Analisis Profil Protein Ekstrak Ampas Biji Jinten Hitam dengan SDS- PAGE

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Adapun kelemahan dalam metode Kjehdal bahwa purin, pirimidin, vitamin- vitamin, asam amino besar, kreatin serta kreatinin ikut teranalis dan terukur sebagai nitrogen protein Bintang, 2010.

4.4 Analisis Profil Protein Ekstrak Ampas Biji Jinten Hitam dengan SDS- PAGE

Analisis profil protein ekstrak ampas biji jinten hitam ini dilakukan dengan teknik elektroforesis menggunakan gel poliakrilamid sebagai medium pemisahan. Pada sistem ini, gel yang digunakan terdiri dari dua jenis gel berbeda, yaitu separating gel gel pemisah dan stacking gel gel penumpuk. Pemisahan protein dengan elektroforesis gel poliakrilamid berdasarkan pada perbedaan muatan dan ukuran molekul dapat dilakukan dengan menambahkan detergen ionik dan menambahkan tahap denaturasi Kurniati dan Wanadi, 2001. Pada proses persiapan sampel, sampel ditambahkan dengan suatu detergen anionik seperti sodium dodesil sulfat SDS. Sebelum elektroforesis, sampel yang akan dipisahkan dilarutkan terlebih dahulu dalam suatu dapar yang mengandung Tris-HCl, SDS, gliserol, bromfenol biru dan merkaptoetanol. Tujuan penggunaan SDS dan merkaptoetanol disertai dengan pemanasan akan memecah struktur tiga dimensi dari ptotein, terutama ikatan disulfida menjadi subunit-subunit polipeptida secara individual. SDS juga membungkus rantai protein yang terikat dengan muatan negatif yang sama membentuk kompleks SDS-protein. Kompleks SDS-protein memiliki densitas muatan yang identik dan bergerak pada gel hanya berdasarkan ukuran protein Wijaya dan Rohman 2005; Fatmawati et al., 2009. Oleh karena itu, kompleks SDS-protein yang lebih besar mempunyai mobilitas yang lebih rendah dibandingkan dengan kompleks SDS-protein yang lebih kecil Fatmawati et al., 2009. Adapun dalam penelitian, elektroforesis diatur dengan tegangan 200 v konstan dengan arus sebesar 30 mA. Pengaturan ini dapat dimodifikasi oleh siapa pun yang melakukan sesuai dengan keperluan dan pengalaman UIN Syarif Hidayatullah Jakarta percobaan. Pengaturan tercatat tersebut dipilih karena telah memberikan hasil yang paling baik di antara percobaan-percobaan yang telah dilakukan. Elektroforesis dilakukan sampai pewarna mencapai bagian dasar gel. Waktu yang diperlukan adalah 55 menit. Elektroforesis dilakukan terhadap sampel berupa ekstrak ampas biji jinten hitam hasil ekstraksi dengan menggunakan PBS phosphate buffer saline pH 7,2 dan menggunakan standar berat molekul pembanding marker protein Prestained SDS-PAGE Standars Broad Range dari Bio- Rad. Hasil SDS - PAGE berdasarkan perhitungan berat molekul sesuai dengan kurva standar protein Lampiran 10.2, menunjukkan bahwa terdapat beberapa protein yang tampak. Marker protein yang digunakan adalah miosin 250 kDa, Β-galaktosidase 150 kDa, BSA 75 kDa, Ovalbumin 50 kDa dan soybin tripsin inhibitor 25 kDa. Kurva standar yang dihasilkan dari marker protein ini memiliki persamaan linier Y = -1,469 X + 2,352; R = 0,971; r = 0,985. Dengan Y adalah log bobot molekul BM dan X adalah Rf nisbah antara migrasi pita protein sampel dengan migrasi pita protein marker. Hasil SDS-PAGE, berdasarkan perhitungan berat molekul sesuai dengan kurva standar protein, menunjukkan terdapat beberapa pita protein yang tampak. Adapun pita protein yang tampak pada sampel supernatan hasil ekstraksi dengan menggunakan PBS phosphate buffer saline pH 7,2 dengan perbandingan sampel yang digunakan 1:1 dan 2:1. Pada perbandingan 2:1 tampak pita protein yang dihasilkan memberikan warna yang lebih jelas dibandingkan dengan pita protein dari perbandingan 1:1 karena volume pemipetan yang diberikan besar yaitu 20 µl maka jumlah proteinnya pun menjadi lebih besar. Pita protein yang tampak pada perbandingan 2:1 yaitu 67,4839 kDa - 8,0872 kDa. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 1 2 3 4 5 Gambar 4.2. Hasil Analisis SDS-PAGE pada Ekstrak Ampas Biji Jinten Hitam Nigella sativa Linn.. Keterangan gambar : No. 1 = Marker Prestained SDS-PAGE standars Broad Range No. 2 = Ekstak ampas biji jinten hitam hasil Freeze dry 10 µl 1:1 No. 3 = Ekstak ampas biji jinten hitam hasil Freeze dry 10 µl 1:1 No. 4 = Ekstak ampas biji jinten hitam hasil Freeze dry 10 µl 2:1 No. 5 = Ekstak ampas biji jinten hitam hasil Freeze dry 10 µl 2:1 4.5 Analisis Asam Amino Ekstrak Ampas Biji Jinten Hitam dengan KCKT Asam amino esensial sangat dibutuhkan oleh manusia karena tidak dapat disintetis sendiri oleh tubuh. Semakin lengkap dan tinggi kandungan gizi asam amino dalam biji maka nilai gizi semakin baik dan diharapkan dapat menyamai protein hewani Richana, 2000 . Analisis asam amino dilakukan