15
a b
c Keterangan:
Gambar 5.   Grafik perubahan kadar air buah pisang selama penyimpanan pada: a suhu 28-31
o
C, b suhu 25-26
o
C, c suhu 6-7
o
C Buah pisang yang dikemas dalam plastik biodegradable memiliki perubahan nilai kadar air
sebesar  0,63,  relatif  lebih  besar  daripada  buah  pisang  yang  dikemas  dalam  plastik  HDPE perforated  0,58  dan  tanpa  kemasan 0,36.  Buah  pisang  yang  dikemas memiliki nilai kadar air
yang  lebih  besar  daripada  pisang  yang  tidak  dikemas.  Hal ini  disebabkan  karena  kemasan  dapat menghambat  laju  penguapan  air,  sehingga  proses  penguapan  air  dalam  buah  pisang  terhambat.
Berbeda dengan pisang yang tidak dikemas, penguapan air dapat berjalan dengan baik, sehingga kadar  air  dalam  buah  juga  semakin  sedikit.  Di  samping  itu,  kadar  air  buah  pisang  dengan
perlakuan  kemasan  juga  berbanding  lurus  dengan  kekerasannya.  Semakin  tinggi  nilai  kekerasan semakin lunak, maka nilai kadar air akan semakin besar.
Pada suhu 28-31
o
C, 25-26
o
C, dan 6-7
o
C, peningkatan perubahan kadar air buah pisang yang dikemas  dalam  kemasan  biodegradable  dan  HDPE  perforated  relatif  lebih  besar  dibandingkan
dengan  tanpa  kemasan  kontrol.  Dari  hasil  penelitian,  diketahui  bahwa  kombinasi  suhu  6-7
o
C dengan  tanpa  kemasan  atau  plastik  biodegradable  memberikan  nilai  perubahan  kadar  air  yang
terkecil.
4.2.2.2 Total Gula dan Total Asam
Selama penyimpanan, umumnya terjadi kenaikan kandungan gula pada awal penyimpanan, yang  kemudian  disusul  dengan  penurunan  kandungan  gula  Biale,  1960.    Kenaikan  kandungan
y = 0,82x + 73,38 R² = 0,89
y = 0,78x + 74,19 R² = 0,98
y = 0,42x + 74,37 R² = 0,83
71,00 73,00
75,00 77,00
79,00 81,00
83,00
2 4
6 8
10
K a
d a
r A
ir
Lama Penyimpanan hari
y = 0,87x + 72,69 R² = 0,87
y = 0,76x + 72,59 R² = 0,78
y = 0,45x + 73,64 R² = 0,71
71,00 73,00
75,00 77,00
79,00 81,00
83,00
2 4
6 8
10 12
K a
d a
r A
ir
Lama Penyimpanan hari
y = 0,20x + 73,45 R² = 0,20
y = 0,21x + 74,26 R² = 0,79
y = 0,20x + 73,19 R² = 0,16
71,00 73,00
75,00 77,00
79,00 81,00
83,00
2 4
6 8
10 12
14
K a
d a
r A
ir
Lama Penyimpanan hari
Pisang dalam Plastik HDPE Perforated Pisang Tanpa Kemasan
Pisang dalam Plastik Biodegradable
16
gula  disebabkan  oleh  pemecahan  polisakarida-polisakarida.  Penyimpanan  yang  lebih  lama menyebabkan  kandungan  glukosa,  fruktosa  dan  sukrosa  berkurang  Pantastico  et  al.,  1986.
Perhitungan total asam digunakan untuk mengetahui tingkat keasaman atau kandungan asam suatu produk.  Menurut  Ryall  dan  Lipton  1983,  total asam  yang  terukur adalah  jumlah hidrogen  total
dalam  bentuk terdisosiasi maupun  tidak  terdisosiasi. Total  asam  tertitrasi menunjukkan  potensi asam  suatu  produk  kandungan  ion  hidrogen.  Perubahan  dalam  keasaman  selama  penyimpanan
dapat berbeda-beda sesuai dengan tingkat kemasakan dan tingginya suhu penyimpanan Pantastico et al., 1986. Perubahan total gula dan total asam buah pisang selama penyimpanan dapat dilihat
pada Gambar 6.
