8 Tujuan khusus penelitian ini adalah:
1 Menganalisis kegiatan perikanan pantai yang akan terdampak langsung dari kegiatan reklamasi Teluk Jakarta.
2 Menganalisis dampak kegiatan reklamasi terhadap aktivitas perikanan di Teluk Jakarta
3 Menganalisis strategi adaptasi nelayan akibat dari kegiatan reklamasi. 4 Merumuskan strategi kebijakan pengelolaan perikanan akibat
pembangunan water front city di Teluk Jakarta.
1.4 Manfaat
Hasil dan penelitian ini akan memberikan manfaat bagi pengambil kebijakan perikanan dan kelautan untuk pengelolaan Teluk Jakarta menuju water
front city yang ramah lingkungan dan pemberdayaan masyarakat. Lebih jauh, hasil penelitian ini dapat memberikan pembelajaran ilmiah tentang nilai ekonomi
kegiatan perikanan di Teluk Jakarta yang dapat di terapkan di kawasan pesisir di Indonesia, dengan melihat kekurangan dan kelebihan kajian ini.
1.5 Kebaharuan Novelty
Penelitian rekomendasi kebijakan dalam upaya meminimumkan dampak reklamasi Teluk Jakarta ini akan memberikan sumbangan keilmuwan berupa
perumusan kebijakan kompensasi kegiatan perikanan serta pengelolaan perikanan yang obyektif berdasar valuasi ekonomi. Jawaban dari penelitian ini
yang merupakan hal baru tentang bagaimana pembayaran kompensasi sebaiknya dilaksanakan dan pada tingkatan mana kompensasi dapat
memberikan keuntungan terutama kepada pengguna sumberdaya ikan yang terdampak pembangunan water front city?.
1.6 Kerangka Pemikiran
Berdasarkan uraian latar belakang, tujuan dan permasalahan yang telah diuraikan sebelumnya, maka kerangka pemikiran penelitian ini dapat diuraikan
seperti pada Gambar 2.
9 Gambar 2 Kerangka pemikiran penelitian
MULAI
Permasalahan : 1
Sebagian daerah penangkapan ikan hilang.
2 Perubahan Akses dan jalur dari
Fishing base ke Fishing ground. 3
Hilangnya wilayah budidaya 4
Potensi sumber daya ikan berkurang.
Analisis Fishing Ground
Wawancara GIS Analisis Spasial
Analisis Aksesibilitas Wawancara
GIS Analisis Spasial Analisis Ekonomi
Wawancara~data sekunder
Valuasi ekonomi
Analisis Strategi AHP dan ISM
Kebijakan Kondisi lingkungan
Sumberdaya Ikan
Rekomendasi Strategi
SELESAI
2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Reklamasi
Reklamasi adalah upaya pengadaan lahan dengan cara mengeringkan rawa, daerah pasang surut dan sebagainya. Menurut Permen Perhubungan No.
52 Tahun 2011 reklamasi diartikan sebagai pekerjaan timbunan di perairan atau pesisir yang mengubah garis pantai dan atau kontur kedalaman perairan.
Kegiatan reklamasi umumnya dilakukan untuk mendapatkan suatu lahan baru sebagai alternatif dalam upaya memenuhi kebutuhan lahan yang semakin
mendesak. Reklamasi juga dapat diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan oleh orang dalam rangka meningkatkan manfaat sumber daya lahan ditinjau dari
sudut lingkungan dan sosial ekonomi dengan cara pengurugan, pengeringan lahan atau drainase Perpres No. 122 Tahun 2012.
