Pendekatan hasil survei Benefit transfer

26

2.4.3.3 Pendekatan hasil survei

Beberapa teknik survei dapat digunakan dalam valuasi ekonomi bagi pengelolaan sumberdaya alam, yaitu : 1 Contingent valuation approach Pendekatan ini disebut “contingent” tergantung kondisi karena pada prakteknya informasi yang diperoleh sangat tergantung dari hipotesis yang dibangun. Pendekatan ini pada hakekatnya bertujuan untuk mengetahui keinginan untuk membayar WTP dari sekelompok masyarakat, misalnya perbaikan kualitas lingkungan dan keinginan untuk menerima willingness to accept, WTA dari kerusakan suatu lingkungan perairan. Terdapat beberapa tahapan dalam melaksanakan pendekatan ini, yaitu membuat hipotesis pasar, mendapatkan nilai lelang bids, menghitung rataan WTP dan WTA, memperkirakan kurva lelang dan mengagregatkan data. 2 Survei Langsung Mewawancarai responden masyarakat secara langsung mengenai kesediaan mereka untuk membayar willingnes to pay atau menerima pembayaran willingnes to accept sebagai ganti rugi. 3 Pendekatan delphi Pendekatan ini berdasarkan kepada pendapat para ahli dalam pengambilan keputusan. Oleh karena itu sangat tergantung kepada pengalaman, pengetahuan dan latar belakang kehidupan para ahli.

2.4.3.4 Benefit transfer

Masalah utama yang dihadapi negara berkembang seperti Indonesia dalam menilai dampak lingkungan adalah sedikitnya data yang tersedia dan biaya untuk melakukan penelitian secara komprehensif. Menghadapi permasalahan ini salah satu solusi yang diusulkan adalah dengan menilai perkiraan benefit dari tempat lain dimana sumberdaya tersedia kemudian benefit tersebut ditransfer untuk memperoleh perkiraan yang kasar mengenai manfaat dari lingkungan. Metode ini kemudian disebut dengan metode benefit transfer. Secara prinsipil diakui pendekatan ini perlu dilakukan secara hati-hati karena banyaknya kelemahan yang terkandung di dalamnya. Ini dikarenakan 27 belum adanya protokol kesepakatan untuk menggunakan metode ini, tidak seperti halnya metode CVM yang telah diadopsi dengan protokol yang sama. Berbagai pertimbangan perlu dipikirkan secara matang sebelum teknik ini dilaksanakan. Pertimbangan ini menyangkut biaya dan manfaat dengan mengadopsi teknik benefit transfer tersebut serta desain dan koleksi data untuk keperluan studi ditempat lain data asal. Krupnick 1993 menulis secara lebih detail kapan dan dalam situasi yang bagaimana benefit transfer bisa dilakukan dan kapan tidak. Ia menyebutkan misalnya, benefit transfer sulit dilakukan untuk sumberdaya alam wetland seperti mangrove dan sejenisnya karena nilai yang diperoleh akan sangat tergantung pada tempat dan karakteristik populasi. Krupnick menyatakan bahwa benefit transfer bisa saja dilakukan jika sumberdaya alam tersebut memiliki ekosistim yang sama baik dari segi tempat maupun karaketristik pasar market characteristic.

2.5 Proses Hierarki Analitik PHA