Ancaman Threats Analisis Kelayakan Dan Strategi Pengembangan Usaha Pada Industri Minyak Atsiri Di Pt Xyz (Studi Kasus Tenant Balai Inkubator Teknologi)

42 3,0 2,0 1,0 Tinggi Sedang Rendah TOTAL FAKTOR STRATEGI EKSTERNAL = 2.649 Sedangkan adanya perusahaan baru yang sejenis menjadi ancaman utama yang sedang dan akan dihadapi oleh perusahaan dengan skor 0,278. Oleh karena itu perusahaan harus mampu mengantisipasi ancaman tersebut dengan memanfaatkan segala peluang yang ada yang dapat memperkuat perusahaan. Matriks Internal Eksternal Dari hasil pengolahan dan analisis data yang telah dilakukan pada tahap sebelumnya, selanjutnya dilakukan analisis internal dan eksternal melalui matriks internal dan eksternal sehingga akan diketahui posisi perusahaan PT XYZ untuk mempermudah dalam penyusunan dan pemilihan alternatif strategi pengembangan perusahaan. Pemetaan posisi perusahaan sangat penting bagi pemilihan alternatif strategi pengembangan usaha industri minyak atsiri. Dengan total nilai pada matriks IFE 2,484 maka PT XYZ memiliki faktor internal yang tergolong sedang atau rata-rata dalam menjalankan industri minyak atsiri. Total nilai matriks EFE 2,649 memperlihatkan respon yang diberikan oleh PT XYZ kepada lingkungan eksternal tergolong sedang atau rata-rata. Secara lengkap matriks Internal-Eksternal dan posisi perusahaan PT XYZ dapat dilihat dalam Gambar 7. TOTAL FAKTOR STRATEGI INTERNAL = 2.484 Kuat Sedang Lemah 4,0 3,0 2,0 1,0 I Pertumbuhan II Pertumbuhan III Penciutan IV Stabilitas V Pertumbuhan Stabilitas VI Penciutan VII Pertumbuhan VIII Pertumbuhan IX Likuidasi Gambar 7 Matriks Internal Eksternal PT XYZ Posisi perusahaan saat ini berada pada kotak di kuadran ke V yang berarti strategi yang diterapkan perusahaan adalah strategi PertumbuhanStabilitas GrowthStability sehingga perusahaan dalam kondisi stabil dan mampu untuk mengembangkan perusahaanya. Strategi yang disarankan adalah strategi pengembangan produk baruoptimasi produk pada sisi inovasinya melalui kegiatan RD dengan memanfaatkan fasilitas laboratorium product development, meningkatkan akses ke pasar yang lebih luas dengan menjalin kemitraan dengan pihak luarstakeholderspemerintah market penetration David, 2009. Selain dua strategi di atas perusahaan disarankan untuk meningkatkan kualitas SDM Capacity Building melalui pelatihan-pelatihan dan penambahan peralatan produksi untuk meningkatkan kualitas produk dalam rangka menghadapi dan mengatasi persaingan. Strategi Pengembangan produk 43 baru yang dilakukan oleh perusahaan adalah dengan melakukan RD sesuai dengan permintaan pasar. Strategi peningkatan akses pasar yang dilakukan oleh perusahaan adalah dengan menambah tenaga kerja dibidang pemasaran dan melakukan promosi baik online maupun offline secara intensif pada perusahaan- perusahaan yang menggunakan produk minyak atsiri dan menjalin kemitraan dengan stakeholders. Strategi penambahan peralatan produksi yang dilakukan perusahaan adalah dengan dengan menambah peralatan yang dibutuhkan yang dapat mendukung RD perusahaan dan menghasilkan mutukualitas produk yang berkualitas agar dapat bersaing dengan produk perusahaan lain yang sejenis. Analisis Matriks SWOT Setelah dilakukan analisis, perhitungan dan identifikasi terhadap faktor internal dan faktor eksternal dari PT XYZ dengan menggunakan analisa IFE dan EFE serta diketahui posisi perusahaan melalui Matriks IE, kemudian dilakukan tahapan pemaduananalisis matching stage antara kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman menggunakan matriks SWOT. Hasil perumusan dikelompokkan menjadi 4 empat kelompok perumusan startegi yang terdiri dari strategi Kekuatan-Peluang S-O, strategi Kelemahan-Peluang W-O, strategi Kekuatan- Ancaman S-T, dan strategi Kelemahan-Ancaman W-T, seperti yang disajikan pada Tabel 13. Strategi S-O Strategi S-O disusun dengan menggunakan seluruh kekuatan perusahaan untuk memanfaatkan peluang yang