19
Analisa ragam pada hari ke-7 pada Lampiran 10 menunjukkan ada perbedaan nyata pada setiap perlakuan. Penyimpanan buah pisang pada suhu 28-31
o
C berbeda nyata dengan suhu pada 6-7
o
C dan 25-26
o
C. Pisang yang disimpan pada suhu 25-26
o
C memiliki nilai rata-rata kesukaan terbesar. Buah pisang yang dikemas dengan kombinasi kemasan plastik biodegradable dan suhu
25-26
o
C memiliki nilai rata-rata kesukaan yang relatif lebih besar. Hal ini menunjukkan bahwa suhu 25-26
o
C dan plastik biodegradable dapat mempertahankan warna kulit buah pisang pada hari ke-7 seperti yang disukai oleh panelis. Buah pisang dengan perlakuan ini masih memiliki warna
kuning dengan bercak-bercak coklat yang relatif lebih sedikit jika dibandingkan dengan buah pisang pada perlakuan yang lain. Buah pisang yang disimpan pada suhu 28-31
o
C, 25-26
o
C, dan 6- 7
o
C pada hari ke-7 dapat dilihat pada Gambar 9.
a b
c Keterangan:
I. Pisang dalam Plastik Biodegradable II. Pisang dalam HDPE Perforated
III. Pisang Tanpa Kemasan Gambar 9.
Penyimpanan buah pisang pada hari ke-7 dalam : a suhu 28-31
o
C, b suhu 25- 26
o
C, c suhu 6-7
o
C Buah pisang yang disimpan pada suhu 6-7
o
C menunjukkan terjadinya perubahan warna kulit menjadi coklat. Hal ini berarti terjadi chilling injury yang akan mempengaruhi kesukaan
panelis. Secara umum, jika dilihat dari perubahan warna kulit dari hari ke hari, plastik biodegradable dan suhu 25-26
o
C lebih mampu mempertahankan warna kulit buah pisang pada jangka waktu yang lebih lama.
4.2.3.2 Warna Daging Buah Pisang
Analisa ragam pada hari ke-3 terhadap warna daging menunjukkan adanya perbedaan nyata pada setiap perlakuan seperti pada Lampiran 8. Penyimpanan buah pisang pada suhu 28-31
o
C tidak berbeda dengan penyimpanan pada suhu 6-7
o
C, tetapi berbeda dengan suhu 25-26
o
C. Penyimpanan pada suhu 25-26
o
C memberikan nilai rata-rata kesukaan yang tertinggi. Pisang yang disimpan dengan kombinasi plastik biodegradable dan suhu 6-7
o
C memberikan warna daging yang relatif lebih disukai panelis, hal ini terlihat dari nilai rata-rata kesukaannya yang tertinggi.
Analisa ragam pada hari ke-5 terhadap warna daging menunjukkan tidak ada perbedaan nyata antara setiap perlakuan seperti pada Lampiran 9. Analisa ragam pada hari ke-7 terhadap
warna daging menunjukkan adanya perbedaan nyata seperti pada Lampiran 10. Buah pisang yang disimpan dalam plastik biodegradable berbeda dengan plastik HDPE perforated dan tanpa
kemasan. Penyimpanan pisang pada suhu 28-31
o
C berbeda dengan suhu pada 6-7
o
C dan 25-26
o
C. Penyimpanan pisang pada suhu 25-26
o
C memberikan nilai rata-rata kesukaan yang tertinggi.
I II
III I
II III
I II
III
20
Kombinasi penyimpanan pisang dengan menggunakan plastik biodegradable pada suhu 25-26
o
C memberikan nilai rata-rata kesukaan yang tertinggi. Penyimpanan dari hari ke hari menujukkan
bahwa plastik biodegradable dan suhu 25-26
o
C lebih mampu mempertahankan warna daging buah pisang seperti yang disukai oleh panelis.
4.2.3.3 Rasa
Perubahan rasa bergantung pada produksi gula, protein, asam organik, zat fenol dan zat volatil. Analisa ragam pada Lampiran 8 pada hari ke-3 menunjukkan bahwa ada perbedaan nyata
pada setiap perlakuan. Pisang yang disimpan dalam suhu 6-7
o
C berbeda nyata dengan suhu 25- 26
o
C, tetapi tidak berbeda nyata dengan suhu 28-31
o
C. Penyimpanan buah pisang pada suhu 25- 26
o
C memberikan nilai rata-rata kesukaan yang relatif lebih tinggi dibandingkan dengan suhu lainnya. Kombinasi penyimpanan pisang dalam plastik HDPE perforated pada suhu 25-26
o
C memberikan nilai yang tertinggi. Nilai total gula buah pisang pada plastik HDPE perforated dan
suhu 25-26
o
C pada hari ke-3 adalah 8,28, sedangkan nilai total asam nya adalah 0,30 ml NaOH 0,1 Ng. Nilai total gula dan total asam ini tidak berbeda jauh dengan nilai karakteristik awal buah
pisang. Pada uji organoleptik awal, nilai total gulanya adalah 8,60 dan total asamnya adalah 0,30 ml NaOH 0,1 Ng.
Analisa ragam pada Lampiran 9 pada hari ke-5 menunjukkan tidak adanya perbedaan nyata pada setiap perlakuan. Analisa ragam pada hari ke-7 terhadap rasa menunjukkan adanya perbedaan
nyata seperti pada Lampiran 10. Pisang yang disimpan dalam plastik biodegradable berbeda nyata dengan pisang yang disimpan dalam plastik HDPE perforated dan tanpa kemasan, tetapi pisang
yang disimpan dalam plastik HDPE perforated tidak berbeda nyata dengan tanpa kemasan. Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa pisang yang disimpan dalam suhu 28-31
o
C berbeda nyata dengan suhu 6-7
o
C dan 25-26
o
C. Pisang yang disimpan pada suhu 25-26
o
C memberikan nilai rata-rata kesukaan yang relatif lebih besar daripada suhu yang lain. Kombinasi plastik biodegradable pada
suhu 25-26
o
C memberikan nilai rata-rata kesukaan terhadap pisang yang disimpan relatif lebih tinggi dibandingkan perlakuan yang lain. Nilai total gula pada plastik biodegradable suhu 25-26
o
C pada hari ke-7 adalah 9,67 dan nilai total asamnya adalah 0,19 ml NaOH 0,1 Ng. Terjadi
peningkatan nilai total gula dan penurunan nilai total asam sejak hari ke-3. Secara umum, terlihat bahwa panelis tidak menyukai buah pisang yang kurang atau terlalu manis. Panelis lebih menyukai
buah pisang yang memiliki tingkat kemanisan antara 8-9,6.
4.2.3.4 Penerimaan