Pendekatan dengan nilai barang pengganti atau barang pelengkap Surrogate Market Price

24 3 Apabila data mengenai harga atau upah tidak cukup tersedia, biaya kesempatan atau pendapatan yang hilang dapat digunakan sebagai pendekatan. Pendekatan ini digunakan untuk menghitung biaya yang harus dikeluarkan guna melestarikan suatu manfaat, dan bukannya untuk memberikan nilai terhadap manfaat itu sendiri. Misalnya untuk menilai berapa besar manfaat ekonomi yang harus dikorbankan jika suatu proyek harus dilaksanakan atau tidak dilaksanakan sehingga kualitas lingkungan tidak dapat dikembalikan seperti keadaan semula. Umumnya tidak mudah untuk mendapatkan harga pasar bagi bagi barang atau jasa yang timbul karena adanya suatu proyek. Untuk itu sedapat mungkin digunakan harga alternatif atau biaya kesempatan opportunity cost. Cara ini dapat dipakai untuk mengukur berapa pendapatan yang hilang karena adanya suatu proyek. Pendapatan yang hilang tersebut dapat diartikan sebagai biaya tidak langsung karena adanya suatu proyek. Untuk jasa-jasa yang berkaitan dengan lingkungan seperti pemandangan alam, udara yang sejuk dan sebagainya harga alternatif sulit untuk dilaksanakan. Oleh karena itu, untuk jasa sumberdaya alam dan lingkungan seperti itu dinilai dengan pendekatan keinginan untuk membayar willingness to pay.

2.4.3.2 Pendekatan dengan nilai barang pengganti atau barang pelengkap Surrogate Market Price

1 Pendekatan nilai kekayaan hedonic pricing Teknik hedonic pricing dikembangkan dari teori atribut atau karakteristik yang dikemukakan oleh Lancaster 1966 yang kemudian dikembangkan oleh Griliches 1971 dan Rosen 1974. Seringkali kita sulit menemui harga pasar atau harga alternatif, maka degan pendekatan nilai barang pengganti atau barang pelengkap kita dapat menemukan pasar bagi barang dan jasa yang terpengaruh oleh barang dan jasa lingkungan yang tidak dipasarkan. Pendekatan nilai kekayaan didasarkan atas pemikiran tersebut. Kualitas lingkungan akan mempengaruhi keputusan untuk membeli rumah dan harga rumah juga dipengaruhi oleh jasa lingkungan yang diberikan oleh kualitas lingkungan yang ada. Jadi harga rumah ditentukan oleh lokasi, akses ke lokasi, kualitas lingkungan dan lain-lain. 25 Dengan menggunakan harga barang substitusi atau barang komplementer nilai lingkungan yang tidak dipasarkan tersebut dapat diperkirakan. 2 Pendekatan tingkat upah Pendekatan atas dasar tingkat upah sebenarnya mirip dengan pendekatan atas dasar nilai kekayaan. Pendekatan ini menggunakan tingkat upah pada jenis pekerjaan yang sama tetapi pada lokasi yang berbeda untuk menilai kualitas lingkungan kerja pada masing-masing lokasi tersebut. Pendekatan yang dipakai adalah bahwa upah dibayarkan lebih tinggi pada lokasi yang lebih tercemar atau pada lokasi yang lebih berbahaya bagi kesehatan maupun kehidupan. 3 Pendekatan biaya perjalanan travel cost approach Pendekatan ini kebanyakan digunakan untuk menganalisis permintaan terhadap rekreasi di alam terbuka outdoor recreation seperti rekreasi ke pantai atau objek wisata lainnya, memancing, berburu, dan lain-lain. Pendekatan ini menggunakan biaya transportasi atau biaya perjalanan terutama untuk menilai lingkungan pada objek-objek wisata. Pendekatan ini menganggap bahwa biaya perjalanan serta waktu yang dikorbankan para wisatawan untuk menuju objek wisata tertentu dianggap sebagai nilai lingkungan yang wisatawan bersedia untuk membayar. Pendekatan biaya perjalanan ini dapat digunakan untuk mengukur manfaat dan biaya akibat : a Perubahan biaya akses tiket masuk bagi suatu tempat rekreasi b Penambahan tempat rekreasi baru c Perubahan kualitas lingkungan tempat rekreasi d Penutupan tempat rekreasi yang ada. Pendekatan biaya perjalanan dianggap pendekatan yang praktis, akan tetapi terdapat beberapa kelemahan dari pendekatan ini. Pertama, pendekatan biaya perjalanan dibangun berdasarkan asumsi bahwa setiap individu hanya memiliki satu tujuan tempat wisata. Kedua, Tidak dibedakan individu yang memang datang untuk berlibur dengan individu dari wilayah setempat. 26

2.4.3.3 Pendekatan hasil survei