ada. Rumusan alternatif strategi yang dihasilkan adalah: 1. Memanfaatkan RD dan dukungan lembaga riset untuk inovasi produk. S2, S3, S4, O4 Lokasi PT XYZ terletak di kawasan penelitian dan pengembangan PUSPIPTEK, di dalam PUSPIPTEK terdapat berbagai lembaga riset seperti BPPT, LIPI, BATAN yang memiliki laboratorium berstandar nasional dan para pakar yang kompeten dibidangnya. Dengan adanya lembaga riset di sekitar lokasi perusahaan terlebih lagi PT XYZ adalah binaan Balai Inkubator Teknologi maka peluang tersebut harus dimanfaatkan oleh perusahaan dengan menggunakan fasilitas laboratorium yang dimiliki, SDM yang ada dan memanfaatkan dukungan lembaga riset lain jika dibutuhkan oleh perusahaan. 2. Memanfaatkan potensi bahan baku, jaringan bisnis dan inovasi produk untuk memenuhi permintaan pasar. S1, S4, S5, O1, O2 Bahan baku merupakan salah satu aset utama dalam melakukan produksi, potensi bahan baku yang melimpah dapat dimanfaatkan oleh perusahaan untuk melakukan RD dan inovasi produk untuk menjawab permintaan pasar yang meningkat. Oleh karena itu jaringan bisnis yang dimiliki oleh perusahaan diharapkan dapat dimanfaatkan untuk memperoleh bahan baku, pemasaran dan penjualan terhadap produk untuk memperoleh keuntungan sebesar-besarnya. 44 Tabel 13 Rumusan Strategi Pengembangan Usaha dengan Matriks SWOT PT XYZ Faktor Internal Faktor Eksternal Faktor Kekuatan S 1. Kontinuitas bahan baku terjamin 2. RD dan fasilitas laboratorium yang baik 3. Integritas kerja yang tinggi 4. Selalu inovatif dengan produk baru yang diminati pasar 5. Memiliki jaringan yang luas dalam bisnis atsiri dan turunannya Faktor Kelemahan W 1. Kurangnya permodalan untuk pengembangan usaha 2. Memerlukan energi yang sangat besar untuk melakukan penetrasi pasar 3. Alat produksi masih terbatas 4. Kemampuan karyawan belum merata 5. Jumlah SDM masih sedikit Faktor Peluang O 1. Potensi bahan baku cukup besar 2. Permintaan pasar meningkat 3. Adanya kebijakan pemerintah dan road map yang jelas 4. Adanya lembaga riset lain di sekitar lokasi perusahaan 5. Adanya teknologi baru yang dapat memperkuat bidang produksi Strategi SO 1. Memanfaatkan RD dan dukungan lembaga riset untuk inovasi produk. S2, S3, S4, O4 2. Memanfaatkan potensi bahan baku, jaringan bisnis dan inovasi produk untuk memenuhi permintaan pasar. S1, S4, S5, O1, O2 3. Meningkatkan mutu produk dengan pemanfaatan laboratorium, dukungan lembaga riset dan teknologi baru. S2, S3, O4, O5 Strategi WO 1. Menjalin kemitraan dengan pemerintah dalam pelatihan SDM dan Pemasaran. W2,W4, W5, O3 2. Menjalin kemitraan dengan lembaga riset untuk upgrade teknologi dan pemenuhan peralatan produksi. W3, O4, O5 Faktor Ancaman T 1. Harga komoditi yang sangat fluktuatif 2. Permainan bahan baku di tingkat pengumpul 3. Permainan harga jual oleh perusahan besar 4. Permainan harga bahan baku oleh perusahaan besar 5. adanya perusahaan pendatang baru yang sejenis Strategi ST 1. Meningkatkan mutu produk agar dapat bersaing dan sesuai dengan standar pasar. S1, S2, S3, T5 2. Memanfaatkan jaringan bisnis yang ada untuk mengatasi permainan harga. S5, T1, T2, T3, T4 Strategi WT 1. Perbaikan sistem pemasaran, produksi dan SDM untuk mengatasi persaingan. W2, W3, W4, W5, T5 2. Memperkuat permodalan untuk mengatasi persaingan harga komoditi. W1, T1, T2, T3, T4 45 3. Meningkatkan mutu produk dengan pemanfaatan laboratorium, dukungan lembaga riset dan teknologi baru. S2, S3, O4, O5 Mutu dari produk minyak atsiri yang dihasilkan oleh PT XYZ masih dapat ditingkatkan lagi dengan memanfaatkan fasilitas laboratorium yang dimiliki oleh perusahaan, selain itu juga dapat memanfaatkan dukungan lembaga riset disekitar lokasi perusahaan dan potensi teknologi-teknologi baru yang dapat meningkatkan mutu produk. Dengan semakin meningkatnya mutu produk harga jual produk semakin meningkat. Strategi W-O Strategi W-O disusun dengan memanfaatkan peluang untuk mengatasi kelemahan. Rumusan alternatif strategi yang dihasilkan adalah: 1. Menjalin kemitraan dengan pemerintah dalam pelatihan SDM dan Pemasaran. W2,W4, W5, O3 Kelemahan utama dalam perusahaan terletak pada jumlah SDM nya yang masih sedikit dan kemampuannya yang belum merata, oleh karena itu perlu ditambah jumlah SDM dan ditingkatkan kemampuan mereka dengan menjalin kemitraan dengan pemerintah untuk dukungan dalam hal pelatihan baik dibidang SDM dan pemasaran. Balai Inkubator Teknologi harus dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh perusahaan untuk mengembangkan usahanya. 