Kegiatan reklamasi dapat dilakukan di wilayah pesisir maupun di wilayah bekas lokasi tambang. Tujuan reklamasi pada wilayah bekas tambang umumnya
untuk memeperbaiki kualitas tanah dan lingkungan yang rusak akibat aktivitas pertambangan. Sementara itu reklamasi yang dilakukan di wilayah pesisir yang
bukan merupakan lahan bekas tambang umumnya dilakukan untuk kepentingan pembangunan pelabuhan, pembangunan kawasan industri atau kepentingan lain
sesuai dengan rencana tata ruang dan pengembangan daerah pesisir. Pilihan melakukan reklamasi di wilayah pesisir untuk mendapatkan lahan
baru tentunya akan dibarengi dengan konsekuensi dampak yang akan terjadi. Reklamasi dapat memberikan dampak baik positif maupun negatif bagi
masyarakat dan ekosistem pesisir dan laut. Dampak tersebut dapat bersifat jangka pendek atau jangka panjang, tergantung dari jenis dampak dan kondisi
ekosistem serta masyarakat di lokasi reklamasi dan sekitarnya. Reklamasi terhadap kawasan pantai, harus memperhatikan berbagai aspekdampak-
dampak yang akan ditimbulkan oleh kegiatan tersebut. Dampak yang dimaksud adalah dampak lingkungan, sosial budaya dan ekonomi.
Latar belakang dilakukannya reklamasi sangat beragam, antara lain karena harga lahan di darat semakin mahal sehingga orang atau pemerintah
daerah lebih memilih alternatif untuk menimbun pantai. Reklamasi juga dailakukan untuk memperoleh lahan bagi pengembangan kotawilayah. Kegiatan
reklamasi di kawasan pesisir juga sangat menjanjikan sehingga tidak jarang disajikan sebagai sumber pendapatan daerah melalui berbagai pungutan atau
12 penjualan lahan hasil reklamasi dengan harga yang relatif bersaing. Meskipun
latar belakang reklamasi sangat beragam namun secara umum ada 4 penggerak utama dilakukannya reklamsi pantai yaitu Ruesink dan Wu 2005:
1 Ekspansi pertanian yang dimulai pada awal abad ke 6 di teluk Osaka Jepang.
2 Kebutuhan untuk lahan pembangunan industri dimana pantai dinilai sebagai lokasi yang nyaman dan aman untuk dilakukan reklamasi karena
dekat dengan jalur perdagangan bahan baku dan ekspor. Selain itu umumnya tenaga kerja akan mudah tersedia dari kota terdekat dan
limbah dari proses industri dapat dibuang begitu saja pada anak sungai yang ada di sekitar pantai.
3 Pembangunan pelabuhan untuk pengiriman barang sebagai dampak ikutan dari berkembangnya kawasan industri di sekitar pantai.
4 Kepadatan penduduk yang semakin tinggi akibat dari pengembangan kawasan industri di sekitar pantai akan menciptakan kebutuhan lahan
pemukiman baru sehingga diperlukan kegiatan reklamasi. Kegiatan Reklamasi pantai di suatu wilayah pesisir yang dilakukan secara
terpadu, dengan teknologi yang tepat, dan sesuai dengan kondisi biogeofisik serta memperhatikan kondisi sosial ekonomi akan memberikan keuntungan dan
manfaat baik terhadap lingkungan maupun manusianya. Manfaat dan keuntungan yang dapat diperoleh dari kegiatan reklamasi antara lain Pratikto
2004 : 1 Tambahan lahan baru yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai
keperluan, seperti tempat wisata, kawasan industri, pelabuhan bahkan perumahan pemukiman atau hotel,
2 Memperbaiki kondisi fisik pantai yang telah mengalami kerusakan seperti akibat erosi atau abrasi,
3 Memperbaiki kualitas lingkungan pantai secara keseluruhan, 4 Memberikan kejelasan tanggungjawab pengelolaan kawasan pantai.
Pengelolaan lingkungan untuk proses reklamasi harus dilakukan dengan memperhatikan aspek keberlanjutan dan kelestarian. Salah satu pedoman yang
adapat digunakan adalah panduan internasional dari PIANC 2010 tentang panduan pelaksanaan reklamasi.
13
2.2 Sumberdaya Ikan