a b
c Keterangan:
Gambar 6.   Grafik perubahan total gula dan total asam buah pisang pada: a suhu 28-31
o
C, b suhu 25-26
o
C, c suhu 6-7
o
C Pisang yang telah disimpan mengalami perubahan total gula dan total asam. Secara umum,
saat total  gula  meningkat, maka total asam akan  menurun, dan  begitu  juga  sebaliknya.  Awalnya total gula pada buah akan meningkat, kemudian menurun selama penyimpanan. Hal ini disebabkan
karena  saat  penyimpanan, terjadi  pemecahan  polisakarida menjadi  gula  sederhana.  Gula tersebut
0,00 0,20
0,40 0,60
0,80 1,00
1,20 1,40
1,60
0,00 2,00
4,00 6,00
8,00 10,00
12,00 14,00
16,00
1 3
5 7
9
T o
ta l
A sa
m m
l N
a O
H ,1
N g
T o
ta l
G u
la
Lama Penyimpanan hari
0          2          4         6          8        10 0,00
0,20 0,40
0,60 0,80
1,00 1,20
1,40 1,60
0,00 2,00
4,00 6,00
8,00 10,00
12,00 14,00
16,00
1 3
5 7
9 11
T o
ta l
A sa
m m
l N
a O
H ,1
N g
T o
ta l
G u
la
Lama Penyimpanan hari
0         2       4         6        8       10      12 0          2          4         6          8        10
0,00 0,20
0,40 0,60
0,80 1,00
1,20 1,40
1,60
0,00 2,00
4,00 6,00
8,00 10,00
12,00 14,00
16,00
1 3
5 7
9 11
13
T o
ta l
A sa
m T
o ta
l G
u la
Lama Penyimpanan hari
0       2      4       6      8      10    12    14 0          2          4         6          8        10
Pisang dalam Plastik HDPE Perforated Total Gula Pisang Tanpa Kemasan Total Gula
Pisang dalam Plastik Biodegradable Total Gula Pisang Tanpa Kemasan Total Asam
Pisang dalam Plastik Biodegradable Total Asam Pisang dalam Plastik HDPE Perforated Total Asam
17
digunakan  untuk  proses  metabolisme  sehingga nilai  total  gula  mengalami  penurunan.  Selain  itu, gula yang sudah terbentuk dioksidasi menjadi asam piruvat dan asam-asam organik, sehingga saat
total  gula  pada  buah  menurun  maka  total  asam  pada  buah  akan  meningkat.  Buah  pisang  yang disimpan  pada  suhu  28-31
o
C  mengalami  peningkatan  total  gula  hingga  hari  ke  5,  mengalami penurunan pada hari ke 7, dan kenaikan pada hari ke 9. Sebaliknya, pada hari ke 5, total asam pada
buah  pisang  mengalami  penurunan.  Buah  pisang  yang  disimpan  pada  plastik  biodegradable menunjukkan nilai total gula tertinggi pada hari ke 5, yaitu 13,22 , dan total asam terendah, yaitu
0,15  ml  NaoH  0,1  N  g.    Pada  hari  ke  9,  buah  pisang  yang  disimpan  dalam  plastik  HDPE perforated mengalami peningkatan yang relatif lebih tinggi.
Pada  suhu  25-26
o
C,  secara  umum  total  gula  pada  buah  pisang  yang  disimpan mengalami peningkatan,  kemudian  menurun  dan  meningkat  kembali.  Sebaliknya,  secara  umum  total  asam
pada  buah  pisang  yang  disimpan  mengalami  penurunan.  Buah  pisang  yang  disimpan  dalam kemasan  pada  suhu  6-7
o
C  mengalami  peningkatan  kemudian  penurunan  nilai  total  gula, Sedangkan  buah  pisang  yang  disimpan  tanpa  kemasan  mengalami  peningkatan,  kemudian
penurunan  dan  peningkatan  kembali.  Buah  pisang  yang  disimpan  tanpa  kemasan  mengalami peningkatan nilai total gula pada hari ke 7 hingga hari ke 11, sedangkan buah pisang yang dikemas
mengalami penurunan. Hal ini mungkin disebabkan karena jumlah oksigen dalam kemasan yang dibutuhkan  dalam  proses  respirasi  mengalami  penurunan,  sehingga  proses  perombakan  pati
menjadi  gula  terhambat.  Selain  itu,  mungkin  disebabkan  juga  karena  gula  yang  terbentuk didegradasi  kembali  menjadi asam.  Asam  yang  terbentuk  akan  digunakan  kembali  dalam  proses
metabolisme sehingga jumlah total asam dalam buah pisang mengalami penurunan.  Buah pisang yang  disimpan  pada  suhu  28-31
o
C  mengalami  penurunan  nilai  total  asam  relatif  lebih  besar dibandingkan  buah  pisang  yang  disimpan  pada  suhu  25-26
o
C  dan  6-7
o
C.  Hal  ini  sesuai  seperti yang dikemukakan oleh Pantastico et al,. 1986, bahwa pada umumnya turunnya kandungan asam
askorbat lebih cepat pada suhu penyimpanan yang lebih tinggi.
4.2.3 Uji Organoleptik