2. Menjalin kemitraan dengan lembaga riset untuk upgrade teknologi dan pemenuhan peralatan produksi. W3, O4, O5 PT XYZ saat ini sudah memiliki peralatan produksi yang cukup untuk menjalankan roda bisnisnya, akan tetapi menurut perusahaan masih dirasa terbatas dan masih dibutuhkan teknologi baru khususnya dalam tahap akhir produksi yang dapat digunakan untuk lebih memaksimalkan hasil produksi, karena dengan hasil yang lebih maksimal dapat meningkatkan kualitas dan harga jual produk. Oleh karena itu perusahaan perlu menjalin kemitraan dengan lembaga riset disekitar lokasi perusahaan untuk dapat melakukan feasibility terhadap teknologi baru yang dapat digunakan untuk memaksimalkan proses produksi perusahaan. Strategi S-T Strategi S-T disusun dengan menggunakan seluruh kekuatan perusahaan untuk mengatasi ancaman. Rumusan alternatif strategi yang dihasilkan adalah: 1. Meningkatkan mutu produk agar dapat bersaing dan sesuai dengan standar pasar. S1, S2, S3, T5 Dengan adanya jaminan kontinuitas bahan baku dan fasilitas laboratorium yang baik disertai dengan aktifitas RD yang dilakukan oleh SDM berintegritas tinggi yang dimiliki oleh perusahaan, dapat dijadikan kekuatan untuk mengatasi persaingan dengan perusahaan pendatang baru yang sejenis. Perusahaan dapat bersaing dengan inovasi produk yang mereka lakukan yang tentunya sesuai dengan standar pasar terhadap produk yang dihasilkan. 2. Memanfaatkan jaringan bisnis yang ada untuk mengatasi permainan harga. S5, T1, T2, T3, T4 Pelaku usaha dari PT XYZ sebelumnya telah bekerja di perusahaan-perusahaan besar dibidang minyak atsiri, tentunya mereka sudah memiliki jaringan yang 46 luas dalam hal bisnis atsiri. Kekuatan itu dapat dimanfaatkan untuk mengatasi harga komoditi atsiri yang fluktuatif yang biasanya dimainkan oleh para perusahaan yang sudah mapan. Strategi W-T Strategi W-T disusun dengan meminimalkan kelemahan yang ada pada perusahaan untuk berusaha menghindari ancaman. Rumusan alternatif strategi yang dihasilkan adalah: 1. Perbaikan sistem pemasaran, produksi dan SDM untuk mengatasi persaingan. W2, W3, W4, W5, T5 Perbaikan dalam sistem pemasaran, produksi dan SDM sangat penting dilakukan oleh perusahaan, meskipun faktor-faktor tersebut merupakan kelemahan perusahaan akan tetapi dapat diperbaiki dengan menjalin kemitraan dengan pemerintah dalam hal ini Balai Inkubator Teknologi. Dengan semakin baiknya sistem pemasaran, produksi dan meningkatnya kemampuan SDM diharapkan dapat mengatasi segala persaingan yang ada, khususnya dengan perusahaan-perusahaan pendatang baru yang sejenis. 2. Memperkuat permodalan untuk mengatasi persaingan harga komoditi. W1, T1, T2, T3, T4 Adanya permainan harga baik harga bahan baku dan harga jual oleh pengumpul bahan baku dan perusahaan yang sudah mapan, dapat sedikit diatasi dengan memperkuat permodalan yang dimiliki oleh perusahaan. Permodalan dapat dilakukan dengan memanfaatkan dukungan pemerintah dan mencari tambahan-tambahan permodalan dengan bermitra dengan lembaga penanaman modal, PKBL Program Kerja Bina LingkunganCSR Corporate Social Responsibility dll. Alternatif strategi yang dihasilkan dari analisa SWOT dikelompokkan berdasarkan kelompok strategi. Terdapat 5 lima kelompok strategi sebagai berikut: 1. ManajemenOrganisasi a. Menjalin kemitraan dengan pemerintah dalam pelatihan SDM dan Pemasaran.

