kurang jelas mendukung dalam industri minyak atsiri meskipun sudah ada road map yang jelas.
b. Permainan bahan baku di tingkat pengumpul
Permainan bahan baku yang dilakukan oleh pengumpul sangat berpengaruh terhadap harga beli bahan baku tersebut, jika stock bahan baku lebih sedikit
maka harganya akan cenderung naik. Selain itu tentunya para pengumpul menginginkan keuntungan yang sebesar-besarnya.
c. Permainan harga jual oleh perusahan besar
Perusahaan-perusahaan besar yang sudah eksisting atau mapan memiliki pengaruh yang besar dalam permainan harga produk, hal ini sangat
berpengaruh terhadap harga jual yang ditentukan oleh perusahaan karena harus mengikuti standar harga yang dimiliki oleh perusahaan yang sudah
mapan tersebut yang mengakibatkan margin keuntungan dari perusahaan ini lebih sedikit.
d. Permainan harga bahan baku oleh perusahaan
Perusahaan-perusahaan besar yang sudah eksisting atau mapan juga memiliki pengaruh yang besar dalam menentukan harga bahan baku baik
ditingkat petani langsung maupun tingkat pengumpul. Karena mereka membeli dengan partai besar, perusahaan besar cenderung lebih mudah
mendapatkan harga yang lebih murah dibanding dengan perusahaan yang membeli bahan baku dengan jumlah lebih sedikit dan juga karena stock
sudah menipis tentunya harga akan lebih mahal.
e. Adanya perusahaan pendatang baru yang sejenis
Perusahaan pendatang baru sejenis menjadi salah satu ancaman karena selain pangsa pasar berkurang, biasanya perusahaan baru tersebut dimiliki
atau dijalankan oleh bekas karyawan dari perusahaan yang sudah mapan yang ingin mendirikan perusahaan sendiri, sehingga mereka yang lebih
berpengalaman akan mudah untuk mengembangkan bisnisnya dengan jaringan yang sudah mereka miliki.
Analisis Matriks IFE dan EFE
Matriks IFE dan EFE memungkinkan sebuah organisasiperusahaan untuk memvisualisasikan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dapat
digunakan untuk membandingkan perusahaannya dengan pesaing Cassidy et al. 2013. Berdasarkan identifikasi dan analisis terhadap faktor internal dan faktor
eksternal perusahaan yang berpengaruh terhadap pengembangan industri minyak atsiri, melalui tanya jawab dan kuesioner yang diisi oleh pimpinan perusahaan PT
XYZ, yang dianggap sebagai pakar dan memiliki kapasitas sebagai pengambil
40 keputusan dalam perusahaan didapatkan alternatif strategi, yang kemudian perlu
dilakukan adalah pembobotan terhadap masing-masing faktor dengan metode perbandingan berpasangan pairwise comparisons serta dilakukan pemeringkatan
rating terhadap faktor tersebut.
Matriks Internal Factor Evaluation
Perhitungan matriks IFE dimulai dengan memasukkan faktor-faktor internal utama berupa kekuatan dan kelemahan, kemudian dilakukan pembobotan dan
pemeringkatan pada masing-masing faktor-faktor internal tersebut, kemudian antara bobot dan peringkat tersebut dikalikan sehingga didapatkan hasil seperti
pada Tabel 11, dimana didapatkan nilai total perhitungan matriks IFE sebesar 2,484. Karena skor bobot dibawah 2,500 berarti perusahaan sedikit lemah secara
internal.
Tabel 11 Perhitungan Matriks IFE PT XYZ
Faktor-faktor Internal Utama Bobot
a Peringkat
b Skor Bobot
a x b Kekuatan
Kontinuitas bahan baku terjamin 0.050
4.000 0.200
RD dan fasilitas laboratorium yang baik 0.100
3.000 0.300
Integritas kerja yang tinggi 0.089
3.000 0.267
Selalu inovatif dengan produk baru yang diminati pasar
0.117 3.000
0.351 Memiliki jaringan yang luas dalam bisnis atsiri
dan turunannya 0.078
3.000 0.234
Jumlah A 1.352
Kelemahan
Kurangnya permodalan untuk pengembangan usaha
0.072 2.000
0.144 Memerlukan energi yang sangat besar untuk
melakukan penetrasi pasar 0.100
2.000 0.200
Alat produksi masih terbatas 0.106
2.000 0.212
Kemampuan karyawan belum merata 0.144
2.000 0.288
Jumlah SDM masih sedikit 0.144
2.000 0.288
Jumlah B 1.132
Total A + B 2.484
Berdasarkan perhitungan matriks IFE pada Tabel 11, bahwa selalu inovatif dengan produk baru yang diminati pasar merupakan faktor internal paling penting
yang menjadi kekuatan dari perusahaan dengan skor 0,351. hal ini terkait dengan faktor kekuatan yang lain yaitu RD dan fasilitas laboratorium yang baik dalam
meningkatkan mutu produk dan menciptakan produk inovatif dengan skor 0,300.
Sedangkan jumlah SDMkaryawan yang masih sedikit dan kemampuan karyawan yang belum merata menjadi kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan