Kemasan Plastik TINJAUAN PUSTAKA

7

2.3 Kemasan Plastik

Pengemasan buah dan sayuran yang tepat akan melindungi buah dan sayur dari kerusakan mekanik, debu, kehilangan kelembaban dan perubahan fisik yang tak diingini selama penyimpanan, transportasi dan pemasaran. Kemasan tidak dapat meningkatkan kualitas tapi dapat membantu menjaga dan melindungi bahan yang dikemas Sharma dan Singh, 2000. Plastik yang pada umumnya dibuat dari bahan baku minyak bumi, ternyata banyak menimbulkan masalah lingkungan yang semakin serius dari hari ke hari karena sifatnya yang stabil dan sulit mengalami penguraian di alam. Plastik terbentuk dari kondensasi organik atau penambahan polimer dan bisa juga terdiri dari zat lain untuk meningkatkan perforna atau ekonomi. Untuk mengatasi masalah sampah plastik, pengembangan bahan plastik yang bersifat biodegradable menjadi salah satu alternatif pemecahannya Chrisnayanti et al,. 2000. Plastik biodegradable merupakan plastik yang dapat diuraikan kembali oleh mikroorganisme secara alami menjadi senyawa yang ramah lingkungan. Berbagai material dari sumber-sumber pertanian telah digunakan untuk menghasilkan biodegradable dan edible packaging. Jenis plastik biodegradable antara lain polyhydroxyalkanoates PHA yang diproduksi secara alami oleh bakteri fermentasi gula dan lemak dan polylactide PLA yang dihasilkan dari depolimerisasi asam laktat yang diperoleh dari fermentasi gula, jagung dan lain-lain yang merupakan sumber yang dapat diperbaharui dan ramah lingkungan Siracusa et al., 2008. Pati dapat menjadi bahan dasar dalam pembuatan plastik. Pati merupakan biopolimer karbohidrat yang dapat terdegradasi secara mudah di alam dan bersifat dapat diperbaharui. Pati mempunyai lapisan tipis yang mudah rusak, sehingga untuk meningkatkan karakteristik pati dicampur dengan suatu polimer sintetik. Selain itu, menurut Bourtoom 2008, pati sering digunakan dalam industri makanan dan sudah digunakan untuk menghasilkan biodegradable films untuk sebagian atau secara keseluruhan mengganti plastik polimer karena biaya produksinya yang rendah dan merupakan bahan yang dapat diperbaharui. Plastik biodegradable dapat terbuat dari kombinasi pati dengan polimer, dengan formula yang berbeda, seperti 70 pati atau lebih. Plastik biodegradable ecoplas terbuat dari kombinasi polimer sintetik dengan pati sekitar 60. Plastik HDPE merupakan salah satu jenis plastik PE. Plastik HDPE mempunyai densitas 0,941-0,965 gcm 3 , dan memiliki sifat yang kaku serta tahan terhadap suhu yang tinggi. Syarief et al., 1989. HDPE sudah dikenal karena kemampuannya sebagai penghalang uap air yang baik, sehingga membuat HDPE digunakan sebagai pengemas makanan kering yang sensitif terhadap kelembaban, contohnya sereal, crackers, dan campuran tepung kue dan puding. HDPE juga sering digunakan untuk mengemas makanan yang sensitif terhadap oksigen seperti produk daging dan unggas Krohn dan Jordy. 1996. Plastik HDPE perforated merupakan plastik yang biasa digunakan di pasar modern untuk mengemas buah dan sayuran. Plastik ini tidak sekaku plastik HDPE. Karakteristik plastik sangat dipengaruhi oleh densitas, gramatur, O 2 TR, CO 2 TR dan WVTR. Pengukuran nilai densitas pada plastik sangat penting, karena densitas dapat menunjukkan struktur plastik secara umum. Aplikasi dari hal tersebut yaitu dapat dilihat dari kemampuan plastik dalam melindungi produk dari beberapa zat seperti air, O 2 dan CO 2 Nurminah, 2002. Plastik dengan densitas yang rendah memiliki struktur yang terbuka, yang mudah atau dapat ditembusi fluida seperti air, oksigen atau CO 2 Bierley et al., 1988. Menurut Purwati 2007, tebal, gramatur dan densitas plastik yang tinggi berarti plastik tersebut bersifat kaku, sedangkan nilai laju transmisi gas oksigen O 2 TR, laju transmisi gas karbon dioksida CO 2 TR, dan laju transmisi uap air WVTR yang kecil berarti plastik dapat melindungi produk yang dikemas dari proses oksidasi dan hidrolisis sehingga dapat mempertahankan kualitas produk yang dikemas. 8

III. METODE PENELITIAN