2. Produksi

a. Memanfaatkan RD dan dukungan lembaga riset untuk inovasi produk. b. Meningkatkan mutu produk dengan pemanfaatan laboratorium, dukungan lembaga riset dan teknologi baru. c. Menjalin kemitraan dengan lembaga riset untuk upgrade teknologi dan pemenuhan peralatan produksi.

3. Pemasaran

a. Memanfaatkan potensi bahan baku, jaringan bisnis dan inovasi produk untuk memenuhi permintaan pasar. b. Meningkatkan mutu produk agar dapat bersaing dan sesuai dengan standar pasar. c. Memanfaatkan jaringan bisnis yang ada untuk mengatasi permainan harga.

4. Keuangan

a. Memperkuat permodalan untuk mengatasi persaingan harga komoditi

5. Kompetitif

47 a. Perbaikan sistem pemasaran, produksi dan SDM untuk mengatasi persaingan Perumusan Strategi dengan Teknik AHP Alternatif strategi yang telah dirumuskan melalui analisis SWOT, kemudian diolah dengan menggunakan teknik AHP melalui software Super Decisions. Dalam membuat keputusan atau pemecahan masalah, teknik AHP dapat digabungkan dengan menggunakan aplikasi atau software yang bertujuan untuk fleksibilitas dan efisiensi Syafirullah, 2014. Teknik AHP merupakan tahapan keputusan, dimana analisis dan intuisi dari pakar melalui isian kuesioner dijadikan dasar untuk membuat penilaian pembuatan keputusan dalam perumusan strategi Kipdiyah et al. 2013. Isian kuesioner yang dilakukan oleh pakar perlu dicek satu persatu konsistensinya, setelah konsisten dilakukan penggabungan dengan menggunakan rata-rata geometrik Marimin, 2008. Penentuan prioritas strategi merupakan penggabungan dari pendapat 5 lima pakar yang mewakili pihak pemerintah dan pihak pengusaha atau industri swasta. Pemilihan Faktor yang Berpengaruh dalam Strategi Pengembangan Usaha Faktor yang dipilih dalam strategi pengembangan usaha industri minyak atsiri PT XYZ adalah faktor lingkungan internal dan eksternal yang merupakan faktor-faktor dengan nilai bobot tertinggi menurut matriks IFE, EFE dan SWOT. Selain itu juga pemilihan faktor tersebut disesuaikan dengan tujuan dan alternatif strategi pengembangan usaha Wicaksono, 2012, yaitu: 1 Inovasi Produk; 2 RD dan fasilitas laboratorium yang baik; 3 Jumlah SDM sedikit; 4 Kemampuan karyawan belum merata; 5 Kebijakan pemerintah; 6 Adanya lembaga riset; 7 Perusahaan sejenis dan 8 Fluktuasi harga komoditas. Dengan penilaian dari penggabungan pendapat para pakar didapatkan hasil prioritas seperti pada Tabel 14. Tabel 14 Faktor yang Berpengaruh dalam Strategi Pengembangan Usaha Faktor Internal dan Eksternal Bobot Prioritas Adanya lembaga riset 0,2106 1 RD dan fasilitas laboratorium yang baik 0,1788 2 Kebijakan pemerintah 0,1578 3 Inovasi produk 0,1391 4 Kemampuan karyawan belum merata 0,1107 5 Fluktuasi harga komoditas 0,0797 6 Jumlah SDM sedikit 0,0746 7 Perusahaan sejenis 0,0486 8 Pemilihan Aktor yang Berperan dalam Strategi Pengembangan Usaha Aktor yang berperan merupakan aktor yang dinilai sebagai aktor kunci untuk strategi pengembangan usaha industri minyak atsiri PT XYZ, yaitu: 1 48 Manajer produksi; 2 Pimpinan perusahaan; 