untuk menduga jenis dan kadar asam amino yang terdapat pada ekstrak ampas biji jinten hitam Nigella sativa 250 kDa 150 kDa 75 kDa 50 kDa 25 kDa 67,4839 47,8410 38,0365 33,9156 30,2413 28,5496 25,4566 20,2396 19,1161 16,0916 15,1985 12,0837 10,7746 10,1718 8,0872 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Linn.. Analisis asam amino diawali dengan hidrolisis. Pada tahap ini, hidrolisis rantai polipeptida yang sempurna dilakukan dengan HCl 6 N pada suhu 110 C selama 22 jam. Hidrolisis dilakukan dengan HCl karena HCl dapat memecah ikatan peptida secara sempurna dan dapat dengan mudah hilang dari hidrolisat dengan adanya pengupan Masuda dan Dohmae, 2011. Setelah larutan di hirdolisis, hidrolisat yang diperoleh kemudian didinginkan pada suhu kamar dan ditera volume nya dengan aquabidest. Setelah itu larutan disaring. Sampel asam amino ditambahkan dengan AABA Alpha amino butyric acid sebagai internal standar dan digenapkan volumenya dengan aquabidest. Penambahan larutan standar internal digunakan untuk mengoreksi hilangnya residu asam amino selama proses hidrolisis karena aliran atau penghancuran. Sampel mulai di derivatisasi dengan reagen AQC 6-aminoquinolyl-N- hidroxysucsinimidil carbamate yang sering dilakukan secara prakolom di ikuti oleh pemisahan fase terbalik KCKT dengan menggunakan detektor fluoresensi. Penderivat AQC ini merupakan penderivat yang paling stabil jika dibandingkan dengan agen penderivat yang lainnya. Agen penderivat AQC dapat bereaksi dengan asam amino primer dan asam amino sekunder dan menghasilkan derivat fluoresen dengan eksitasi 250 nm dan emisi 395 nm Bosch et al., 2006 ; Eriksson et al., 2009. Kelebihan reagen AQC dapat bereaksi dengan air dan membentuk 6-aminoquinolin AMQ, N hidroksi succsinimidi NHS dan karbondioksida CO 2 Salazar et al, 2012. AMQ bereaksi sangat lambat dengan reagen AQC berlebih membentuk bis aminoquinolin urea. Produk-produk samping tidak mengganggu identifikasi dan kuantifikasi dari salah satu asam amino. Pengujian asam amino pada ekstrak ampas biji jinten hitam menghasilkan hampir semua jenis asam amino esensial dan non esensial, kecuali triptofan. Triptofan tidak stabil dalam lingkungan asam, sehingga rusak dalam hidrolisis asam. Dengan hidrolisis asam ini serin dan treonin akan mengalami kerusakan sebagian, sedangkan asparagin dan glutamin akan terhidrolisa sempurna menjadi asam aspartat dan asam glutamat dengan membebaskan ion amonium Linder, 1992 ; Sumarno et al., 2002. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Analisis asam amino dengan metode KCKT menunjukkan data kandungan asam amino ekstrak ampas biji jinten hitam Nigella sativa Linn sebagaimana pada tabel 4.2. Tabel 4.4. Hasil Analisis Kandungan bb Asam Amino dalam Ekstrak Ampas Biji Jinten Hitam Nigella sativa Linn. Dari tabel diatas, hasil analisis asam amino dari ampas biji jinten hitam dengan menggunakan KCKT, menunjukkan bahwa ekstrak ampas biji jinten hitam mengandung 16 asam amino dengan kandungan total 1,055. Diantaranya 9 asam amino esensial, yaitu histidin 0,015, arginin 0,035, treonin 0,021, valin 0,032, metionin 0,001, lisin 0,182, isoleusin 0,020, leusin 0,030, fenilalanin 0,013; serta 7 asam amino non esensial, yaitu aspartat 0,058, serin 0,064, glutamat 0,071, glisin 0,053, alanin 0,219, prolin 0,148, dan tirosin 0,005. Kandungan asam amino esensial yang tertinggi pada ampas biji jinten hitam adalah lisin dengan nilai 0,182. Lisin merupakan asam amino degan No Asam Amino Kandungan Asam Amino perlakuan duplo 1 2 Rata-rata 1 Aspartat 0,060 0,055 0,058 2 Serin 0,061 0,067 0,064 3 Glutamat 0,084 0,057 0,071 4 Glisin 0,063 0,043 0,053 5 Histidin 0,016 0,013 0,015 6 Arginin 0,043 0,027 0,035 7 Treonin 0,018 0,025 0,021 8 Alanin 0,330 0,108 0,219 9 Prolin 0,084 0,213 0,148 10 Sistin 0,058 0,118 0,088 11 Tirosin 0,006 0,004 0,005 12 Valin 0,036 0,029 0,032 13 Metionin 0,001 0,001 0,001 14 Lisin 0,154 0,209 0,182 15 Isoleusin 0,021 0,019 0,020 16 Leusin 0,028 0,031 0,030 17 Fenilalnin 0,009 0,017 0,013 Total 1,070 1,037 1,055 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta gugus R polar yang digunakan sebagai bahan dasar antibodi darah, memperkuat sistem sirkulasi, mempertahankan pertumbuhan sel-sel normal bersama prolin dan vitamin C akan membentuk jaringan kolagen, menurunkan kadar trigliserida darah yang berlebih Harli, 2008. Sedangkan kandungan asam amino non esensial yang tertinggi adalah alanin dengan kandungan 0,219. Alanin merupakan asam amino dengan gugus R nonpolar yang digunakan sebagai prekursor glukogenik dan pembawa nitrogen dari jaringan permukaan untuk ekskresi nitrogen Linder, 1992. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