3 Pemerintah dan 4 Industri Swasta. Dengan penilaian dari penggabungan pendapat para pakar dan didasarkan pada masing-masing faktor internal dan eksternal didapatkan hasil prioritas seperti pada Tabel 15. Tabel 15 Aktor yang Berperan dalam Strategi Pengembangan Usaha Aktor Bobot Prioritas Pimpinan perusahaan 0,3260 1 Manajer produksi 0,3114 2 Pemerintah 0,2349 3 Industri swasta 0,1278 4 Penetapan Tujuan dalam Strategi Pengembangan Usaha Penetapan tujuan merupakan hal yang sangat penting untuk menentukan alternatif strategi yang akan dipilih dan dinilai memiliki prioritas lebih penting dalam pengembangan usaha industri minyak atsiri PT XYZ. Terdapat 4 empat tujuan dalam strategi pengembangan usaha yaitu: 1 Optimasi produk; 2 Meningkatkan kualitas SDM; 3 Menjalin kemitraan dan 4 Mengatasi persaingan. Dengan penilaian dari penggabungan pendapat para pakar dan didasarkan pada masing-masing aktor yang berperan didapatkan hasil prioritas seperti pada Tabel 16. Tabel 16 Tujuan dalam Strategi Pengembangan Usaha Tujuan Bobot Prioritas Meningkatkan kualitas SDM 0,3492 1 Menjalin kemitraan 0,2889 2 Optimasi produk 0,2036 3 Mengatasi persaingan 0,1583 4 Perumusan Alternatif Strategi Pengembangan Usaha Dalam menentukan alternatif strategi, dipilih berdasarkan pada nilai bobot tertinggi masing-masing faktor internal dan eksternal perusahaan dan hasil analisa dari pengolahan SWOT yang disesuaikan dengan tujuan pengembangan usaha, terdapat 4 empat alternatif strategi yang akan dipilih yang dinilai sesuai dan mewakili masing-masing strategi SO, ST, WO dan WT, yaitu: 1 Memanfaatkan RD dan dukungan lembaga riset untuk inovasi produk 2 Menjalin kemitraan dengan pemerintah dalam pelatihan SDM dan pemasaran 3 Meningkatkan mutu produk agar bersaing dan sesuai dengan standar pasar 4 Perbaikan sistem pemasaran, produksi dan SDM untuk mengatasi persaingan Berdasarkan hasil analisis dengan teknik AHP dan didasarkan pada penggabungan pendapat para pakar, berdasarkan prinsip perbandingan berpasangan pairwise comparisons didapatkan hasil prioritas alternatif strategi pengembangan usaha seperti pada Tabel 17. 49 Tabel 17 Alternatif Strategi Pengembangan Usaha Alternatif Strategi Bobot Prioritas Menjalin kemitraan dengan pemerintah dalam pelatihan SDM dan pemasaran 0,3604 1 Perbaikan sistem pemasaran, produksi dan SDM untuk mengatasi persaingan 0,2482 2 Meningkatkan mutu produk agar bersaing dan sesuai dengan standar pasar 0,2057 3 Memanfaatkan RD dan dukungan lembaga riset untuk inovasi produk 0,1857 4 Alternatif strategi yang dihasilkan dari analisa SWOT kemudian diprioritaskan dengan teknik AHP dan dikelompokkan berdasarkan kelompok strategi. Berikut 4 empat kelompok strategi yang telah diprioritaskan: 1. ManajemenOrganisasi - Menjalin kemitraan dengan pemerintah dalam pelatihan SDM dan Pemasaran.

2. Kompetitif

- Perbaikan sistem pemasaran, produksi dan SDM untuk mengatasi persaingan.

3. Pemasaran

- Meningkatkan mutu produk agar dapat bersaing dan sesuai dengan standar pasar.

4. Produksi