Dokumen yang terkait

Penetapan kadar dan analisis profil protein dan asam amino ekstrak ampas biji jinten hitam (Nigella sativa Linn.) dengan metode SDS-Page dan KCKT

6 49 77

Analisis Profil Protein dan Asam Amino Sarang Walet Putih (Collocalia fuciphago) dengan Menggunakan SDS-PAGE dan KCKT

3 21 68

Uji Aktivitas Inhibisi Fraksi-Fraksi Hasil Kolom Kromatografi dari Ekstrak Biji Jintan Hitam (Nigella sativa L.) terhadap Enzim RNA Helikase Virus Hepatitis C

0 11 80

Efek ekstrak biji jintan hitam (nigella sativa) terhadap jumlah spermatozoa mencit yang diinduksi gentamisin

2 59 75

Validasi Metode Analisis Timokuinon serta Penetapan Kadar Timokuinon dalam Minyak Biji Jinten Hitam (Nigella sativa L.) secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT)

4 41 76

Formulasi Emulsi Tipe M/A Minyak Biji Jinten Hitam (Nigella sativa L.)

5 41 83

PERBANDINGAN PROFIL KROMATOGRAM EKSTRAK AIR JINTEN HITAM (Nigella sativa L.) DARI DAERAH Perbandingan Profil Kromatogram Ekstrak Air Jinten Hitam (Nigella Sativa L.) Dari Daerah Habasyah, India Dan Indonesia Dengan Hplc.

0 0 13

PERBANDINGAN PROFIL KROMATOGRAM EKSTRAK AIR JINTEN HITAM (Nigella sativa) DARI DAERAH HABASYAH, Perbandingan Profil Kromatogram Ekstrak Air Jinten Hitam (Nigella Sativa L.) Dari Daerah Habasyah, India Dan Indonesia Dengan Hplc.

0 0 15

PENETAPAN KADAR FLAVONOID DAN FENOLIK EKSTRAK AIR JINTEN HITAM (Nigella sativa L.) DAN UJI SITOTOKSIK PADA SEL Penetapan Kadar Flavonoid Dan Fenolik Ekstrak Air Jinten Hitam (Nigella Sativa L.) Dan Uji Sitotoksik Pada Sel Kanker Payudara Mcf-7 Dari Tiga

0 1 12

PEMBUATAN DAN MIKROENKAPSULASI EKSTRAK ETANOL BIJI JINTEN HITAM PAHIT ( NIGELLA SATIVA LINN.)

0 0 10